fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

Hosting

Ketahui Letak Beda Hosting Biasa dan SSD untuk Pemaksimalan Website 

Wiliam

Berbicara tentang beda hosting biasa dan SSD, harus dipahami terlebih dahulu tentang apa itu hosting biasa. Ini penting karena bila hendak melakukan perbandingan dengan SSD, maka perbandingan tersebut akan lebih berfokus pada media storage yang digunakan server penyedia jasa hosting tersebut. Perlu diketahui disini bahwa hosting biasa mengacu pada hosting berbasis HDD untuk storage-nya. 

Hal ini dapat dipastikan demikian karena dari semula jenis versi paling awal penyimpanan, HDD adalah versi paling awal yang digunakan sebagai storage server hosting. Hanya saja dikarenakan perkembangan internet yang pesat, maka lahir tuntutan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih dari sebelumnya sehingga muncullah storage versi SDD. 

Titik Beda Hosting Biasa dan SSD 

Untuk membedah tentang beda hosting biasa dan SSD, alangkah baiknya memahami terlebih dahulu karakteristik masing-masing storage yang digunakan pada kedua hosting tersebut. Storage disini memiliki fungsi utama sebagai tempat penyimpanan bagi berbagai data dari sebuah website. Dari sini secara teknis ditemukan istilah disk space yang berhubungan dengan kapasitas ruang penyimpanan dari sebuah storage. 

Sebagai gambaran, website yang sederhana atau blog tentunya tidak membutuhkan disk space yang besar. Ini berbeda dengan website yang memang membutuhkan space yang besar dalam proses pengembangannya agar lebih menarik. Walau serupa dalam hal fungsi, jelas ada perbedaan antara HDD dan SSD. Hal ini juga yang mempengaruhi letak beda hosting biasa dan SSD. Ada beberapa hal yang menjadi pembeda antara keduanya, diantaranya;

1. Komponen Penyusun Hosting Biasa (HDD) dan SDD

Beda hosting biasa dan SSD terkait storage ini dapat terlihat pada komponennya. Pada HDD terdapat  komponen berupa piringan yang dilengkapi dengan motor dimana ini terhubung secara langsung menuju piringan tersebut. Adapun SSD tidak tersusun dari komponen-komponen tersebut, tetapi berupa Integrated circuit, chip dan kapasitor.

2. Mekanisme Kerja

Letak perbedaan selanjutnya terletak pada mekanisme kerja untuk memproses data. Pada SSD, data akan terproses dengan menggunakan sistem yang sifatnya digital yakni melalui pentransferan semacam partikel ke dalam chip. Sehingga nyaris tidak ada jeda waktu untuk pemrosesan data. Sedangkan HDD mekanismenya masih berupa kombinasi kinerja mekanik dan kinerja elektrik dalam pemrosesan data. Saat proses berlangsung piringan akan berputar pada motor yang telah terhubung.

Sehingga bila ingin disimpulkan, kinerja SSD lebih smooth dan ringan sifatnya serta memiliki kecepatan yang lebih baik bila harus dibandingkan dengan HDD, termasuk dalam hal hosting. 

3. Kemampuan dalam Membaca dan Menulis Data

Kemampuan keduanya dalam hal membaca serta menulis data tentu berbeda. Cukup jelas disini bahwa titik beda hosting biasa dan SSD disini sangat terasa. SSD dipastikan lebih unggul karena sistem elektriknya telah disetting pada komponen yang dimilikinya. Disinyalir kemampuan dari SSD dapat mencapai 7 hingga 8 kali kecepatan kemampuan HDD. Oleh karena itulah proses data yang dilakukan SSD akan jauh lebih efisien serta efektif.

4. Sisi Kenyamanan

Letak beda hosting biasa dan SDD selanjutnya berkaitan dengan kenyamanan. Kinerja SSD lebih smooth atau halus dikarenakan sistem yang sudah digital dalam pemrosesan datanya. Sistem digital tersebut juga mampu membuat server tidak cepat menjadi panas dikarenakan ini tidak menimbulkan gerakan.  

5. Back Up Data

Dalam hal membackup data, terdapat perbedaan yang cukup mencolok terkait durasi atau waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses back up. Server dengan SSD mampu melakukan back up dengan durasi maksimal sekitar 6 jam. Sedangkan HDD masih memerlukan waktu yang jauh lebih lama yakni sekitar 20 hingga 24 jam. Tentu dapat dibayangkan pelayanan dari server yang masih menggunakan HDD bukan? 

Sekilas Tentang Fungsi Disk Space pada Hosting

Setelah mengetahui mana saja titik beda hosting biasa dan SSD, ada baiknya mengetahui juga fungsi disk space pada hosting. Untuk diketahui, disk space adalah salah satu faktor yang jadi pertimbangan ketika hendak memilih hosting yang tepat untuk website. Apa pasal? Hal ini karena disk space pada hosting memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Menyimpan File Backup 

Fungsi utama disk space pada hosting adalah untuk menyimpan data back up website. Penyimpanan file cadangan memang menjadi keharusan agar user bisa mengakses kembali data yang dibutuhkannya bila sewaktu-waktu dibutuhkan, misalnya saja saat terjadi kehilangan maupun kerusakan file. Dengan disk space, maka user bisa menyimpan file back up sehingga bila tiba-tiba data website hilang, user masih memiliki cadangan data.

2. Menampung Data Website 

Selain sebagai back up, fungsi disk space selanjutnya pada hosting adalah menjadi ruang penyimpanan data website. Disini data yang dimaksud meliputi gambar, file template, video, serta plugin, sampai seluruh file yang pernah di upload melalui FTP semisal font web.

3. Membuat Tampilan Website Lebih Menarik 

Website yang disk space-nya sesuai kebutuhan akan memudahkan user mengelola konten secara lebih maksimal. Ketika user sudah tahu disk space mana yang sesuai dengan kebutuhannya, maka ia akan lebih mudah mengelola website-nya agar lebih menarik. Sehingga, kelebihan kapasitas tak akan sampai terjadi dalam hal ini. 

Misalnya, pemilik toko online yang ingin memaksimalkan penjualannya bisa jadi tak leluasa untuk mengunggah foto maupun video seputar spesifikasi produk yang hendak dijual bila disk space yang dimiliki kurang sesuai. 

Mengetahui apa saja titik beda hosting biasa dan SSD sangatlah penting guna menentukan mana tipe hosting yang paling cocok. Sebagaimana diketahui bahwa pengembangan website bisa dimaksimalkan dengan memilih tipe hosting yang paling cocok dengan kebutuhan.

Baca Juga