Dikenal sebagai developer yang mempunyai kelengkapan fitur, membuat cloud hosting laravel pun banyak diminati. Tidak hanya itu, sistem pengerjaan hosting yang satu ini juga banyak memudahkan para pengguna. Simak berikut ini ulasannya yaitu:
Mengenal Laravel
Ketika menggunakan PHP tentu akan lebih baik jika pengguna memakai framework. Hal tersebut dikarenakan pemakaiannya yang telah populer di berbagai seluruh dunia. Mengingat pembangunan skala website yang tercipta sudah besar.
Untuk memenuhi kepuasan para penggunanya, layanan laravel yang menyediakan framework modern tentu ada. Pasalnya saat ini kebutuhan setiap pengguna akan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Berikut beberapa layanan fitur yang tersedia yaitu:
- Restful controller.
- Routing.
- Eloquent ORM.
- Caching.
- Testing and Debugging.
Mengapa Cloud Hosting Laravel Unggul?
Berbeda dengan kinerja dan layanan lain yang ditawarkan oleh para kompetitor. Laravel justru mempunyai kelengkapan fitur dan skalabilitas yang tentunya sangat baik. Bukan hanya itu saja, laravel juga sudah dibekali dengan sintaks ekspresif, hemat waktu dan jelas.
Hal itulah yang membuat pengembangan website yang dilakukan oleh para pengguna bisa lebih kreatif dan luas. Jika diperjelas, laravel sendiri mempunyai template layout yang lebih ringan. Mengingat arsitektur MVC dan komponen aplikasi yang dapat dijalankan secara terpisah.
Pasalnya framework yang dibuat mengikuti MVC sehingga beban penyimpanan tidak memadai. Selain itu juga adanya manipulasi data yang dapat dilakukan sehingga beberapa kapasitas penyimpanan bisa diatur. Contohnya controller, serta user interface.
Cara Melakukan Hosting Laravel
Untuk dapat menerapkan hosting laravel dengan tepat dan sesuai tentu ada caranya. Pasalnya masih banyak dari pengguna yang belum paham dan mengerti dengan baik penerapan hosting yang satu in. Simak berikut ini cara yang dapat diterapkan yaitu:
1. Arahkan Rute ke Folder Laravel
Cara pertama yang harus dilakukan yaitu dengan mengarahkan rute ke folder laravel sebelumnya. Hal ini dilakukan karena untuk dapat mengakses root laravel tidak bisa dilakukan secara langsung. Dibutuhkan akses folder publik yang terdapat di dalamnya.
Pengarahan rute yang dilakukan yaitu dengan melakukannya ketika sedang akses domain. Lakukan pengarahan akses dengan berpindah ke file index.php di folder publik. Jika sudah, maka pengguna bisa langsung melakukan akses ke laman laravel.
2. Compress Semua File
Selanjutnya cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengkompres semua file laravel. Hal ini dapat pengguna lakukan dengan mengumpulkan seluruh file laravel ke dalam sebuah file. Kemudian, compress dengan menjadikannya ke dalam bentuk ekstensi zip.
Kegiatan dari compress file harus dilakukan secara menyeluruh tanpa ada satu file pun yang tertinggal. Pasalnya, jika ada file yang belum terkompresi, maka akan sulit untuk melakukan hosting. Jadi pastikan untuk membuat semua file berbentuk zip.
3. Akses Halaman cPhanel
Selanjutnya, cara yang dapat dilakukan oleh para pengguna yaitu dengan mengakses halaman cPhanel. Proses tersebut dilakukan dengan mengupload file lewat cPhanel. Untuk lebih mudahnya, pengguna bisa membuka langsung situs cpanel di berbagai web online.
4. Upload File
Ketika proses upload akan dilakukan, pengguna diharuskan untuk memakai kolom pencarian di fitur file manager. Jika sudah, maka arahkan navigasi ke folder root yang akan digunakan untuk penyimpanan laravel. Jika sudah berhasil untuk diupload pada file manager, kemudian lakukan extract.
Untuk mencegah resiko kemungkinan upload yang gagal, pengguna bisa melakukan pemeriksaan tentunya. Pastikan file yang telah diupload berbentuk hasil extract zip. Jika belum, maka proses upload pun biasanya akan gagal.
Demikianlah ulasan terkait cloud hosting laravel yang dapat pengguna ketahui sebelum memilih layanan cloud. Pastikan untuk mempelajari dan memahami setiap layanan fitur yang terdapat di dalamnya. Jika sudah, maka bandingkan kelebihan yang dimilikinya.
