fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

Hosting

Langkah yang Harus Dilakukan dalam Migrasi Hosting

Wiliam

Semua data atau file yang ada di website disimpan pada sebuah ruang sehingga data tersebut dapat dilihat oleh para pengunjung website. Ruang penyimpanan ini disebut dengan istilah hosting. Data yang disimpan tersebut dapat berupa gambar, video, audio, dokumen, maupun bentuk lainnya. Hosting ibarat sebuah rumah yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan berbagai informasi dan tempat berkunjung orang lain untuk mendapatkan informasi tersebut. 

Hosting adalah hal yang penting, sebab dengan adanya layanan tersebut, informasi yang ingin disampaikan pemilik website dapat ditampilkan melalui website sehingga orang lain dapat mengaksesnya.

Memilih hosting haruslah diperhatikan dengan seksama karena menjadi hal krusial dalam membangun website. Kinerja hosting yang baik akan membuat website juga memiliki kinerja yang baik, begitupun sebaliknya. Hosting yang digunakan harus up to date dan berkualitas agar ketika digunakan dapat memberikan hasil terbaik sesuai keinginan. 

Setelah memilih menggunakan penyedia layanan hosting tertentu, tak jarang yang hendak melakukan migrasi atau berpindah hosting. Mungkin karena merasa membutuhkan fitur tertentu yang tidak dimiliki hosting sebelumnya atau menemukan hosting lain yang dapat mendukung performa website agar lebih baik. Namun, apa langkah yang harus dilakukan dalam migrasi hosting tersebut? Untuk menjawabnya simak penjelasan pada artikel berikut ini. 

Apa Itu Migrasi Hosting? 

Migrasi hosting adalah serangkaian proses pemindahan file-file dalam sebuah Website dari satu server hosting ke server hosting lainnya. Migrasi hosting biasanya terjadi karena pemilik website merasa tidak puas dengan sebuah layanan hosting, memiliki masalah tertentu, atau menemukan hosting lain yang dapat mendukung performa website menjadi lebih baik. 

Langkah Yang Harus Dilakukan Dalam Migrasi Hosting 

Mengetahui cara yang tepat dilakukan ketika hendak berpindah hosting merupakan hal yang penting. Sebab ketika tidak melakukannya dengan tepat, bukannya membuat performa website menjadi lebih baik, malah membuatnya mengalami banyak kendala dan kontrol website menjadi berantakan. 

Sama seperti pindah rumah, dalam migrasi hosting juga harus dilakukan beberapa hal, antara lain sebagai berikut. 

1. Membuat cadangan file website 

Meskipun kebanyakan layanan hosting memberikan fitur untuk menyimpan cadangan secara teratur, namun tak ada salahnya jika mencadangkan file pada memori pribadi Anda agar mencegah terjadinya kerusakan atau kehilangan file ketika dipindahkan ke hosting baru. 

Sebagai catatan, ketika melakukan pencadangan file, Anda hendaknya tidak mengedit atau mengubah file tersebut agar tidak terjadi kerusakan pada file tersebut. Anda bisa menggunakan bantuan File Protocol Transfer (FPT) untuk menyimpan file-file Website yang ingin dicadangkan.

2. Melakukan Ekspor Database Website 

Pada langkah ini, Anda perlu mengetahui apakah website Anda memiliki database atau tidak. Anda dapat mengetahuinya dengan menanyakannya pada layanan hosting lama yang digunakan. Jika website Anda punya database, maka lakukan transfer data dari hosting lama ke hosting baru. 

3. Buatlah Database Baru Pada Hosting Baru

Langkah yang harus dilakukan dalam migrasi hosting selanjutnya adalah membuat database baru pada hosting yang akan digunakan selanjutnya. Caranya cukup mudah, anda cukup membuka akun hosting baru kemudian 

Buka bagian MySQL Databases lalu buat database baru dengan meng-klik opsi “Create New Database”. Tentukan nama database yang akan Anda pakai  lalu klik “Create Database”. 

4. lakukan Import Database Website 

Setelah membuat database baru, import database website yang telah diekspor sebelumnya. Untuk melakukan langkah ini, Anda perlu menggunakan aplikasi phpMyAdmin. Pilih tanda tambah (+) di bagian bawah username. Klik database baru dilist hingga muncul kalimat “NK tables found in this database”. Pilih “choose file” dan pilih file SQL yang sudah diekspor sebelumnya. Dan terakhir klik “Go”. 

5. Modifikasi file website yang sudah diimpor sebelumnya

Setelah melakukan proses impor seluruh database, selanjutnya Anda bisa melakukan modifikasi pada database tersebut. Anda bisa memulainya dengan mengganti kode, nama dan sandi file yang dimiliki sebagai cara untuk adaptasi ke database baru. Untuk melakukan langkah ini, Anda bisa menggunakan aplikasi tambahan, seperti aplikasi Joomla atau Drupal. 

6. Mengunggah file ke hosting baru

Setelah sudah melakukan modifikasi database, selanjutnya Anda mengunggah file tersebut ke hosting baru yang akan anda gunakan. Untuk melakukannya, Anda perlu membuat akun FTP dengan akun yang baru. Kemudian sinkronkan  FileZilla dengan akun Hosting lalu unggah file ke hosting baru. Jika berhasil mengunggah file maka file tersebut akan muncul di bagian kanan layar Anda. 

7. Memastikan Seluruh Fungsi dan Fitur Website Berjalan Dengan Baik. 

Langkah setelah semua file terunggah ke hosting baru yaitu melakukan pengecekan fungsi seluruh fitur berjalan dengan baik, misalnya coba memasukkan kata kunci di mesin pencarian yang mengarah ke akun website Anda. Lihatlah apakah website Anda dapat ditemukan serta kontek lama dapat diakses atau tidak. Jika terjadi masalah dalam pencarian tersebut, Anda bisa mencari solusi permasalahan tersebut dengan penyedia layanan hosting baru tersebut.

8. Update Pengaturan DNS 

DNS atau sistem penamaan domain yakni sistem yang menerjemahkan alamat IP menjadi domain. Hal ini dilakukan agar  alamat IP tersebut bisa mengarah pada server baru yang dimiliki. Lakukan langkah ini ketika pengunjung sedang sepi agar tidak mengganggu traffic website. 

Itulah langkah yang harus dilakukan dalam migrasi hosting atau berpindah hosting. Dengan mengikuti langkah tersebut diharapkan masalah terkait masalah-masalah yang muncul setelah migrasi hosting dapat diminimalisir bahkan ditiadakan. Migrasi hosting perlu dilakukan dengan tepat agar dapat memberikan kinerja optimal pada website. 

Baca Juga