Membuat konsumen mau membeli produk yang ditawarkan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Konsumen memiliki banyak pertimbangan sebelum memutuskan membeli produk yang diinginkannya.
Bidang pemasaran adalah salah satu bidang yang berinteraksi langsung untuk menarik minat konsumen agar penjualan perusahaan meningkatkan. Perusahaan menggunakan berbagai kriteria untuk mengukur kinerja pemasaran yang dilakukan perusahaan.
Pemasaran sebagai bidang kajian terus memunculkan topik-topik baru sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satunya adalah metrik pemasaran digital (Digital marketing metric).
Apa itu Digital Marketing Metric?
Digital marketing metric adalah alat ukur yang digunakan suatu perusahaan untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam upaya mencapai kesuksesan pemasaran menggunakan digital marketing. Metric ini digunakan sebagai salah satu acuan dalam strategi promosi digital dan menjadi patokan untuk mengukur kesuksesan pemasaran.
Bertambahnya jumlah metrik pemasaran digital akan meningkatkan banyak hal, diantaranya :
- Pertama, peningkatan database perusahaan berupa lebih banyak informasi tentang pelanggan dan memperluas pengetahuan perusahaan terkait pesaing maupun pelanggan pesaing.
- Kedua, terdapat jalur distribusi baru bagi output atau barang dan jasa perusahaan seperti Internet yang secara signifikan mampu meningkatkan kinerja dan capaian metrik pemasaran.
- Ketiga, perusahaan dapat mengidentifikasi faktor pendorong baru bagi konsumen untuk mencoba produk Anda dan meningkatkan nilai perusahaan, misalnya promosi melalui mulut ke mulut.
Apa Saja Jenis Digital Marketing Metric?
Alat bantu atau tools yang biasa digunakan untuk pengukuran digital marketing metric adalah “Google Analytics”. Alat ini digunakan untuk memantau traffic dari website. Google Analytics menyimpan begitu banyak metrik yang menggambarkan hasil dari strategi marketing yang dijalankan di website.
Metrics di Google Analytics dikategorikan menjadi 4 jenis, yaitu Website Traffic Metric, Engagement Metric, Conversion Metric dan Audience Metric. Untuk rinciannya dapat dilihat berikut ini.
1. Website Traffic Metric
Website traffic memiliki fokus utama untuk mengamati performa lalu lintas pengunjung pada situs website, baik secara real time ataupun tidak. Lalu lintas website di sini menjadi pusat aktivitas bisnis online yang dijalankan.
Terdapat 3 informasi yang dapat diperoleh melalui metric ini, yaitu : pertama, lokasi yaitu perusahaan dapat memantau lokasi yang memiliki jumlah pengunjung terbanyak yang mengakses website atau situs yang dimiliki. Dengan mengetahui data lokasi viewers berasal, perusahaan dapat lebih mudah untuk menentukan strategi apa yang akan digunakan dalam ekspansi bisnis atau promosi ke depannya.
Kedua, screen yaitu bagian yang memungkinkan perusahaan untuk mengetahui halaman atau konten mana yang paling banyak dibuka oleh pengunjung. Hal ini dapat memudahkan perusahaan mengidentifikasi konten apa saja yang disukai dan potensial menjadi bagian dari media promosi.
Ketiga, overall traffic yaitu bagian yang memungkinkan perusahaan mengetahui traffic acquisition atau Keseluruhan kunjungan pada website berasal dari mana, baik yang bersumber dari direct traffic (pengetikan langsung melalui mesin pencarian), paid search (user yang memasukkan website dari CPC, PPC, atau lainnya), affiliate, organic traffic, referral, display, social search dan lainnya.
Baca Juga : Apa itu Digital Marketing? Pengertian dan Kelebihannya
2. Engagement Metric
Pada dasarnya, engagement mengukur seberapa banyak dan sering pengunjung atau viewers berinteraksi dengan akun atau konten Anda. Engagement dari tiap media sosial biasanya berbeda-beda, misal di youtube ini dapat dilihat dari jumlah suka, komentar, share ataupun klik. Di Twitter dapat dilihat dari jumlah suka, komentar dan retweet, dll.
Engagement rate ini dapat membuat Anda mengetahui seberapa responsifnya viewers dan berapa banyak followers yang aktif dan bukan fake followers, jenis konten apa yang menarik, dan kesadaran viewers terhadap brand yang dimiliki.
Terdapat beberapa komponen yang ada dalam metrik ini, yaitu Bounce Rate yang berupa persentase user yang langsung meninggalkan halaman website tanpa memberikan respon apapun. Avg. Session Duration yang menunjukkan jumlah durasi users saat mengeksplor website di semua halaman. Dan Pages/ Session yang menunjukkan jumlah halaman yang dibuka oleh user setiap kali mengunjungi website atau situs Anda.
3. Conversion Metric
Convertion metric mengukur banyaknya tindakan pengunjung website yang sesuai dengan tujuan strategis bisnis yang diterapkan. Pada digital marketing, metric ini umumnya terbagi menjadi dua, yakni Click Through Rate (CTR) dan Cost Per Click (CPC).
CTR yaitu bagian Conversion metric yang menunjukkan bahwa strategi campaign yang dijalankan berhasil atau tidak. Semakin tinggi CTRnya menunjukkan hasil yang semakin memuaskan. Adapun CPC menunjukkan total biaya yang perlu dikeluarkan untuk setiap klik iklan yang terjadi. Semakin tinggi angka CPC, artinya semakin banyak jumlah klik pada konten tersebut dan semakin tinggi pula biaya yang dikeluarkan.
4. Audience Metric
Audience Metric sangat bermanfaat dalam membantu Anda mengetahui cara yang tepat untuk membangun strategi digital marketing yang baik agar target bisnis dapat terbidik tepat sasaran.
Audience Metric meliputi Demographic (bagian yang melihat umur dan gender user), Behaviour (Memantau pengguna yang termasuk baru atau lama, dan Exit Rate atau halaman yang dibuka user sebelum meninggalkan website).
Devices and Network (perangkat yang digunakan sebagai besar user untuk mengakses website Anda). Dengan adanya Audience Metric tersebut memungkinkan Anda atau perusahaan mengetahui karakteristik dari user yang berkunjung pada website atau situs yang Anda miliki. Sehingga anda bisa dengan lebih tepat mengambil langkah selanjutnya.
Nah sampai di sini pembahasan mengenai digital marketing metric. Dengan metrik ini, terutama Menggunakan bantuan google analysis, diharapkan Anda bisa terbantu dalam melakukan analisis yang kemudian digunakan sebagai strategi marketing digital yang tepat.
Baca Juga : Pengertian Konten Marketing dan Cara Kerjanya