fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

PanduanHostingWebsite

8 Cara Mudah Migrasi Hosting Untuk Optimalkan Website

Yanti puspita

Melakukan migrasi hosting yang salah akan memengaruhi sebuah website, tidak peduli website apa pun yang Anda miliki.

Misalnya jika akses masuk ke website Anda terlalu lambat, maka kebanyakan pengunjung cenderung malas dan memilih mengunjugi website yang lain. Jika hal ini mulai terjadi pada website Anda, maka ini tandanya Anda perlu melakukan migrasi hosting.

Dari sekian banyak penyedia layanan hosting, akan sulit menentukan hosting yang paling cocok untuk website Anda. Alhasil, biaya yang di keluarkan akan sia-sia jika Anda salah memilih layanan hosting untuk website Anda.

Mungkin Anda sering memikirkan migrasi hosting tetapi khawatir prosesnya sulit dan berbahaya bagi website Anda. Maka dari itu artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah penting yang harus di ikuti saat melakukan migrasi hosting. Simak sampai akhir, Ya!

8 Langkah Untuk Melakukan Migrasi Hosting

Kegiatan memindahkan website dari penyedia layanan hosting lama ke layanan hosting yang baru umumnya di sebut migrasi hosting.

Untuk melakukan migrasi hosting ini, prosesnya tidak serumit yang terlihat. Berikut cara melakukan migrasi hosting yang mudah dan praktis untuk Anda lakukan.

1.      Membuat Backup File pada Website

Sebagian besar layanan hosting sudah menyediakan layanan untuk membackup data Anda secara berkala. Namun, tidak ada salahnya menyimpan cadangan data di memori pribadi untuk berjaga-jaga.

Penyimpanan file website ini di buat dengan maksud untuk menyimpan data dan mentransfer data tersebut ke layanan hosting yang baru.

Ingatlah, jangan mengubah konten selama proses migrasi hosting ini untuk menghindari kerusakan file. Anda dapat mengunduh file menggunakan layanan FTP (File Transfer Protocol) seperti FileZilla.

2.      Ekspor Database Website

Pada tahap ini, cari tahu terlebih dahulu apakah website Anda memiliki database atau tidak. Anda bisa menanyakan hal ini ke layanan hosting Anda terlebih dahulu. Apabila website memiliki database, maka ekspor database ini bisa di lakukan dengan lebih mudah.

Jenis database yang paling populer adalah MySQL yang dapat di ekspor menggunakan aplikasi phpMyAdmin. Caranya buka phpMyAdmin >> Klik database website >> Klik Export >> Klik Go >> Pindahkan file SQL ke folder yang sama.

3.      Buat Database yang Baru

Langkah selanjutnya untuk melakukan migrasi hosting adalah membuat database baru. Database yang baru ini dapat di buat di akun layanan hosting baru Anda.

  • Masuk ke akun hosting baru Anda.
  • Buka Database MySQL dan buat database baru dengan menekan tombol “Buat Database Baru”.
  • Buat nama database yang telah ditentukan sebelumnya dan klik “Buat Database”.

4.      Impor Database Website

Untuk melakukan migrasi hosting, langkah berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah impor database situs web yang di simpan sebelumnya.

Anda dapat membuka aplikasi phpMyAdmin untuk mengimpor database ini. Berikut langkah-langkah yang perlu Anda lakukan.

  • Klik tanda “+” pada nama pengguna di sisi kiri layar.
  • Klik database baru dari daftar. Setelah itu akan muncul peringatan “No tables found in this database”.
  • Klik tab impor di menu.
  • Klik “pilih file” dan pilih file SQL yang disimpan sebelumnya.
  • Klik tombol “Go”.

5.      Mengedit File Situs Web

Setelah melalui proses impor database, database Anda kini aman untuk di pindahkan ke server hosting baru pilihan Anda.

Setelah itu Anda perlu mengubah beberapa file kode terlebih dahulu. Ini dilakukan agar file Anda menjadi lebih baik dan bisa di sesuaikan dengan database yang baru.

Pada tahap ini Anda harus mengubah nama pengguna dan kata sandi yang akan di gunakan untuk file di layanan hosting baru. Anda bisa menggunakan aplikasi Joomla atau Drupal untuk mengedit semua itu.

6.      Unggah File Situs Web

Setelah semua proses migrasi hosting di atas selesai, saatnya mengunggah file website Anda ke layanan hosting pilihan Anda. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mengunggah file tersebut.

  • Pertama buat akun FTP terlebih dahulu dengan layanan hosting baru.
  • Kemudian kllik File dan pilih “Akun FTP”. Kemudian buat nama dan password yang mudah di ingat. Anda juga harus mencatat nomor Port yang di sediakan.
  • Sinkronkan FileZilla dengan akun hosting baru Anda.
  • Unggah file situs web Anda ke akun hosting baru Anda. Jika berhasil di unggah, file akan berpindah ke sisi kanan layar.

7.      Pastikan Situs Web Berfungsi Dengan Baik

Periksa fungsionalitas situs web setelah Anda melakukan migrasi hosting. Perhatikan beberapa konten atau tautan di situs web Anda. Anda bisa menelusuri beberapa kata kunci yang mengarahkan penelusuran ke situs web Anda. Pastikan situs web dapat mengakses konten lama, atau gambar, video, dll.

8.      Perbarui Pengaturan DNS

DNS adalah sistem yang akan menerjemahkan alamat IP menjadi nama domain. Maka dari itu setelah melakukan migrasi hosting, Anda harus memperbarui DNS ke server layanan hosting baru.

Ini dilakukan agar DNS domain mengarah ke server website baru Anda. Lakukan update DNS saat traffic website rendah agar tidak mengganggu pengunjung yang mengunjungi website Anda..

Tanda Anda Harus Melakukan Migrasi Hosting

Pengelola situs web harus memperhatikan kinerja situs web. Oleh karena itu, Anda sebagai pemilik dan pengelola situs web memerlukan evaluasi agar dapat menentukan langkah yang tepat untuk website Anda.

Jika Anda menemukan beberapa masalah di situs web yang disebabkan oleh hosting yang salah. Maka itulah saatnya Anda berpindah ke layanan hosting baru yang lebih handal.

Selain hal tersebut, nyatanya ada beberapa hal lain yang menjadi tanda Anda harus beralih ke hosting baru. Berikut beberapa penjelasannya.

Server Sering Mengalami Downtime

Downtime server yang sering merupakan masalah yang di anggap serius oleh pengunjung. Bahkan jika server mati hanya dalam beberapa detik, pengunjung dapat kehilangan kepercayaan pada situs web tersebut.

Pengunjung akan merasa bahwa website tersebut berkualitas rendah dan tidak dapat di percaya. Hal ini yang nantinya akan mengakibatkan peringkat situs web Anda menjadi lebih rendah dan ini juga berpoteni menghilangkan pelanggan potensial.

Kecepatan Situs Web Yang Lambat

Selain server yang sibuk, letak server di website juga menentukan kecepatan pemrosesan data pengunjung. Kecepatan website ini juga berpengaruh terhadap peningkatan trafik website Anda.

Pengunjung akan malas melanjutkan browsing di website Anda jika prosesnya loadingnya lambat. Situs web yang lambat juga akan di lacak oleh Google dan berdampak pada peringkat di mesin pencari.

Layanan Pelanggan yang Buruk

Saat menggunakan layanan hosting, beberapa masalah mungkin terjadi di situs web. Anda dapat meminta layanan hosting untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tapi, jika layanan hosting Anda tidak menawarkan solusi yang sesuai dan sulit untuk di hubungi, maka itulah  saatnya Anda mencari layanan hosting baru.

Kesimpulan

Melakukan migrasi hosting tidak serumit yang Anda bayangkan, bukan? Pada artikel di atas, telah di tunjukkan kepada Anda cara untuk memindahkan situs web Anda ke layanan hosting baru dengan melakukan migrasi hosting.

Anda dapat memigrasikan situs web Anda secara manual, mendapatkan bantuan dari penyedia hosting baru, atau menggunakan plugin jika Anda menjalankan situs web WordPress.

Namun terlepas dari cara migrasi hosting apa yang Anda gunakan, pastikan Anda memilih penyedia hosting baru yang dapat membantu website Anda menjadi lebih baik dan mendapatkan trafik kunjungan yang tinggi.

Baca Juga