fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

Technology

5 Web Server Linux Open Source yang Dapat Digunakan Gratis

Rianda

Saat ini, ada berbagai web server Linux yang dapat digunakan untuk menjalankan sebuah website. Web server itu sendiri, merupakan penyimpanan file-file yang dibutuhkan oleh website. Ada berbagai web server open source Linux yang kini masih digunakan.

Meski jarang digunakan untuk keperluan komputer secara general, Linux merupakan pilihan terbaik untuk menjalankan web server. Hal ini karena selain tanpa biaya tambahan, Linux juga jarang menjadi target serangan siber. Bagi yang tertarik, dapat menggunakan web server untuk Linux berikut:

1. Apache HTTP Server

Sejak dibentuk pada tahun 1995, Apache merupakan web server Linux yang mendominasi hingga 23% dari seluruh website tersibuk. Apache dikembangkan oleh komunitas developer terbuka di bawah naungan Apache Software Foundation, dengan lisensi Apache-2.0.

Alasan mengapa Apache kerap digunakan untuk web server adalah kustomisasinya yang luas. Contoh fitur yang diberikan Apache yaitu FTP support, caching support, hingga SSL/TLS encryption protocols. Apache juga mendukung berbagai protokol dari IPv4/IPv6 hingga HTTP/2.

Bagi yang membutuhkan virtual hosting, maka Apache juga menyediakan fitur tersebut. Satu instalasi Apache dapat menjalankan beberapa website sekaligus. Untuk yang menggunakan operasi sistem Windows, juga bisa menggunakan Apache.

2. NGINX Web Server

Sebagai alternatif, pemilik website dapat menggunakan NGINX (dibaca Engine X). NGINX merupakan web server yang juga dijadikan sebagai load balancer, reverse proxy, hingga HTTP cache. NGINX didirikan tahun 2004 sebagai web server open source berlisensi FreeBSD.

Untuk yang memiliki performa rendah tidak perlu khawatir ketika menggunakan web server ini. NGINX mampu memproses ratusan ribu requests per detik, bahkan pada kemampuan CPU rendah. Ini membuat NGINX cocok digunakan pada website sibuk dibandingkan Apache.

NGINX memiliki dua versi, yakni Open Source yang gratis dan Plus yang menggunakan model pembayaran langganan. Pada tahun 2017, NGINX juga merilis aplikasi web server open source yaitu NGINX Unit.

3. Apache Tomcat

Juga di bawah naungan Apache Software Foundation, Apache Tomcat merupakan web server Linux yang berbasis Java programming. Sebab itu, Tomcat cocok digunakan bagi yang ingin menjalankan aplikasi website berbasis Java.

Dengan keunikan tersebut, maka Java kerap digunakan bersamaan dengan web server yang tidak mendukung konten berbasis Java. Tomcat dikembangkan sejak tahun 1999, untuk membantu proses aplikasi berbasis Java yang tidak dimiliki Apache HTTP.

Oleh karena itu, Tomcat dapat dijalankan berdampingan dengan web server yang membutuhkan kemampuan memproses JSP. Tomcat juga ringan digunakan, sehingga server dengan performa medium dapat menjalankannya.

4. Lighttpd

Web server rekomendasi selanjutnya yaitu lighttpd, yang didesain untuk mengoptimalkan kecepatan proses namun tetap berstandar tinggi. Lighttpd didistribusikan secara gratis dan open source dengan lisensi BSD-3, untuk operasi sistem Linux dan Microsoft Windows.

Kelebihan dari lighttpd adalah pada kecilnya footprint hingga di bawah 1 MB. Hal ini membuat penggunaan spesifikasi server menjadi lebih hemat dan lancar. Web server tersebut juga mendukung FastCGI, untuk mempercepat web page request tanpa membuat CPU overheat.

Seperti halnya Apache, lighttpd memiliki virtual hosting yang fleksibel, sehingga beberapa website dapat dijalankan bersamaan. Secara keseluruhan, lighttpd adalah web server lightweight yang bersahabat.

5. OpenLiteSpeed

Web server Linux rekomendasi terakhir kali ini adalah OpenLiteSpeed, yang merupakan versi gratis LiteSpeed Web Server Enterprise. Kerap disingkat dengan OLS, web server ini umumnya digunakan untuk menjalankan WordPress dengan cepat.

OLS dianggap sebagai salah satu lightweight karena waktu responnya yang hanya 29ms. Web server ini juga menyediakan fitur WebAdmin Console untuk mempermudah konfigurasi server, hingga pengelolaan virtual hosting.

Demikian lima rekomendasi dari web server Linux yang gratis dan berlisensi open-source. Setiap web server memiliki kelebihan dan fitur yang dapat dipertimbangkan oleh calon penggunanya. Karena itu, gunakan salah satu web server berikut sesuai kebutuhan website yang dimiliki.

Baca Juga