Salah satu kesalahan yang masih di lakukan beberapa penulis artikel SEO adalah penjejalan kata kunci yang berlebihan atau yang biasa di sebut dengan keyword stuffing. Hal ini berpotensi merusak struktur SEO konten yang kamu buat, hingga nantinya akan memengaruhi peringkat website kamu di mesin pencari.
Bisa jadi artikel yang kamu tulis kurang enak di baca sehingga Google tidak memprioritaskan konten kamu untuk tampil di halaman pertama. Jadi, apa sih sebenarnya keyword stuffing itu? Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini, ya!
Mengenal Apa Itu Keyword Stuffing
Keyword stuffing adalah memasukkan kata kunci yang berlebihan dalam sebuah artikel atau konten. Jadi saat di cek, kamu bisa menemukan banyak sekali kata kunci dalam artikel tersebut yang sengaja di masukkan dengan tujuan agar bisa terindeks di mesin pencari Google.
Memang benar Google mengindeks dengan mencari kata kunci yang sesuai dengan apa yang di cari pengguna. Namun kini Google akan memberikan peringkat yang buruk pada artikel dengan kata kunci yang tidak wajar.
Artikel yang seperti ini tentunya akan sulit untuk mendapat peringkat di halaman pertama Google. Maka dari itu konten yang kamu buat akan sia-sia dan tidak bermanfaat bagi pengguna.
Bahaya Keyword Stuffing Untuk Seo
Praktik keyword stuffing ini bisa merusak eksistensi sebuah website. Selain itu, keyword stuffing juga akan menjadikan beberapa hal buruk lain seperti halnya berikut ini.
Spam Keyword yang Berdampak Buruk untuk SEO
Pengoptimalan mesin pencari menjadi terhalang karena sistem mendeteksi konten yang kamu buat sebagai spam. Tak hanya berdampak pada konten, website kamu juga pasti akan gagal mendapat peringkat pertama di hasil pencarian. Selain itu ada dampak yang lebih parah lagi, yaitu konten kamu tidak akan terindeks mesin pencari.
Menurunkan Kualitas Konten
Saat kamu menulis sebuah konten, kamu mungkin merasa telah merasa konten tersebut memenuhi kualitas yang di perlukan. Artinya isinya masih enak di baca dan mudah di pahami oleh orang awam. Namun saat di unggah ke web, kualitas konten justru menurun. Kualitas konten di nilai rendah ini karena awalnya di tujukan untuk merngelabui robot crawler di mesin pencari.
Sayangnya, begitu konten tersebut di tayangkan, bahasanya menjadi tidak human-friendly dan tentunya ini akan merugikan website kamu.
Bounce Rate yang Meningkat
Terjadinya Bounce Rate bisa karena tindakan yang di sengaja atau tidak di sengaja. Meski begitu, dampaknya juga merugikan website kamu, Lho. Pasalnya, Bounce Rate ini akan membuat pengguna tidak tertarik untuk membaca konten di website kamu.
Ketika pengunjung web turun, otomatis hal ini akan mempengaruhi kinerja website. Kehadiran bounce rate ini juga menjadi pertanda bahwa website mulai di tinggalkan olerh pengunjungnya. Oleh karena itu, hal ini akan memengaruhi pengalaman pengguna.
Kamu juga harus tahu bahwa, setiap detik, mesin pencari memperbarui algoritmanya. Oleh karena itu, selain merugikan praktik keyword stuffing juga tidak efektif kamu hindari.
Cara Optimasi Kata Kunci yang Benar Untuk Menghindari Keyword Stuffing
Setelah kamu memahami bahaya keyword stuffing untuk SEO website, maka kini kamu perlu mengoptimalkan website kamu dengan baik sesuai aturan SEO. Nah berikut ini adalah cara optimasi kata kunci yang benar dan sesuai dengan peraturan Google saat ini agar keyword stuffing ini bisa kamu hindari saat membuat sebuah konten.
Memilih Kata Kunci yang Tepat
Sebagai langkah awal, kamu perlu memastikan bahwa kata kunci yang kamu pilih relevan dengan topik yang sedang kamu kerjakan. Biasanya orang yang menggunakan keyword stuffing ini hanya akan mengetikkan kata kunci, tanpa peduli apakah kata kunci tersebut relevan dengan konten atau tidak.
Selain itu sebaiknya kamu juga menggunakan kata kunci yang memiliki tingkat kesulitan kata kunci yang rendah. Selain itu, sebaiknya pilih kata kunci yang memiliki volume pencarian tinggi agar bisa berada di halaman pertama mesin pencari Google.
Bagaimana kamu tahu apakah suatu kata kunci relevan atau tidak? Kamu bisa memanfaatkan tools tertentu. Ada banyak tools yang tersedia untuk mencari kata kunci, seperti Ubersuggest, SEMrush, Ahrefs, dan lain-lain.
Gunakan Bahasa yang Ringkas
Memperhatikan penggunaan bahasa dalam artikel kamu juga menjadi faktor penting yang perlu di perhatikan. Pastikan bahasa dalam konten kamu singkat dan ringkas, sehingga kamu bisa menghindari masalah penjejalan kata kunci ini.
Jika kamu menulis artikel dengan bahasa yang terkesan panjang, mungkin saja terjadi pengulangan kata kunci di setiap poin yang ingin kamu sampaikan. Oleh karena itu, tulislah artikel dengan bahasa yang sederhana namun tetap menarik.
Perhatikan Kepadatan Kata Kunci
Jika kamu mempunyai pengalaman menulis artikel SEO, maka kamu bisa melihat seperti apa kepadatan kata kunci dari artikel yang kamu buat. Penggunaan kepadatan kata kunci yang terkesan terlalu tinggi akan berdampak pada hasil artikel SEO yang di buat.
Biasanya jika kamu menulis di WordPress dengan tool seperti YOAST terinstal, akan di sebutkan bahwa persentase kepadatan kata kunci tersebut terlalu tinggi. Ketika artikel kamu memiliki persentase kepadatan kata kunci yang normal, maka website kamu akan lebih mudah di baca pengguna.
Tak hanya itu, Google juga akan menempatkan artikel kamu pada peringkat yang baik. Dengan demikian perlahan traffic website kamu juga akan meningkat. Lalu website kamu bisa menjadi salah satu website yang di rekomendasikan untuk mencari informasi yang di butuhkan pengguna.
Gunakan Kata Kunci Turunan
Tambahkan kata kunci turunan dan sinonim kata kunci utama pada artikel kamu sehingga kamu bisa menentukan peringkat untuk kata kunci lain yang masih relevan dengan kata kunci utama yang kamu pilih.
Distribusi kata kunci
Untuk menghindari keyword stuffing pada konten, kamu perlu mendistribusikan kata kunci secara merata di seluruh artikel dalam situs web yang kamu miliki. Namun pastikan pembahasan tersebut masih relevan dengan kata kunci yang di inginkan, dan jangan di paksakan.
Tambahkan Kata Kunci LSI
Cara lain untuk memberi tahu mesin pencari bahwa konten kamu relevan dengan kata kunci utama adalah dengan menggunakan Kata Kunci LSI (Latent Semantic Indexing). LSI merupakan kata atau frasa yang di anggap relevan secara semantik.
Kata kunci tersebut bisa meningkatkan peluang konten kamu muncul di halaman pertama hasil pencarian. Menggunakan kata kunci ini juga bisa membantu mesin pencari mengidentifikasi konten kamu untuk menjawab pertanyaan umum pengguna. Jadi, peluang peringkat konten kamu bisa menjadi lebih besar.
Buat Konten Lebih dari 500 Kata
Cara lain untuk menghindari keyword stuffing adalah dengan menulis artikel minimal 500 kata, dan akan lebih baik jika lebih dari 500 kata. Mengapa demikian? Tujuannya adalah agar konten kamu bisa bersaing dengan konten lainnya.
Anda juga bisa membuat artikel hingga 700 bahkan 1000 kata. Namun, kualitas tetap menjadi sesuatu yang tidak boleh Anda abaikan. Sehingga ketika Google mengindeks artikel tersebut, pembahasan konten Anda bisa lebih relevan dan lengkap serta memberikan manfaat yang lebih baik kepada para pembaca.
Setelah mengetahui apa itu keyword stuffing dan bahayanya di atas kamu pasti akan berhenti menggunakan keyword stuffing, kan?
Selain itu saat menulis artikel, jangan terlalu fokus pada hasil mesin pencari. Intinya adalah fokus pada pembaca. Ketika kamu fokus menulis untuk pembaca, maka lambat laun Google akan memberi peringkat yang baik untuk website kamu bajkan tanpa kamu menggunakan keyword stuffing ini.