fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

Technology

JSON: Pengertian dan Kenapa Harus Menggunakanya

Taufik Nurhidayat

JSON atau singkatan dari JavaScript Object Notation adalah format standar berbasis text untuk mempresentasikan data terstruktur berdasarkan sinstaks object JavaScript.

Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan apa itu JSON, bagaimana cara kerjanya, bagaimana jika dibandingkan teknologi serupa, dan kenapa banyak yang menggunakanya.

Apa Itu JSON?

JSON adalah format data berbasis teks dengan sinstaksis object JavaScript yang dibuat oleh Douglas Crockfold. Meski mirip dengan literal object JavaScript, juga bisa digunakan secara independen bukan hanya dengan JavaScript seperti Python, Java, PHP dan banyak bahasa pemrograman lainya.

Teknologi ini sangat berguna jika digunakan untuk mengirim dan menerima data dalam lingkungan jaringan. Misalnya mengirim data dari server ke klien sehingga dapat ditampilkan di halaman web, ataupun sebaliknya.

String JSON dapat disimpan dengan file ekstensi .json atau dengan MIME application/json. Meski sering digunakan dalam pengiriman data namun juga sering digunakan sebagai file konfigurasi.

Sejarah Singkat JSON

JSON dibuat pada tahun 2000 oleh Douglas Crockfold sebagai alternatif dari XML. Pada awalnya hanya digunakan untuk komunikasi data antara backend dan klien JavaScript. Namun popularitasnya meroket karena format tersebut dapat dibaca oleh manusia dan dapat digunakan dengan mudah oleh pengembang front-end untuk berkomunikasi dengan backend menggunakan format yang singkat.

Pengembang juga menemukan bahwa format tersebut sangat fleksibel yang dapat dengan mudah menghapus, menambah dan memperbarui data. Meski mengorbankan keamanan namun bisa diakali dengan skema.

Satu hal unik yang dapat kamu temukan adalah JSON dipopulerkan oleh revolusi AJAX (Asynchronous JavaScript And XML). Mengingat AJAX sendiri menekankan pada kata XML, namun JSON-lah yang benar-benar membuat AJAX melambung. Dengan menggunakan REST sebagai konversi untuk API dan JSON sebagai media pertukaran membuktikan kombinasi yang sederhana namun mampu menyeimbangkan antara kesederhanaan, fleksibilitas dan konsitensi.

Dalam waktu realatif singkat semakin banyak yang menggunakannya, dari klien JavaScript, client-server, konfigurasi sistem, bahasa backend, hingga database. Bahkan telah memacu gerakan NoSQL yang telah merevolusi sistem database.

Saat ini MongoDB merupakan salah satu database dengan orientasi objek yang menyediakan API dalam format data terstruktur JSON.

Apakah sampai disini saja? Kami rasa tidak, kita akan melihat dimasa depan bagaimana teknologi ini akan berkembang.

Cara Kerja JSON

Struktur JSON

Seperti yang kami terangkan diawal JSON mirip dengan format JavaScript, maka dari itu kamu bisa menyimpan string, angka, boolean, array dan literal objek lainya. Berikut contoh string yang bisa disimpan dengan JSON:

{
  "teamName": "DewaBiz",
  "createdAt": 2016,
  "members": [
    {
      "name": "John Doe",
      "age": 28,
      "city": "Jakarta",
      "skills": [
        "Logo Design",
        "React"
      ]
    },
    {
      "name": "Jane Doe",
      "age": 25,
      "city": "Bandung",
      "skills": [
        "UI/UX Design",
        "Vue"
      ]
    },
  ]
}

Jika kamu memuatnya dengan JavaScript lalu diuraikan dalam variabel team misalkan, kita bisa mengakses data didalamnya dengan notasi titik (.) atau bracket ([]) seperti berikut:

team.teamName
team['createdAt']
//hasil yang diharapkan:
// "DewaBiz"
// "2016"

Untuk mengakses data lebih dalam lagi kita perlu mengaitkan properti dan index dari data yang akan kita akses. Contohnya seperti berikut:

team.members[0].skills[1]
// hasil yang diharapkan: "Logo Design"
  1. Untuk pertama kalinya kita harus memanggil variabel dari data – team
  2. Lalu kita ingin mengakses data yang ada pada properti members, jadi kita gunakan .members
  3. Karena members berisi array, maka kita harus mengakses data dalam array tersebut dengan index jadi kita gunakan [0]
  4. Sekarang kami perlu mengakses properti skills, maka kami gunakan .skills
  5. Properti skills juga berupa array, kami akan mengakses array dengan index 1 jadi kita gunakan [1]

Array sebagai JSON

Kita juga bisa menyimpan object JSON dalam bentuk array, contohnya sebagai berikut:

[
  {
    "name": "John Doe",
    "age": 28,
    "city": "Jakarta"
  },
  {
    "name": "Jane Doe",
    "age": 25,
    "city": "Bandung"
  },
]

JSON dengan Objek Referensi

Dengan JavaScript kita dapat menggunakan referensi antara objek yang satu dengan objek lainya, berikut contoh dengan javascript:

let jane = {
  "name": "Jane Doe",
  "age": 25 
}
let john = {
  "name": "John Doe",
  "age": 28,
  "wife": jane
}
console.log(JSON.stringify(john.wife))
// hasil yang diharapkan
//{"name": "Jane Doe","age": 25 }

JSON Dibandingkan Teknologi Serupa

VS XML

JSON diciptakan sebagi alternatif dari XML yang telah mendominasi beberapa dekade lalu. Berikut contoh dari form login dengan xml:

Contoh Form Login dengan XML, Sumber: Dokumen Pribadi

Menurut kami xml lebih kompleks, bayangkan cara menguraikanya dalam kode. Itu akan lebih sederhana jika menggunakan JSON:

let user = {
  "username": "udin",
  "password": "UdinIsBack33"
}

Kami merasa XML lebih sulit dibaca, mungkin inilah alasan kenapa XML mulai ditinggalkan untuk pengiriman data. Namun XML masih bertahan dalam pengembangan web terutama digunakan sebagai format file svg.

VS YAML

YAML merupakan pemformatan yang terinspirasi dari JSON, sehingga apa yang didukung oleh JSON dapat dilakukan juga oleh YAML. Namun YAML menggunakan sinstaks yang lebih sederhana dengan tujuan agar lebih ringkas. Meski terkadang digunakan dalam pertukaran data, YAML umumnya dipakai untuk file konfigurasi.

Contoh sinstaks yaml:

---
title: "What is JSON? Why you should use it?"
categories:
  - Programming
  - JavaScript

Sinstaks YAML lebih sederhana, namun kami rasa kurang cocok untuk pertukaran data. Ini lebih cocok sebagai konfigurasi file, salah satu contohnya digunakan dalam file markdown.

Kenapa Menggunakan JSON?

JSON adalah teknologi populer untuk pertukaran data, kebanyakan API akan tersedia dalam format JSON. Jka kamu bertanya-tanya kenapa ini bisa terjadi? Mungkin alasan berikut penyebabnya.

  1. Mudah Dibaca: Apapun bahasa pemrogramannya, secara konsisten JSON dapat dengan mudah dipetakan dan dibaca.
  2. Lebih Cepat: Proses penguraian dengan menggunakan DOM hanya menggunakan sedikit data. Yang pada akhirnya menggunakan biaya lebih sedikit namun proses penguraian yang lebih cepat.
  3. Data Terstruktur: Dibandingkan dengan XML maupun YAML, JSON lebih terstrukur meski membatasi tugas tapi memberikan fasilitas prediktif dan mudah dimengerti.

Akhir Kata

JSON adalah teknologi penting yang digunakan untuk pertukaran data dalam jaringan, bukan hanya dalam lingkup JavaScript namun dalam bahasa pemrograman lainya.

Kami telah menjelaskan secara singkat juga membandingkanya dengan teknologi serupa yang kami harap dapat membantu kalian untuk lebih mengenal dengan JSON.

Baca Juga