fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

SEOWebsiteWordpress

Pengaruh Nilai Cumulative Layout Shift pada SEO

Yanti puspita

Cumulative Layout Shift (CLS) adalah metrik yang mengevaluasi pengalaman situs web dengan menghitung seberapa sering halaman situs web kamu mengalami perubahan yang tidak terduga. Dalam bahasa Indonesia, metrik ini di sebut Pergeseran Tata Letak Kumulatif.

Terlepas dari hal itu, kita akan menjelaskan kepada kamu tentang pengaruh nilai Cumulative Layout Shift pada SEO. Penyebab serta beberapa cara optimasi pada artikel di bawah ini. 

Pengaruh Nilai Cumulative Layout Shift pada SEO

Cumulative Layout adalah faktor peringkat di Google yang memengaruhi kinerja situs web dan pengalaman pengguna. Dengan demikian, website bisa mendapat sanksi dari Google jika tidak memenuhi standar tersebut.

Skor CLS yang buruk menunjukkan bahwa situs web tersebut tidak dapat di percaya. Akibatnya pengunjung menjadi enggan untuk membuka. Oleh karena itu, optimasi situs web untuk mencapai nilai CLS yang tinggi merupakan komponen penting dari strategi SEO yang sukses.

Penyebab Perubahan Cumulative Layout Shift

Pada dasarnya perubahan Cumulative Layout Shift terjadi karena beberapa faktor. Berikut ulasan lengkapnya:

·         Periklanan

Faktor pertama yang mempengaruhi Cumulative Layout Shift pada sebuah website adalah periklanan. Jika iklan di muat tanpa optimasi mendalam, maka akan mengubah tata letak halaman situs web.

Meskipun periklanan memiliki manfaat dari segi engagement, namun jika tidak melakukan distribusi dan optimasi dengan baik maka akan berdampak negatif. Mungkin website selalu berubah layout atau bahkan kecepatan aksesnya lambat.

·         Video

Video pada sebuah website merupakan faktor kedua yang mempengaruhi perubahan tata letak atau Cumulative Layout Shift. Situs web dengan konten video resolusi tinggi cenderung memuat lebih lambat. Selain itu, video juga akan menurunkan performa website saat pengunjung mengaksesnya.

Perubahan tata letak yang di sebabkan oleh konten video biasanya terjadi ketika pengunjung mengklik link atau video tertentu. Namun, setelah mengklik link tersebut, justru di alihkan ke halaman website lain yang mengganggu pengunjung.

·         Elemen DOM JavaScript

Faktor ketiga yang paling mempengaruhi kinerja dari CLS adalah elemen DOM di JavaScript. Pada dasarnya elemen DOM ini berfungsi untuk menampilkan halaman web dalam berbagai bentuk sesuai dengan bahasa pemrograman JavaScript.

Namun jika terlalu banyak elemen DOM pada sebuah website, hal ini akan berdampak pada perubahan layout dari website itu sendiri. Jadi, cobalah untuk mengurangi elemen-elemen yang tidak penting pada websitemu, sehingga kinerja situs juga menjadi lebih optimal.

Pentingnya Cumulative Layout Shift untuk Situs Web

Pada dasarnya Cumulative Layout Shift merupakan bagian yang termasuk dalam metrik utama atau Core Vital Web. Fungsinya sebagai metrik yang berguna untuk mengoptimasi website agar lebih optimal.

Selain itu, mengapa CLS ini sangat penting bagi website adalah untuk menjaga kenyamanan pengunjung saat mengakses website kamu. Tentu saja, ketika pengunjung mengakses suatu website dan beralih ke halaman lain yang tidak jelas, hal itu akan mengganggu pengunjung situs tersebut.

Faktanya, beralih ke halaman yang terus berubah juga akan memperlambat kinerja situs web dan memengaruhi lalu lintas situs kamu. Selain itu, CLS juga memberikan dampak besar pada SEO untuk website guna meningkatkan trafik di mesin pencari. Atas dasar inilah mengapa CLS sangat penting untuk situs web.

Cara Mengoptimalkan Cumulative Layout Shift

Setelah mempelajari tentang pengertian CLS, faktor-faktor yang menyebabkan Cumulative Layout Shift, dan pentingnya CLS untuk website. Berikut beberapa cara optimasi CLS yang perlu kamu ketahui, yaitu:

·         Kurangi Iklan di Situs Web

Hal pertama yang harus di perhatikan sebagai langkah optimasi CLS adalah mengurangi konten iklan di website. Periklanan adalah salah satu faktor utama yang mendorong CLS situs web. Selain itu, iklan juga dapat mempengaruhi kecepatan akses website secara keseluruhan.

Jadi, lebih baik kurangi konten iklan di halaman website. Perlu kamu garis bawahi juga bahwa, mengurangi bukan berarti menghilangkan semuanya. Namun, kamu dapat memperluas tampilan iklan berdasarkan porsinya.

·         Menambahkan Dimensi ke Layout

Cara lain untuk mengoptimalkan CLS di situs kamu adalah dengan menambahkan di mensi pada tata letak situs web. Caranya adalah dengan menambahkan di mensi pada bahasa pemrograman suatu halaman.

Selain itu, kamu juga dapat menggunakan atribut rel=”preload” pada font. Terakhir, usahakan untuk tidak meletakkan konten yang dapat menyebabkan CLS di awal halaman utama website.

·         Memperkecil Elemen JavaScript

Elemen DOM yang terdapat pada JavaScript juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kinerja Cumulative Layout Shift pada sebuah website. Jadi, sebaiknya kurangi penggunaan elemen JavaScript, khususnya elemen DOM agar performa website lebih stabil.

Selain itu, penggunaan JavaScript yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kinerja akses website. Jika kamu memasukkan terlalu banyak elemen JavaScript ke dalam website, maka kecepatan website kamu menjadi lebih lambat saat di muat.

Bagaimana Cara Mengukur Kinerja Cumulative Layout Shift

Sebagai langkah untuk memahami nilai atau tolok ukur Cumulative Layout Shift, sebenarnya ada beberapa cara. Namun pada kesempatan kali ini kamu akan mendapatkan informasi bagaimana cara mengukur kinerja CLS menggunakan tool keluaran Google. Silakan ikuti beberapa cara berikut:

• Kunjungi situs Pagespeed Insights

• Setelah kamu login, silakan salin dan tempel URL halaman situs web yang telah kamu siapkan pada kolom di bagian atas situs.

• Selanjutnya silahkan klik opsi Analyze, dan tunggu hingga proses analisis pengukuran CLS selesai.

• Setelah proses analisis selesai, data tentang kinerja CLS dan seluruh pergerakan layout yang terjadi pada website yang kamu kelola akan terlihat.

• Terakhir, silakan lakukan analisis terhadap data terkait CLS yang perlu di perbaiki.

Selain itu, pada dasarnya ada banyak alat atau situs web yang menyediakan layanan analisis Cumulative Layout Shift dan pengukuran kinerja. Namun biasanya platform layanan SEO menggunakan Pagespeed Insights untuk menganalisis CLS karena aksesnya lebih mudah dan gratis.

Berapa Skor Cumulative Layout Shift yang Baik?

Tingkat Cumulative Layout Shift yang tinggi menunjukkan banyak perubahan tata letak yang tidak di inginkan pada halaman web. Sebaliknya, halaman web statis memiliki tingkat CLS yang rendah.

Bahkan bisa nol. Google telah menetapkan standar untuk semua metrik Data Web Inti guna membantu pemilik situs web mengukur dan meningkatkan skor CLS mereka:

• Baik – Nilai CLS kurang dari 0,1, menurut standar Google.

• Perlu perbaikan – Nilai CLS antara 0,1 dan 0,25 menunjukkan perlunya perubahan untuk mengurangi perubahan yang tidak di inginkan.

• Buruk – Nilai CLS yang lebih besar dari 0,25 dapat menurunkan peringkat situs web secara signifikan.  

Setiap halaman pada sebuah website dapat memiliki nilai CLS yang berbeda-beda, bergantung pada jenis layar yang di gunakan pengguna saat mengaksesnya. Perubahan tata letak yang terjadi pada perangkat seluler memiliki dampak lebih besar terhadap pengalaman pengguna.

Kesimpulan

Seperti yang sudah di jelaskan, CLS adalah metrik yang mengukur perubahan tak terduga pada area pandang pengguna untuk menilai pengalaman pengguna suatu situs web. Metrik ini juga merupakan faktor peringkat Google yang mempengaruhi SEO.

Mungkin itu saja penjelasan tentang pengaruh nilai Cumulative Layout Shift pada SEO. Penyebab serta beberapa cara optimasi yang bisa kita sampaikan.

Baca Juga