fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

Technology

Cara Backup cPanel Agar Data Website Tidak Hilang 

Rianda

Cara backup cPanel harus dipahami dan diketahui oleh semua pemilik website. Cara ini penting sebagai langkah pengamanan dari file yang ada pada website. Jadi, jika sesuatu terjadi pada halaman website, para pemilik bisa mengembalikannya dengan mudah. 

Back Up sendiri merupakan aktivitas pencadangan data dengan cara membuat file data cadangan. Ketika sesuatu terjadi pada website, dan hal tersebut membuat file dalam website terhapus atau rusak. Para pengguna bisa mengembalikannya dengan mudah. 

Cara BackUp cPanel pada Website 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, sangat penting untuk mengetahui cara back up ini. Karena itu, berikut akan dijelaskan langkah-langkah memanfaatkan cPanel. Untuk para pemilik website melakukan back up file pada website. 

  • Buka layanan cPanel dari hosting dan login dengan akun cPanel yang sudah terdaftar. 
  • Setelah berhasil masuk, pilih menu search dan ketikan opsi ‘Back Up Wizard’. 
  • Pada halaman ‘Back Up Wizard’, lanjutkan dengan menekan opsi ‘Back Up’. 
  • Pilih jenis back up yang ingin dilakukan, apakah ingin pada seluruh file atau partisinya saja. Pahami dahulu kebutuhan back up yang ingin diterapkan. 
  • Setelah itu, pilih lokasi tujuan back up yang diinginkan. Disarankan untuk memilih file ‘Home Directory’ sebagai tujuan back up. 
  • Lakukan konfirmasi dengan menuliskan alamat email yang sudah terdaftar. 
  • Setelah itu, proses back up data akan segera dimulai pada website. 
  • Tunggu sampai proses back up selesai dilakukan. 
  • Jika proses back up sudah berhasil dilakukan, para pemilik website akan mendapatkan notifikasi melalui email. 
  • Pada tampilan cPanel, para pemilik akan menemukan tombol ‘File Back Up’ yang dapat didownload pada saat yang diperlukan. 

Dengan adanya tombol ini, para pengguna tinggal melakukan pendownload file backup pada cPanel. Maka, data website yang sudah di backup akan kembali. 

Jenis Back Up yang Dapat Dilakukan 

Pada salah satu langkah di atas, para pemilik website diminta untuk memilih jenis back up yang ingin dilakukan. Ada 3 jenis back up yang bisa diterapkan para pemilik website. Berikut adalah penjelasan selengkapnya: 

1. Full Backup Data 

Seperti namanya, jenis back up ini akan mencadangkan seluruh data dan file yang ada di dalam website. Mulai dari direktori file, MySQL, konfigurasi website, bahkan sampai dengan database dan konfigurasi email forwarder yang sudah diatur. 

Untuk melakukan full back up data, disarankan agar kondisi disk usage di bawah 50%. Hal ini untuk menghindari situasi over quota apalagi jika sudah dilakukan back up. 

2. Partial Backup Data 

Berbeda dengan full back up, pada jenis backup partisi yang dicadangkan hanya sebagian data dari website saja. Biasanya, meliputi salah satu sistem pada website dan pencadangan dilakukan lebih spesifik. 

Misalnya, hanya mencadangkan file website saja. Mungkin juga, yang dicadangkan hanyalah bagian databasenya saja atau konfigurasinya saja. 

3. Back Up Migrasi Manual 

Back up migrasi manual ini biasanya dilakukan di luar sistem. Jadi, file yang dibackup diubah menjadi format lain seperti. zip dan sebagainya. Dengan begitu, file akan lebih mudah dipindahkan. Kemudian, pada disk baru bisa dilakukan export. 

Back up ini sering kali dilakukan untuk website yang ingin berpindah domain walaupun masih dalam satu hosting. Bisa juga karena ingin berpindah sub domain. 

Dengan cara backup cPanel ini para pemilik website bisa menghindari bahaya kehilangan data. Karena itu, sangat penting untuk memahaminya dan melakukan back up secara berkala. 

Baca Juga