fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

General

Apa Itu Influencer Marketing, Ketahui Pengertian Dan Jenis-Jenisnya

Yodik Prastya

Apa itu influencer marketing adalah hal yang perlu dipahami oleh brand atau entitas lain yang ingin memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi.

Jenis strategi pemasaran ini menempatkan brand dan influencer bekerja sama meningkatkan awareness maupun promosi produk dan layanan.

Dengan dukungan platform teknologi belakangan ini, tak mengherankan jika pemasaran ini berkembang pesat.  

Mengenal Apa Itu Influencer Marketing

Untuk memahami influencer marketing, kita bisa melihat trend e-commerce yang cenderung mengoptimalkan promosi di media sosial.

Salah satu campaign yang cukup mencolok adalah review dari influencer. Ya, cara ini disebut-sebut cukup efektif dalam mempengaruhi keputusan calon konsumen dalam melakukan pembelian.

Nah, review dari pihak influencer inilah yang kemudian disebut sebagai influencer marketing, dimana  brand mempromosikan produk dengan cara melakukan endorsement, atau dari kreator konten yang merekomendasikan produk.

Tentu saja, konten kreator atau influencer ini sendiri memiliki cukup kekuatan sehingga dipercaya calon konsumen.

Konten kreator yang menjadi influencer ini memiliki reputasi terkait topik tertentu berdasarkan keahlian.

Pihak influencer ini memiliki banyak pengikut di media sosial karena konten yang memang berkualitas dan relevan. Selain itu, mereka juga secara rutin dan konsisten dalam membuat konten di media sosialnya.

Dengan dedikasi dan reputasinya tersebut, sangat beralasan jika kreator memiliki daya dalam mempengaruhi orang, atau pengikutnya di media sosial.

Termasuk mempengaruhi keputusan pembelian produk atau layanan  tertentu yang direkomendasikan. Hal ini tak lepas dari otoritas, pengetahuan, posisi maupun karena hubungannya dengan audiens, baik itu di platform seperti Instagram hingga Youtube sekalipun.

Nah, meskipun influencer ini adalah pihak yang memiliki pengaruh terhadap banyak orang, bukan berarti mereka harus datang dari kalangan public figure. Seseorang sudah bisa disebut sebagai influencer setidaknya dengan 2 kriteria minimal, yaitu:

  • Memiliki otoritas, pengetahuan dan hubungan dengan audiens sehingga dapat mempengaruhi keputusan, termasuk keputusan beli atau berlangganan
  • Memiliki pengikut di segmentasi niche market tertentu dan terlibat secara aktif

Jenis-Jenis Influencer Berdasarkan Pengikutnya

Berikutnya, Anda juga perlu mengetahui bahwa berdasarkan jumlah pengikut yang dimilikinya, influencer dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

Mega Influencer (Lebih dari 1 Juta Pengikut)

Mega influencer adalah influencer dengan jumlah pengikut yang sangat besar di media sosial, setidaknya lebih dari 1 juta pengikut di sebuah platform media sosial.

Umumnya influencer jenis ini datang dari kalangan public figure seperti selebritas, musisi, bintang film, olahragawan dan lainnya.

Dengan kuantitas dan daya yang dimiliki, tak heran jika influencer ini memiliki daya tawar yang lebih tinggi, lebih selektif terhadap brand dan biaya iklan yang mahal (hingga belasan juta rupiah per iklan).

Macro Influencer (40 ribu – 1 juta Pengikut)

Macro influencer adalah influencer dengan jumlah pengikut 40 ribuan sampai 1 juta di sebuah platform media sosial.

Jenis influencer ini biasanya datang dari kalangan selebriti yang naik daun atau pakar dengan akun resmi yang sudah memilih basis pengikut yang besar.

Jenis influencer ini bisa jadi opsi alternatif mega influencer yang kadang tak selalu terjangkau bagi brand atau bisnis.

Micro Influencer (1.000 – 40 ribu Pengikut)

Micro influencer adalah konten kreator yang terkenal memiliki keahlian atau pengetahuan pada niche tertentu.

Biasanya jenis influencer ini memiliki 1.000 hingga 40 ribu pengikut di media sosial yang datang dari audiens dengan niche spesifik.

Menariknya, dengan daya pengaruh yang bisa saja cukup ajaib, influencer ini kadang mau mempromosikan produk ataupun brand secara gratis.

Nano Influencer (Kurang dari 1.000 Pengikut)

Nano influencer bisa dibilang kategori baru karena jumlah pengikut yang terbilang sedikit, namun konten kreator ini memiliki spesialisasi pada bidang tertentu.

Sayangnya, dengan jumlah pengikut di bawah seribu, influencer jenis ini dinilai kurang memiliki daya dalam marketing sehingga daya tawarnya pun rendah.

Hanya brand atau bisnis yang memiliki kesamaan niche, visi dan misi saja yang mungkin berminat untuk berkolaborasi dengan nano influencer ini.

Selain dibedakan berdasarkan jumlah pengikut, jenis influencer juga dibedakan berdasarkan jenis konten atau platform yang dipilih.

Berdasarkan kontennya, influencer terbagi ke dalam influencer Youtube, Instagram, Tik Tok, Facebook, Twitter hingga Podcaster.

Kesimpulan

Demikian penjelasan tentang apa itu Influencer Marketing, apa saja kriteria dan jenis influencer yang perlu dipahami.

Dalam hal ini, brand bekerja sama dengan para influencer karena kreator tersebut memiliki daya dalam menciptakan tren dan mendorong para pengikut dalam membeli atau berlangganan produk dan layanan yang dipromosikan.

Satu hal lagi yang perlu dipahami adalah, influencer bukanlah alat strategi pemasaran, melainkan aset dalam hubungan sosial demi mencapai tujuan pemasaran oleh brand.

Baca Juga