fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

Technology

Apa Itu Agile? Pengertian, Jenis Kelebihan dan Kekurangannya

Yanti puspita

Apa itu agile? Agile adalah metode pengembangan perangkat lunak yang semakin populer saat ini karena di yakini mampu membantu developer membuat perangkat lunak yang lebih efisien dan sesuai kebutuhan konsumen.

Jadi, apa sebenarnya agile itu? Dan haruskah tim developer menggunakannya? Jangan khawatir, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang apa itu agile mulai dari pengertian, jenis, hingga kelebihan dan kekurangannya. Terdengar menarik sekali, kan? Jadi, yuk baca artikel ini sampai habis!

Mengenal Apa Itu Agile

Apa itu agile? Agile adalah metode pengembangan produk yang merupakan alternatif dari metode konvensional. Dengan kata lain, agile adalah terobosan dari alur kerja lama yang tidak mengedepankan dinamika pasar.

Berawal dari kekakuan model waterfall, metode agile menjadi cara yang efektif untuk memahami apa yang di inginkan pasar. Fleksibilitas metode agile terlihat dari banyaknya proses yang dapat di kelola selama produksi.

Dalam metode waterfall, kamu tentu harus mematuhi rencana awal tanpa improvisasi, sedangkan metode agile mengakomodasi komunikasi antara pengguna dan produsen bahkan setelah desain perangkat lunak selesai.

Jenis-Jenis Agile        

Jika kamu sudah tahu mengenai apa itu agile melalui penjelasan di atas, maka kini kamu akan di bawa untuk mengenal jenis-jenis dari agile ini. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya!

Scaled Agile Framework (SAFe)

Jenis metodologi agile yang pertama adalah SAFe. Menyadari kompleksitas birokrasi dalam pengambilan keputusan, SAFe menawarkan jalan pintas dari lambatnya perumusan kebijakan.

Dengan menggunakan SAFe, kebutuhan divisi yang sebelumnya harus menunggu mach dengan divisi lain dapat segera terpenuhi. Hal ini karena SAFe mengurangi waktu tunggu untuk koordinasi yang kuat antar divisi, sehingga menghasilkan keputusan yang integratif dan cepat.

Scrum

Agile jenis Scrum adalah cara kerja yang memungkinkan satu tim untuk fokus pada aspek pengembangan tertentu. Daripada menangani tim dengan banyak tugas sekaligus, Scrum memungkinkan satu tim untuk fokus pada tugas utama.

Contoh agile jenis scrum adalah tim yang bertugas mengembangkan fitur X game untuk aplikasi belanja online. Penugasan ini disebut sprint. Sprint lainnya dapat di tugaskan ke tim berikutnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Kanban

Menggunakan ruang, virtual dan nyata, kanban adalah metode yang mengandalkan berbagi informasi. Ada tiga bagian utama di kanban, yaitu rencana kerja, proyek yang sedang berjalan, dan proyek yang telah selesai. Penggunaan metode Kanban cukup efektif untuk proses penelusuran proyek.

Lean Software Development (LSD)

Cara bagi perusahaan untuk mengurangi biaya, namun tetap responsif terhadap kebutuhan pasar adalah dengan menggunakan Lean software development. LSD memungkinkan perusahaan membuat produk sederhana untuk memeras sumber daya.

Di sisi lain, perusahaan juga akan tetap mendengarkan apa yang di inginkan konsumen. Produk awal tidak akan membutuhkan sumber daya yang hanyak karena tidak menyediakan fitur yang tidak di perlukan.

Misalnya saja beberapa waktu lalu Twitter merilis fitur Fleet yang mirip Stories di Instagram. Namun kemudian di hapus lagi karena kurang menarik di mata pengguna.

Crystal Methodology

Variasi pengembangan produk yang mempertimbangkan situasi tim adalah Crystal methodology. Pengembangan potensi tim menjadi fokus utama dengan tetap mendapatkan saran pengembangan dari para ahli.

Prinsip dalam metode agile ini adalah perbaikan reflektif, artinya apapun hasil produk, selalu ada yang bisa di tingkatkan oleh tim kerja.

Extreme Programming (XP)

Berbeda dengan metodologi crystal, pengembangan perangkat lunak dengan metode XP berfokus pada proses teknis. Seluruh anggota tim “di paksa” dalam kapasitas tertentu agar dapat menyelesaikan tugas secara efisien. Setelah perangkat lunak lolos pengujian maka di lakukan perbaikan sebagai perbaikan.

Dynamic Systems Development Method (DSDM)

Metode DSDM memperhatikan kegunaan produk di pasaran. Sebuah langkah penting yang harus di lakukan dalam agile jenis ini adalah prototipe harus di pahami dengan baik sejak awal.

Sehingga tim memiliki gagasan yang terpadu sepanjang pekerjaan. Setelah tim mempunyai ide yang sama dengan gagasan, maka kualitas produk siap pakai juga harus di rumuskan dan di sepakati sebelum proyek di mulai.

Feature Driven Development (FDD)

Terakhir, yang termasuk dalam metodologi agile adalah pengembangan berbasis fitur. Sama seperti Scrum yang memungkinkan unit tim mengerjakan fitur tertentu, FDD juga memiliki target skala kecil.

Bedanya, FDD memiliki lead time yang lebih pendek di bandingkan Scrum. Ini dimksudkan agar tim bisa selesai dalam waktu yang lebih cepat. Di FDD, tim akan mengerjakan fitur yang lebih sempit dari tujuan kerja Scrum.

Kelebihan dan Kekurangan Agile

Sebagai metode pengembangan yang banyak dan di gunakan, agile tentunya juga memiliki kelebihan dan kekurangan nya tersendiri. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan agile yang meungkin perlu untuk kamu perhatikan.

Kelebihan Agile

Berikut beberapa kelebihan Agile yang membuatnya banyak di terapkan oleh tim di seluruh dunia.

Kualitas Software yang Lebih Baik

Dengan Agile, kamu bisa dengan cepat menerapkan umpan balik pelanggan pada iterasi berikutnya. Baik itu tentang menambahkan fitur atau memperbaiki bug. Alhasil, kualitas software kamu akan meningkat karena lebih sesuai dengan keinginan konsumen.

Konsumen Merasa Puas dan Lebih Dihargai

Perangkat lunak yang berkualitas baik akan disukai konsumen. Apalagi jika fitur-fitur yang ada pada software tersebut sesuai dengan keinginan konsumen akibat feedback yang di berikan. Dengan begitu, mereka akan merasa lebih di hargai sebagai konsumen.

Fleksibilitas Tinggi

Metode agile memungkinkan kamu membuat perubahan rutin berdasarkan umpan balik pelanggan tentang perangkat lunak yang kamu gunakan. Jika terdapat banyak saran, kamu juga bisa memilih perubahan mana yang akan di lakukan pada setiap iterasi.

Software Cepat Selesai

Metode agile fokus pada pengembangan perangkat lunak yang benar-benar di butuhkan konsumen. Jadi, software akan cepat selesai karena tidak membuang waktu menambahkan banyak fitur yang tidak di butuhkan konsumen.

Perkembangan yang Lebih Bisa Diprediksi

Setiap Agile memiliki iterasi reguler yang berfokus pada pengembangan bertahap. Jadi pengembangan perangkat lunak kamu akan lebih dapat diprediksi, sehingga kamu bisa lebih memprediksi biaya yang akan di keluarkan. Efeknya risiko kerugian akan berkurang.

Kekurangan Agile

Walaupun memiliki banyak kelebihan, ternyata agile juga memiliki kekurangan yang perlu di perhatikan, seperti:

Produk Akhir yang Kurang Jelas

Agile tidak memerlukan banyak perencanaan, sehingga tim kamu mungkin akan kesulitan menentukan bentuk akhir software-nya. Selain itu, fitur-fitur baru selalu di tambahkan dan membuat perangkat lunak menjadi lebih kompleks.

Efeknya, selama kebutuhan konsumen terus berubah, maka kamu juga akan kesulitan menentukan bentuk akhirnya.

Bergantung Pada Komitmen Tinggi Tim

Agile mengharuskan semua pihak untuk berinteraksi secara rutin agar perangkat lunaknya memenuhi kebutuhan konsumen. Mulai dari memberikan masukan, menerapkan perubahan, menjalankan pengujian, dan banyak lagi. Hal ini tentunya membutuhkan komitmen yang tinggi dari setiap individu sehingga memakan banyak tenaga dan waktu.

Dokumentasi Tidak Lengkap

Dalam agile, dokumentasi di buat dalam waktu singkat yang menyebabkan hasil tidak lengkap. Artinya, jika ada anggota baru dalam tim, mereka akan kesulitan memahami proyek yang sedang mereka kerjakan.

Penutup

Nah, itulah dia penjelasan lengkap mengenai apa itu agile, jenis, hingga kelebihan dan kekurangannya. Ternyata agile ini sangat bermanfaat, ya?

Metode agile tidak hanya merupakan solusi pengembangan perangkat lunak yang lebih cepat, ekonomis, dan efisien. Namun, agile ini juga bisa menghasilkan perangkat lunak yang lebih baik dan tentunya memenuhi kebutuhan konsumen.

Baca Juga