Berbagai jenis bahasa pemrograman untuk membuat website ini bisa membantu bizzie di dalam mendirikan situs sesuai dengan konsep. Back end developer adalah salah satu profesi yang paling tepat untuk menjalani tanggung jawab tersebut. Bahkan, profesi tersebut mempunyai peran penting di dalam eksistensi sebuah website atau situs.
Ada banyak sekali pilihan bahasa pemrograman untuk membuat website yang membantu para pekerja back end developer di dalam memberikan hasil terbaik. Untuk penjelasan lebih lengkap perihal bahasa pemrograman untuk membuat website, maka bisa langsung simak dibawah ini.
8 Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Website
Ada beberapa macam pilihan bahasa pemrograman untuk membuat website yang harus dikuasai oleh profesi back end developer. Nantinya, untuk penguasaan tersebut juga berguna untuk mengelola sebuah situs. Sebagai berikut 8 bahasa pemrograman untuk membuat website :
1. SQL
Structured query language (SQL) merupakan bahasa pemrograman untuk membuat website yang banyak digunakan oleh manajemen bisnis data. Biasanya, untuk back end akan menggunakan SQL sebagai sarana melakukan update data dari database. Selain itu, dari database ini bisa dipindahkan juga di dalam situs.
2. PHP
Hypertext preprocessor adalah istilah lain dari PHP. Selain itu, PHP adalah bahasa pemrograman untuk membuat website yang banyak digunakan di beberapa jenis web pada halaman internet. Pada bahasa pemrograman untuk membuat website kali ini mempunyai sifat secara open source dan siapa saja bisa melakukan modifikasi.
3. Java
Java juga mempunyai tingkat popularitas yang menyaingi PHP. Akan tetapi, untuk penggunanya juga lebih banyak pada beberapa aplikasi handphone. Pada saat menggunakan bahasa pemrograman untuk membuat website kali ini tergolong aman dan maintenancenya sangat mudah sekali dilakukan.
4. JavaScript
Untuk bahasa pemrograman untuk membuat website kali ini hampir sama dengan sebelumnya. Java Script sendiri mempunyai perbedaan dengan sebelumnya dari segi pengembangan.
Dimana, JavaScript sendiri dikembangkan dari basis C. Sedangkan, untuk Java dikembangkan dari basis C++. Java sudah portabel, namun JavaScript mempunyai cara kerja lebih fleksibel lagi.
5. Phyton
Phyton sudah dirilis sejak tahun 1991 dan mempunyai nilai fleksibilitas sangat tinggi, karena librarynya sangat luas. Salah satu bahasa pemrograman untuk membuat website kali ini digunakan untuk mengembangkan situs dan framework.
6. Ruby
Ruby adalah bahasa pemrograman untuk membuat website yang bisa digunakan bersamaan dengan Rails. Ruby sendiri mempunyai prioritas lebih tinggi dan mengutamakan konversi dibandingkan konfigurasi. Keunggulan dari program konfigurasi oleh back end developer bahasa pemrograman untuk membuat website ini juga bisa segera dimulai.
7. NET
Java memilih Oracle, maka dari itu Microsoft mengeluarkan bahasa pemrograman untuk membuat website ASP.NET sebagai pesaingnya. Biasanya, bahasa yang banyak digunakan adalah visual basic diantara C# atau F#. Sedangkan, untuk pola arsitekturnya adalah model view controller yang akan mengambil alih tugas pengembangan yang dilakukan oleh back end.
8. REST/SOAP
Bahasa pemrograman untuk membuat website terakhir, yaitu REST/SOAP. Pada Bahasa pemrograman kali ini berhubungan dengan API. Baik Rest maupun SOAP ini dilakukan dengan kepentingan menghubungkan aplikasi satu dengan lainnya.
Berbagai jenis bahasa pemrograman untuk membuat website di atas mempunyai keunggulan dan spesifikasi masing-masing. Para pihak back end developer juga bisa menyesuaikan antara kebutuhan dengan jenisnya saja.
Apa Saja Tugas Website Developer?
Back end developer merupakan profesi yang belakangan ini banyak dibutuhkan, karena semakin pesatnya perkembangan dunia digital. Selain itu, profesi yang satu ini mempunyai peran yang sangat penting untuk meningkatkan software dari sisi server terhadap situs atau app. Sebagai berikut tugas seorang website developer yang harus bizzie ketahui :
1. Merancang Database
Perancangan database adalah tempat semua data yang berhubungan dengan pelanggan maupun produk. Tugas dari back end, yaitu melakukan perancangan sedemikian rupa melalui ketersediaan bahasa pemrograman untuk membuat website supaya bisa berjalan dengan lancar.
2. Meningkatkan Struktur yang Tersedia
Apabila di dalam hal ini back end bekerja di tengah jalan, artinya tidak memberikan kontribusi dari awal situs didirikan. Maka dari itu, meningkatkan struktur ini menjadi tanggung jawabnya. Peningkatan struktur ini dilakukan untuk memberikan tingkat efisiensi database di dalam beberapa hal.
3. Merancang Alur Situs atau APP
Merancang alur terhadap penggunaan situs atau aplikasi ini dibuat agar pengguna merasa dipermudah. Kemampuan melakukan coding dan logika yang tinggi ini juga dibutuhkan di dalam profesi yang satu ini.
4. Coding dan Testing
Setelah semua alur dirancang, maka tugas berikutnya yaitu menuangkan pemikiran tersebut di dalam bentuk kode maupun logika. Adanya testing adalah proses guna memastikan bahwa bahasa pemrograman untuk membuat website sudah terpasang secara baik dan tepat.
5. Mengatur Keamanan Situs atau APP
Pengaturan terhadap keamanan situs atau app adalah upaya dari back end untuk memberikan perlindungan data para penggunanya. Kejahatan siber sata ini semakin marak dan sulit sekali dikendalikan. Maka dari itu, pencegahan awalnya adalah memasang sistem keamanan.
6. Mengatasi Masalah di Back End
Tugas selanjutnya, yaitu mengatasi error atau muncul trouble di dalam sistem. Artinya, seorang backend ini harus memikirkan bagaimana caranya supaya permasalahan tersebut tidak muncul kembali. Permasalahan yang bisa datang berulang kali ini membutuhkan penangan secara tepat dan tepat waktu.
Nah, itulah dia pembahasan lengkap mengenai 8 bahasa pemrograman untuk membuat website. Semoga bisa memberikan informasi tambahan, ketika bizzie ingin menjadi seorang back end developer.