Metode yang biasa dipakai untuk memperbaharui sebuah alamat IP yaitu DNS atau DDNS. Namun sebenarnya terdapat perbedaan DNS dan DDNS meskipun metode yang dimilikinya terlihat serupa, ingin tahu apa saja itu? Berikut penjelasan lengkapnya yaitu:
Apakah Perbedaan Antara DNS dan DDNS Dapat Mempengaruhi Fungsi?
Adanya perbedaan yang terletak antara DNS dan DDNS, tentu tidak berpengaruh terhadap fungsi yang dimilikinya. Pasalnya kedua layanan tersebut mampu menyimpan semua alamat IP yang dipakai hostname. Oleh sebab itu, wajar saja jika database penyimpanannya besar.
Belum lagi pengelolaan keduanya yang terdiri dari beberapa komponen, membuat pengguna bisa membuat permintaan sesuai dengan program tertentu yang tengah dikerjakannya. Namun, pada proses tersebut biasanya akan ada pihak resolver yang memberikan jawaban.
Ketika tidak terdapat jawaban, maka server akan menghubungi dan mencari sistem yang masih terhubung. Jika belum memberikan hasil, maka pencarian berpindah ke server DNS atau DDNS lainnya hingga ditemukan. Hal tersebut, tentu sesuai dengan fungsinya yaitu:
- Mampu melakukan identifikasi komputer sebagai titik yang digunakan dalam sebuah jaringan.
- Membuat komputer cepat melakukan identifikasi.
- Melakukan hafalan IP dari berbagai situs web yang dikunjungi.
- Mendata setiap email masuk pada tiap domain.
Begitulah penjelasan terkait perbedaan antara kedua layanan DNS serta DDNS yang tidak mempengaruhi setiap fungsinya. Namun untuk cara kerja serta beberapa hal lainnya tentu berbeda. Terlebih lagi bagian detail yang lebih rinci.
Perbedaan DNS dan DDNS
Bagi pengguna yang baru mempelajari terkait DNS dan DDNS pasti masih bingung apa yang menjadikannya beda? Pasalnya jika dilihat dari sistem serta layanan yang diberikan oleh keduanya serupa. Namun ternyata tidak serupa, berikut perbedaannya yaitu:
1. Cara Kerja
Perbedaan DNS dan DDNS yang pertama yaitu terletak pada cara kerja yang dimiliki oleh keduanya. DDNS dipakai oleh perusahaan serta individu saat melakukan publikasi layanan ke internet. Pada umumnya, layanan yang dipakai di dalamnya yaitu hosting internal berbeda dengan DNS.
Hal itu tentu dikarenakan sifat internal yang dimilikinya, sebab server mempunyai alamat IP yang belum terhubung ke internet. Untuk dapat menghubungkannya, DDNS membutuhkan NAT sebagai penghubung. Memungkinkan antara server dan jaringan dapat terkoneksi dengan baik.
2. Interaksi Server User
Selanjutnya yang menjadi pembeda antara keduanya adalah interaksi server user yang digunakan. Dalam hal ini DVR akan memberitahukan bahwa alamat IP publik mengalami perubahan. Memungkinkan interaksi user serta pengisian parameter harus dilengkapi, di antaranya yaitu:
- Nama hostname.
- Nama akun pengguna dari penyedia DDNS.
- Password akun.
3. Menu Networking
Ketika pengguna dihadapkan dengan keduanya, pastikan untuk dapat mengidentifikasi dan membedakannya. Hal ini dapat dilihat dari tampilan menu networking yang dikeluarkan oleh setiap layanan tersebut. Pada tampilan DDNS, setup kolom yang ditampilkan yaitu berupa:
- DDNS Server.
- Host Name.
- Username.
- Password.
Sedangkan untuk DNS tampilan dari networkingnya berbeda dengan DDNS. Pada kolom yang menampilkan networking sebenarnya tidak terlalu mencolok, tetapi terdapat beberapa rincian detail yang serupa tapi tak sama. Berikut beberapa pengisian DNS yang ditampilkan yaitu:
- IP Address.
- Subnet Mask.
- Gateway.
- DNS.
Begitulah penjelasan terkait perbedaan antara keduanya yang harus pengguna ketahui. Terlebih lagi para pemula yang tengah mendalami pembelajaran terkait website. Sangat penting untuk mencari tahu dan melakukan riset lebih mendalam, agar paham akan fungsi berbeda keduanya.
Itulah penjelasan terkait perbedaan DNS dan DDNS yang dapat pengguna ketahui dengan seksama. Jika diperhatikan sekilas, layanan yang terdapat dalam keduanya memang terlihat sama. Namun ketika pengguna mempelajarinya lebih dalam, perbedaan pun akan terlihat.
