Web server adalah perangkat yang fungsinya yaitu mengelola permintaan informasi dari klien, yakni web browser. Macam macam web server yang biasa digunakan itu bermacam-macam. Ada yang bisa langsung dipakai secara gratis, karena open source atau harus membayar dulu.
Pemilihan server merupakan hal penting, terkhusus kalau ingin membuat web berkualitas. Sebab perangkat lunak tersebut yang bertugas menyediakan layanan ketika pengguna mengakses file dari sebuah situs. Inilah beberapa jenis web server populer:
1. Apache
Server yang memiliki jumlah pengguna paling banyak adalah Apache yang merupakan karya seorang programmer, Robert McCool. Keunggulannya yaitu mudah digunakan dan dikonfigurasi, sehingga menjadi favorit. Apalagi punya jaringan komunitas luas. Jadi saat mengalami masalah, mudah mencari informasi.
Ini termasuk web server lintas operating system. Baik pada OS Linux maupun Windows, Apache dapat berfungsi secara baik. Selain kemudahannya, dipilihnya Apache karena open source dan tidak perlu menggunakan biaya untuk memakainya.
Kelebihan lainnya adalah dapat dipakai untuk mengunggah file yang menggunakan bahasa pemrograman PHP. Ada juga layanan SSI yang disediakan dalam jenis ini. Namun sayang, saat web mendapatkan traffic tinggi, pasti performanya akan turun.
2. Sun Java System
Selanjutnya adalah Sun Java System yang juga open source alias gratis. Meski tidak berbayar, performanya juga bagus. Ini termasuk yang mudah digunakan, dikonfigurasi, maupun dilakukan pengaturan. Tampilan visualnya juga sangat bersih.
Tapi karena belum banyak yang menggunakannya, tentunya ada beberapa kekurangan. Sun Java System masih rentan terhadap hacker, terutama untuk file dengan sistem password. Selain itu, komunitasnya yang sedikit menyulitkan jika ingin mencari solusi dari kendala yang muncul.
3. NginX
Popularitas NginX (dibaca Engine X) tidak kalah dengan Apache. Web server yang memiliki banyak kegunaan dan keunggulan ini tentunya lebih disukai. NginX bisa menjadi penyeimbang muatan serta berguna bagi HTTP cache maupun reserve proxy.
NginX juga bisa dipakai secara gratis (open source). Meski begitu, fitur yang dihadirkan mampu melengkapi kebutuhan pengguna. Konfigurasi untuk server ini juga lebih mudah dilakukan.
Paling baik dari NginX yaitu kemampuannya dalam menjaga stabilitas saat trafik sedang tinggi. Kapasitas yang dimilikinya jauh lebih unggul dibandingkan Apache. Karena itulah, sangat cocok dipakai pada web bisnis profesional yang banyak kunjungannya.
4. Internet Information Service
Macam macam web server keempat ini ditujukan khusus untuk sistem operasi Windows, baik Windows XP, 2000, maupun NT. Meski kurang populer, IIS mempunyai beberapa fitur umum yang menguntungkan. Contohnya seperti ghoper dan File Transfer Protocol.
IIS juga punya fitur bandwidth throttling yang akan mencegah penggunaan bandwidth secara berlebihan. Jenis ini, satu-satunya yang mendukung bahasa .net. Bahkan kinerja PHP akan lebih cepat dan stabil, kalau menggunakan IIS.
5. Litespeed
Kalau mencari web server yang paling cepat, maka Litespeed menjadi solusinya. Kecepatannya diklaim enam kali lipat dibandingkan Apache. Kemampuannya juga bagus dalam mengelakkan PHP, dan meningkatkan performanya sampai 50%.
Dalam Litespeed terdapat fitur anti DdOS, serangan hacker untuk memenuhi jaringan maupun traffic, sehingga request informasi tidak dilayani server. Ketika pengguna mengalami kegagalan dapat memperbaiki pengaturan dan data menggunakan system recovery. Litespeed kompatibel dengan berkas .htaccess.
6. Google Web Server
Terakhir ini berbaris Linux dengan nama GWS. Umumnya ini digunakan oleh seseorang yang memanfaatkannya in-house dengan software strach dari Google. Aplikasinya juga lebih banyak dijalankan secara online, dan sudah disediakan Google.
Itulah macam macam web server dengan keunggulannya masing-masing. Jika ingin yang stabil dan cepat, bisa menggunakan Apache ataupun NginX. Banyak pula web server terbaik lainnya yang sama-sama open source.