Bagi orang yang baru memiliki website, ada baiknya untuk mengetahui berbagai konfigurasi cPanel Hosting untuk pemula. cPanel itu sendiri merupakan konfigurasi control panel yang umumnya digunakan untuk mengelola website atau server. Sebagian penyedia hosting terkadang memiliki control panel yang dimodifikasi.
Pada momen ketika cPanel hosting dipilih, maka penyedia hosting akan memberikan kontrol cPanel pada pemiliknya. Hal ini cukup membingungkan apabila pemilik website masih awam, dan belum pernah mengelola cPanel sebelumnya. Untuk pengaturan awalnya, berikut macam-macam konfigurasi yang dapat dilakukan dulu:
1. Menambahkan Website Baru
Hal pertama dari menggunakan cPanel bagi pemula, tentunya membuat dan mengelola website. Sebab itu, panduan ini akan menjelaskan cara membuat website melalui konfigurasi cPanel hosting. Untuk melakukan hal tersebut, berikut konfigurasinya:
- Mula-mula, login cPanel dengan user dan pass, lalu kunjungi fitur File Manager.
- Download CMS yang diinginkan untuk website, misalnya menggunakan WordPress.
- Download file instalasi WordPress melalui situs resminya terlebih dahulu.
- Pada halaman File Manager, klik Upload, lalu pilih file WordPress yang diunduh tadi.
- Setelah selesai, klik Reload terlebih dahulu agar file nya muncul. Lalu, ekstrak file tersebut melalui cPanel.
- Reload halaman cPanel, lalu pilih opsi MySQL Database pada menu Database.
- Tambahkan database baru, lalu klik Create Database. Tambahkan user dan pass
- Untuk menambahkan user dengan database, pilih Add. Centang All Privileges, lalu Make Changes.
- Kunjungi tautan http://namadomain/wp-admin/install.php, lalu tinggal isi form untuk melakukan instalasi WordPress.
- Website CMS WordPress sudah dapat diakses menggunakan username dan password, dan dimodifikasi sesuai keinginan.
2. Mengupload File untuk Website
Website yang sudah dibuat, tentunya tidak akan berisi banyak hingga kosong. Pemilik website harus mulai mengelola website dengan menambahkan file pada server. File-file ini yang akan digunakan untuk website tersebut. Untuk melakukannya, ikuti langkah-langkah berikut:
- Kembali ke halaman utama cPanel, pilih opsi File Manager.
- Untuk mengunggah, satukan semua file untuk website dalam bentuk arsip (.rar atau .zip).
- Pilih tombol Upload pada File Manager, dan pilih file arsip tersebut.
- Klik tombol Reload jika file arsip yang diunggah belum muncul. Setelah itu, klik kanan file tersebut, kemudian klik Extract.
Perlu diingat disini jika File Manager memiliki batasan upload file yaitu 256MB. Untuk mengunggah file arsip yang lebih besar, maka perlu memakai aplikasi FTP (File Transfer Protocol). Bagi website dengan CMS WordPress juga dapat menggunakan plugin WordPress Migration.
3. Menambahkan Subdomain Baru
Konfigurasi cPanel hosting berikutnya yaitu mengenai subdomain. Sebagai pemilik website pemula, tentunya tidak ingin membeli domain kembali untuk website ke dua. Subdomain akan dapat menghemat pengeluaran website, asalkan selaras dengan domain utama. Untuk menambahkannya, begini langkah-langkahnya:
- Pada halaman utama cPanel, pilih opsi Subdomain pada menu Domains.
- Halaman selanjutnya akan memperlihatkan tiga kolom yaitu Subdomain, Domain, dan Public Root.
- Silahkan untuk menambahkan ketiganya sesuai yang diinginkan, lalu klik tombol Create.
- Kembali ke halaman utama cPanel, kunjungi File Manager, dan pilih folder public_html subdomain
- Silahkan untuk upload file yang dibutuhkan subdomain, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
4. Melakukan Backup pada Website
Konfigurasi cPanel hosting yang sekiranya perlu diketahui adalah backup. Backup merupakan hal penting saat mengubah website, terutama untuk pemula. Langsung saja, simak langkah-langkah melakukannya:
- Pada halaman cPanel, pilih opsi Full Account Backup pada menu jetBackup.
- Pilih website yang ingin di backup, lalu klik tombol Generate Download.
- Pilih tombol Add a Download Queue, dan tunggu hingga tombol Download di samping Restore Klik tombol tersebut.
- Untuk membuat backup website secara keseluruhan, pilih opsi Backup Wizard pada menu Files.
- Pada halaman selanjutnya, pilih Backup, kemudian pilih Full Backup. Tentukan di server mana website akan di backup.
- Terakhir, pilih tombol Generate Backup.
Sekian penjelasan lengkap mengenai konfigurasi cPanel hosting untuk pemilik website pemula. Dengan mengelola cPanel yang benar, maka website akan dapat berjalan dengan lancar. Masih banyak pengaturan dan fitur pada cPanel yang perlu dipahami kedepannya.