fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

Technology

10 Bahaya AI Yang Mengancam Kehidupan Manusia

Yanti puspita

Bahaya AI sangat banyak sekali karena perkembangan artificial intelligence (AI) sendiri maju lebih cepat dari yang di perkirakan.

Beberapa ahli mengatakan bahwa perkembangan teknologi ini akan membantu dan memudahkan semua proyek. Namun sayangnya belum banyak ahli yang menjelaskan bahaya AI bagi kehidupan manusia di masa depan.

Kini mulai ada peneliti yang berbicara tentang bahaya AI bagi kehidupan manusia manusia di masa mendatang.

Beberapa ahli kini mulai menyatakan bahwa masyarakat harus berhati-hati dengan bahaya AI dan menyarankan harus ada pengawasan pemerintah karena teknologi tersebut menimbulkan ancaman bagi masyarakat.

Ingin tahu apa saja bahaya AI yang kini mulai ramai di perbincangkan ini? Simak penjelasan berikut ini, Ya!

Daftar 10 Bahaya AI Yang Mengancam Kehidupan Manusia

Pertanyaan mengenai siapa yang menciptakan AI kini sudah mulai di tinggalkan, dan pertanyaan tersebut kini sudah mulai di gantikan dengan kekurangan potensi robot tersebut serta bahaya apa mengintai di baliknya.

Beberapa komunitas teknologi telah lama membahas ancaman yang di timbulkan oleh kecerdasan buatan ini. Otomatisasi pekerjaan, berita palsu, dan senjata bertenaga AI dikatakan sebagai bahaya AI yang terbesar saat ini.

1.      Meningkatkan Tingkat Pengangguran

Bahaya AI yang pertama adalah dapat mengurangi lapangan pekerjaan. Ini semua dikarenakan semua pekerjaan tersebut sudah di isi oleh AI, sehingga menyebabkan angka pengangguran akan meningkat.

Menurut beberapa study yang pernah di lakukan, ada 36 juta orang yang pekerjaannya mulai di gantikan oleh otomatisasi AI.

Melihat dari analisis pasar, penjualan, pekerjaan gudang yang semuanya kini mulai di gantikan dengan AI jadi tidak mengherankan bahwa mencari pekerjaan kini semakin sulit untuk di lakukan.

2.      Ketimpangan Sosial Ekonomi

Meluasnya ketimpangan sosial ekonomi karena kehilangan pekerjaan yang didorong oleh  AI adalah penyebab lain yang perlu di khawatirkan.

Pekerja kerah biru (kelas pekerja) yang melakukan lebih banyak tugas manual telah melihat upah mereka turun sebanyak 70 persen karena otomatisasi oleh AI ini.

Sementara pekerja kantoran (kerah putih) sebagian besar tidak terpengaruh, karena upah mereka yang lebih tinggi.

Klaim bahwa bahaya AI ini telah mengatasi hambatan sosial atau menciptakan lebih banyak pekerjaan tidak dapat di pertahankan suda tidak dapat di bantah lagi.

Oleh karena itu kini sangat penting untuk melihat perbedaan berdasarkan ras, kelas, dan kategori lainnya saat mengembangkan AI ini.

3.      Deepfake

Produk AI yang mampu mengubah wajah dan suara dalam video umum di sebut sebagai deepfake. Sekilas, banyak orang yang mengidentifikasi deepfake ini sebagai asli.

Hal ini tentunya menjadi bahaya AI yang harus di waspadai selanjutnya. Dengan adanya deepfake ini maka pelaku kriminal akan lebih mudah menjalankan pekerjaannya dan tentunya itu akan merugikan lebih banyak pihak di masa mendatang.

4.      Munculnya Otomatisasi Senjata

Pernyataan beberapa ahli tentang bahaya AI yang lebi tinggi daripada dengan nuklir ada benarnya. Apabila sistem AI ini bisa mengontrol senjata maka AI dapat memutuskan untuk meluncurkan senjata biologis atau nuklir kapan saja.

Jika musuh memanipulasi data dan menghancurkan sistem kontrol AI, maka senjata dapat berbalik dan menyerang Anda dan ini semua akan menjadi sangat buruk pada akhirnya.

5.      Pelanggaran Privasi

Teknologi AI di ciptakan oleh manusia, dan di kembangkan khusus untuk kebaikan manusia. Namun, teknologi ini juga dapat di salahgunakan oleh individu untuk melakukan tindakan kriminal.

Seperti meretas server bank atau mengumpulkan data publik dengan sangat mudah. Bukan hanya tindakan kriminal, teknologi ini perlahan mengurangi ruang lingkup kehidupan, sehingga Anda tidak lagi memiliki ruang privasi.

Salah satu contoh pelanggaran privasi yang saat ini terjadi di China. Hampir setiap sudut di China pasti memiliki kamera CCTV. Dulu, kamera ini sangat berguna dalam meningkatkan keamanan terhadap aktivitas kriminal di kalangan sosial.

Namun kini fungsi kamera mulai sedikit berubah karena adanya teknologi pengenalan wajah oleh AI. Negara China menggunakan teknologi ini untuk mendeteksi pergerakan masyarakat.

Mulai dari kebiasaan, hubungan asmara, hingga pandangan politik yang bisa di pahami dengan menggunakan teknologi ini.

6.      Pelemahan Etika Oleh AI

Bersama para teknolog, jurnalis dan tokoh politik, serta tokoh agama, mereka memperingatkan tentang kemungkinan masalah sosial ekonomi oleh bahaya AI.

Teknologi ini dapat menyebarkan opini yang cenderung berupa data palsu. Konsekuensi lain dapat terjadi jika teknogi ini di biarkan berkembang tanpa pengawasan yang benar adalah etika yang akan mengalami penurunan.

Jika kecerdasan buatan ini terus berkembang, di khawatirkan perusahaan teknologi akan terus maju dan kemudian bertindak semena-mena terhadap karyawannya.

OpenAI bahkan baru-baru ini berhadapan dengan karyawan Kenya bergaji rendah yang di tugaskan untuk meningkatkan fitur ChatGPT.

7.      Krisis Keuangan akibat Algoritma AI

Keterlibatan teknologi AI dalam melakukan proses keuangan dan perdagangan sehari-hari mengakibatkan perdagangan algoritmik yang menjadi krisis keuangan besar yang terjadi di masa depan.

Algoritme AI yang di gunakan ini tidak mungkin memperhitungkan konteks, interaksi pasar, dan faktor-faktor seperti kepercayaan dan ketakutan manusia.

Bahaya AI ini bisa menyebabkan crash mendadak dan volatilitas pasar yang ekstrem. Namun, bukan berarti AI tidak menawarkan keuntungan bagi dunia keuangan. Algoritme AI juga dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih cerdas dan lebih tepat.

8.      Bias Manusia dalam AI

Pengembang AI biasanya laki-laki dari demografi dan ras tertentu, tumbuh di lingkungan sosial ekonomi tinggi, dan memiliki di sabilitas. Populasinya sangat homogen sehingga sulit untuk berpikir lebih luas tentang masalah dunia.

Beberapa contoh sederhananya adalah saat teknologi pengenalan suara yang sulit untuk memahami dialek atau aksen tiap daerahnya. Banyak perusahaan AI juga tidak mempertimbangkan konsekuensi dari chatbot dari AI satu ini.

9.      Manipulasi Sosial lewat Algoritma AI

Penyalahgunaan AI yang melibatkan manipulasi sosial merupakan salah satu bahaya utama dari AI ini. Kekhawatiran ini terlihat dalam tindakan para politisi yang memilih menggunakan platform untuk mempromosikan opininya.

Salah satu contohnya adalah algoritme AI TikTok yang mengisi beranda pengguna dengan konten yang relevan. Kritik muncul karena algoritma tersebut gagal menyaring konten yang buruk dan tidak akurat.

Tentu TikTok bisa melindungi penggunanya dari konten yang menyesatkan. Media berita online ini kini di gelapkan oleh kebohongan mendalam yang merasuki ranah politik dan sosial.

Mengganti wajah seseorang dengan sosok lain dalam foto atau video adalah tugas yang mudah bagi AI.

Akibatnya, hal ini membuka jalan bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan hoaks dan propaganda. Sulit untuk membedakan antara berita yang mengandung informasi benar atau salah.

10.  Mata-Mata Sosial dengan Teknologi AI

Selain ancaman eksistensial, bahaya AI juga akan berdampak negatif pada keamanan privasi. Contoh utamanya adalah penggunaan teknologi pengenalan wajah di banyak tempat umum.

Jenis AI ini selanjutnya dapat melacak pergerakan orang, mengumpulkan data tentang aktivitas dan hubungan mereka, dan bahkan pandangan politik mereka.

Itulah dia sederet bahaya AI bagi masa depan umat manusia. Pada akhirnya, pesatnya teknologi AI ini juga harus di imbangi dengan regulasi untuk melindungi manusia itu sendiri.

Baca Juga