Setelah login ke dashboard WordPress dan ingin menyusun unggahan konten, Anda akan dihadapkan pada 2 pilihan unggah. Kedua pilihan tersebut adalah, Post dan Page. Lantas apa perbedaan post dan page dalam WordPress ini, dan mana yang harus Anda pilih sesuai dengan konten yang akan Anda buat nantinya?
Perbedaan Post dan Page dalam WordPress secara Umum
Setelah mencoba bereksperimen, Anda mungkin sadar bahwa masing-masing pilihan memiliki bentuk yang mirip satu sama lain. Namun perlu Anda ketahui, keduanya memiliki perbedaan fungsi. Nah, perbedaan post dan page dalam WordPress ini penting untuk Anda ketahui agar dapat menentukan pilihan sesuai dengan konten yang akan Anda buat.
Post adalah unggahan yang disajikan dengan urutan terbalik di beranda atau di halaman blog, disertai tanggal unggahan serta kolom komentar di bagian bawah. Idealnya, unggahan dalam format ini digunakan untuk kata kunci dengan konten yang segar dan selalu diperbarui. Post juga akan disertakan pada RSS situs.
Sementara Page adalah jenis unggahan standar untuk publikasi konten, diurutkan tak selalu berdasar tanggal, namun cenderung disesuaikan dengan kebutuhan situs. Page biasanya dikelola dalam sub-sub page dengan konten yang sifatnya statis, seperti Tentang dan Halaman Kontak. Page yang berisi konten semacam ini pun biasanya tidak akan disertakan dalam RSS feed situs.
Jadi secara umum, perbedaan antara Post dan Page di WordPress ada pada tanggal publikasi dan sifat konten yang ada di dalamnya. Post disajikan dalam urutan tanggal dengan konten yang selalu baru. Sementara Page disajikan sesuai kebutuhan situs dan konten di dalamnya cenderung jarang atau bahkan tidak diperbarui.
Perbedaan Post dan Page dalam WordPress secara Khusus
Secara teknis, post dan page juga memiliki perbedaan yang mungkin juga penting untuk Anda ketahui. Nah, berikut ini penjelasannya:
Fungsi
Dari adanya tanggal, jelas bahwa post berfungsi sebagai wadah konten dinamis, yaitu konten yang bisa berubah seiring waktu. Contoh konten untuk post antara lain konten artikel, berita, blog, info terbaru dan lainnya yang harus selalu fresh. Sementara page yang berfungsi untuk konten statis, biasanya digunakan untuk konten seperti Tentang Kami, Kontak Kami, Profil atau lainnya yang tak sering diperbarui.
Taksonomi
Post dikelola dengan fitur taksonomi yang kemudian membanginya ke dalam kategori dan tag. Namun tidak demikian dengan page.
Kepenulisan
Post menampilkan penulis ke publik, dimana pengunjung bisa mengetahui siapa yang membuat postingan tersebut. Lain lagi jika memang penulis tidak ingin memperlihatkan diri. Tidak demikian halnya dengan page.
Format
Dalam segi format, post memiliki pilihan format yang bisa disesuaikan dengan konten yang hendak dipublish. Lain lagi dengan page.
RSS Feed
RSS feed akan mengirim notifikasi kepada subscriber situs saat Anda menerbitkan post baru. Hal yang tidak bisa diberikan jika Anda memilih page.
Interaksi
Biasanya, post dilengkapi dengan fitur komentar di social share. Berbeda dengan opsi page yang tidak memiliki fitur tersebut.
Hirarki
Untuk membuatnya lebih terstruktur, page menggunakan fitur hirarki sehingga website tetap dapat dipahami pengunjung dan memudahkan mereka dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Beranda
Memang beranda WordPress tersusun atas post yang diurutkan berdasar tanggal. Menariknya, Anda bisa membuat page spesifik sebagai beranda website. Hal yang tidak bisa dibuat dengan post karena ia akan selalu tergeser oleh post yang lebih baru.
Template
Page memiliki fitur template yang kemudian membuat layoutnya lebih mudah untuk disesuaikan dengan kebutuhan.
Kesimpulan
Itulah tadi perbedaan post dan page dalam WordPress, baik secara umum maupun secara teknis. Pilihan diantara keduanya mungkin tak terlalu berdampak signifikan pada SEO website, karena konten yang menjadi intinya. Jadi, Anda mungkin hanya perlu memfokuskan pada konten kemudian mengunggahnya sesuai pilihan format yang tersedia.
