fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

PengetahuanSEO

Pengenalan Search Engine Optimization

Yodik Prastya

Search Engine Optimization (SEO) mungkin menjadi salah satu istilah yang sering Anda dengar belakangan ini. Ya, hal yang seakan wajib bagi para pemasar online ini memang identik bagi mereka yang memiliki, mengelola, memonetisasi dan mempromosikan konten. Tak heran jika Anda pun juga tertarik untuk mengenal dan ikut menerapkannya kemudian.

Pengertian Search Engine Optimization

Search Engine Optimization adalah upaya mengoptimasi website agar lebih mudah ‘dikenali’ oleh mesin pencari sehingga website tersebut jadi lebih direkomendasikan kepada penggunanya.

Artinya, cara ini dapat membuat sebuah website ditampilkan lebih awal dibanding situs-situs sejenis saat seseorang melakukan pencarian dengan kata kunci tertentu. Dan hal ini bisa terjadi di berbagai mesin pencari seperti pengguna mesin pencari (Google, Yahoo, Bing dan sebagainya). 

Optimisasi mesin pencari ini dilakukan dengan melakukan beberapa modifikasi pada bagian situs web. Setiap modifikasi yang dilakukan, bisa dikatakan sebagai langkah peningkatan secara bertahap.

Selanjutnya, modifikasi-modifikasi tersebut digabungkan sehingga mampu memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap kinerja situs secara organik. Hal ini karena SEO dapat membantu membuat situs jadi lebih mudah ditemukan oleh orang, sehingga berpotensi mendapatkan traffic yang lebih tinggi.

Hal ini pula yang kemudian mendasari alasan mengapa banyak digital marketer percaya bahwa SEO menjadi kunci kesuksesan online. Tak salah jika kini bisnis modern mengalokasikan lebih banyak anggaran pemasarannya untuk SEO.

Cara Kerja Search Engine Optimization

Pengguna internet menggunakan Search Engine (mesin pencari) untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan. Nah, mesin pencari sendiri memiliki cara tersendiri agar dapat merekomendasikan website yang paling sesuai dengan apa yang dicari penggunanya. Jadi, hasil pencarian yang dilihat pengguna tidak secara asal disodorkan begitu saja.

Dengan kata lain, mesin pencari seperti Google, Yahoo ataupun Bing harus melihat situs demi situs, mengumpulkan informasi halamannya, kemudian membuat indeks.

Untuk melakukan pekerjaan besar ini, mereka menggunakan bot yang dibekali dengan algoritme khusus. Algoritme ini digunakan untuk analisa konten maupun website demi memastikan bahwa informasi di dalamnya benar-benar terpercaya dan relevan bagi pengguna.

Secara garis besar, ada 3 tahap yang dilakukan oleh mesin pencari sebelum menghasilkan rekomendasi hasil pencarian, yaitu crawling, indexing lalu ranking. Berikut ini penjelasannya; 

1. Crawling

Mesin pencari menggunakan bot, robot atau spider untuk merayapi internet dan menemukan setiap halaman baru lalu mengumpulkan informasinya. Bot ini bertugas untuk menemukan ada tidaknya halaman baru dan memeriksa ada tidaknya update konten di halaman yang pernah ia kunjungi sebelumnya.

Bot ini menemukan setiap halaman berdasar link yang mereka temui, jadi pastikan situs Anda memiliki struktur yang baik agar bisa dirayapi oleh bot tersebut. Misalnya konten baru yang bisa dikunjungi dari halaman utama situs.

2. Indexing

Pada tahap ini, mesin pencari kemudian mempelajari apa yang ditemukan oleh bot. Google, misalnya, secara otomatis akan memutuskan apakah informasi tadi layak untuk ditambahkan ke indeksnya atau tidak.

Jika struktur dan kredibilitas website layak, dengan konten berkualitas dan relevan, maka halaman website akan ditambahkan ke database sehingga dapat dikunjungi penggunanya.

Website yang tidak masuk ke indeks biasanya memiliki konten hasil plagiat atau tidak bermanfaat, memiliki struktur yang tidak bisa dirayapi oleh bot, atau memiliki halaman dan domain yang kurang link.

3. Ranking

Tahap paling krusial ini hanya bisa terjadi setelah crawling dan indexing selesai. Jadi setelah website Anda dikunjungi bot lalu ditambahkan ke indeks, barulah bisa diperingkat.

Pada tahap ini, sedikitnya ada 200 kriteria yang digunakan mesin pencari untuk memutuskan peringkat sebuah situs. Tenang, kesemuanya masih dalam cakupan ketiga pilar SEO yang akan dibahas nanti.  

Beberapa contoh kriteria yang digunakan untuk menentukan peringkat sebuah website antara lain 

  • Kata kunci pada tak judul, bisa berupa kata kuncinya atau sebuah sinonim yang disebutkan di halaman dan di tak judul
  • Kecepatan loading halaman
  • Reputasi website reputation sesuai topik

Tentang Jenis-Jenis SEO

SEO sendiri dilakukan untuk memastikan bahwa website Anda sudah cukup ideal dengan kriteria yang digunakan oleh mesin pencari. Meskipun terkesan rumit, pada dasarnya, SEO terbagi ke dalam 3 pilar utama, yaitu:

1. SEO On-Page

SEO on-page adalah upaya mengoptimasi di atas halaman website itu sendiri sehingga membuatnya lebih mudah ditemukan oleh calon pengunjungnya. Optimasi ini dilakukan pada aspek meliputi permalink, judul konten, struktur konten, gambar konten, sebaran keyword , kualitas konten, internal link dan berbagai elemen SEO (meta description, tag dan sebagainya).

Jika disimpulkan, cara kerja SEO on-page ini adalah memastikan bahwa konten pada website Anda benar-benar relevan dan mampu memberikan pengalaman pengguna yang memuaskan.

Jelas, apabila isi situs Anda memang memuaskan pengunjung, maka harusnya mesin pencari akan lebih merekomendasikan situs Anda kepada para penggunanya, bukan?

2. SEO Off-Page

SEO off-page adalah upaya mengoptimasi dari luar website demi membantu bot mesin pencari mengenali dan memahami manfaat dan relevansi konten bagi pihak lain.

Artinya, optimasi ini berupaya untuk membangun reputasi dan kredibilitas website Anda. Upaya ini biasanya dilakukan melalui aspek seperti link building, peningkatan Domain Authority (DA) dan Page Authority (PA), promosi konten hingga guest blog untuk mendapatkan backlink.

Praktik optimasi dari luar website ini membuat situs Anda terkesan dipercaya dan didukung oleh website lain. Mesin pencari pun percaya bahwa website Anda memang berkontribusi positif, memberikan banyak manfaat bagi pihak lain.

Adalah wajar bukan jika mesin pencari lebih merekomendasikan situs yang memiliki reputasi dan kredibilitas tinggi kepada para penggunanya?

3. Technical SEO

Technical SEO adalah upaya optimasi dari dalam website (struktur) sehingga memiliki kinerja sesuai standar yang ditetapkan mesin pencari. Berbeda dari SEO on-page yang lebih cenderung kepada konten, maka SEO teknis ini cenderung di balik layar.

Aspek yang tercakup dalam optimasi ini antara lain kecepatan website, struktur website, xml sitemap, keamanan situs (SSL), tema dan layout website hingga kemudahan navigasi.

Optimasi teknis ini memastikan bahwa situs Anda memiliki kinerja optimal dari struktur yang bagus sehingga lebih mudah dikenali mesin pencari. Dengan begitu, search engine pun akan lebih cepat merekomendasikannya.

Jika tidak, bagaimana mungkin mesin pencari merekomendasikan sebuah situs yang ia sendiri tidak mengenali dan memahami strukturnya?

Jadi, ada sejumlah poin yang perlu Anda pahami dalam mengoptimasi website. Poin ini bisa disebut sebagai indikator SEO, yang akan dinilai oleh mesin pencari untuk memutuskan layak atau tidaknya suatu website bertengger di ranking atas di hasil pencarian. Poin ini meliputi;

  • Domain Factor
  • Desain dan Struktur Website
  • Keamanan Website (SSL/ TLS)
  • Kecepatan Website
  • Penggunaan Keyword
  • Topik Konten
  • Search Intent
  • Struktur Konten
  • Optimasi Gambar
  • Struktur URL
  • Meta Tag
  • Backlink
  • Web Spam

Kesimpulan

Search Engine Optimization adalah berbagai upaya yang secara sistematis membantu website agar lebih direkomendasikan oleh mesin pencari. SEO dilakukan dengan fokus demi meningkatkan performa website dengan hasil yang cenderung tidak bisa instan dan bersifat dinamis.

Hal ini kemudian membuatnya tak sekedar disebut sebagai sebuah ilmu, tetapi juga seni yang menarik untuk dikuasai tak hanya oleh para pemasar digital semata.

Baca Juga