fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

Business

Mengenal IHPB beserta Sektor dan Cara Interpretasi Perhitungan

Yanti puspita

Mengenal IHPB adalah hal pertama yang harus di lakukan. IHPB adalah nilai atau harga suatu transaksi yang terjadi atau berlangsung antara penjual besar pertama dan pembeli besar berikutnya. Jenis transaksi yang termasuk dalam perhitungan indeks harga ini adalah transaksi besar di pasar pertama suatu komoditas tertentu.

Nah, buat kalian yang masih belum mengerti apa itu IHPB. Maka kamu bisa menyimak ulasan lengkap tentang IHPB di bawah ini.

Mengenal IHPB beserta Sektor dan Cara Interpretasi Perhitungan

Apakah kalian mengenal Mengenal IHPB? Arti lain dari Mengenal IHPB adalah gambaran terkait perkembangan harga di tingkat grosir yang di transaksikan atau di jual di suatu negara atau wilayah. Umumnya penghitungan IHPB di gunakan oleh deflator PDB serta perusahaan konstruksi dan bangunan yang memiliki proyek pemerintah.

Mengenal IHPB dan Sektor yang Termasuk Komoditasnya

Se4telah kamu mengenal IHPB, maka selanjutnya kamu harus mengetahui sektor yang termasuk komoditas IHPB. Dalam IHPB hanya ada komoditas tertentu saja yang dapat di golongkan atau di masukkan dalam kategori tersebut.

Setidaknya, jumlah komoditas yang datanya dapat di masukkan dalam indeks harga jenis ini adalah 314 jenis komoditas. Semua jenis komoditas tersebut dapat di kelompokkan menjadi beberapa sektor dan kelompok barang, antara lain:

  • sektor industri
  • Sektor Pertambangan & Penggalian
  • Sektor agrikultur
  • Kelompok produk ekspor
  • Kelompok produk impor
  • Selain itu, indeks harga jenis ini juga biasa di gunakan sebagai 3 jenis pengelompokan. Ketiga jenis kelompok tersebut antara lain:
  • Berdasarkan komponen persediaan atau persediaan produk, serta berdasarkan kelompok atau sektor barang
  • Berdasarkan aspek kegunaan barang
  • Berdasarkan kelompok produk saat mereka melalui proses produksi

Rumus Perhitungan IHPB

Untuk bisa menghitung indeks harga perdagangan yang besar, ada rumus khusus yang perlu kamu ketahui. Berikut rumus menghitung IHPB yaitu:

Masuk = ((Pn /P(n-1) x Pn -1Q0) / (P0Q0) x 100

Sebagai catatan, berikut penjelasan rumus perhitungan IHPB yaitu:

• In adalah indeks bulan ke-n atau bulan penelitian di lakukan

• Pn adalah harga pada bulan atau bulan pertama penelitian

• P(n-1) adalah harga (n-1) bulan atau bulan sebelumnya

• Pn -1Q0 adalah nilai (n – 1) bulan atau bulan sebelumnya

• P0Q0 adalah nilai skala tahun dasar

Fungsi dan Cara Interpretasi Perhitungan IHPB

Hal lain yang tidak kalah penting untuk di pahami tentang IHPB adalah tentang fungsinya dan juga cara menginterpretasikan hasil perhitungannya. Ini dapat di gunakan sebagai deflator PDB untuk pembangunan dalam kondisi perekonomian.

Perusahaan konstruksi dan bangunan yang mendapatkan tender proyek pemerintah untuk melaksanakan proses konstruksi dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun dapat menggunakan informasi dan data tentang IHPB konstruksi dan bangunan sebagai salah satu cara untuk melakukan kenaikan harga atau biaya. Dan cara mengartikan nilai perhitungan IHPB adalah sebagai berikut.

·         Lebih dari 100

Jika nilai IHPB melebihi 100 berarti harga perdagangan besar dan besaran komoditas yang di perdagangkan pada bulan dan tahun berjalan umumnya lebih tinggi di bandingkan tahun dasar.

·         Sama dengan 100

Jika harganya sama dengan atau sama dengan 100, berarti harga grosir dari barang yang di perdagangkan pada bulan dan tahun berjalan adalah sama dengan tahun dasar.

·         Kurang dari 100

Terakhir, jika IHPB tidak mencapai atau kurang dari 100, hal ini menunjukkan bahwa nilai grosir komoditas yang di transaksikan pada bulan dan tahun berjalan umumnya lebih kecil di bandingkan tahun dasar.

IHPB Januari 2023

Sementara itu, BPS juga mencatat IHPB Indonesia pada Januari 2023 mengalami peningkatan sebesar 114,53 poin atau sebesar 0,57 persen di bandingkan bulan sebelumnya. Di bandingkan tahun sebelumnya di bulan yang sama, WPI Januari 2023 mengalami kenaikan sebesar 5,59 persen, sebelumnya pada Januari 2022 tercatat sebesar 108,47.

Beberapa komoditas penyebab kenaikan IHPB setiap tahunnya antara lain bawang merah, tembakau, pasir, cabai merah, solar, dan rokok kretek. Jika di bandingkan bulan lalu, komoditas yang meningkatkan IPHB antara lain cabai rawit, cabai merah, beras, dan tembakau.

Dari sektor industri, kenaikan IHPB tahunan terbesar terjadi pada sektor pertambangan & penggalian yaitu sebesar 12,22 persen. Namun terpantau kontribusinya sebesar 0,1 persen per tahun di bandingkan IHPB nasional.

IHPB sektor pertanian naik persentase bulanan tertingginya pada Januari 2023 sebesar 1,54 persen. Sektor ini juga menyumbang kenaikan WPI sebesar 0,27 persen pada bulan sebelumnya.

Tujuan IHPB

IHPB merupakan salah satu indikator penting kegiatan perekonomian nasional. Di bawah ini adalah tujuan IHPB yaitu:

  • Sebagai pedoman atau barometer keadaan perekonomian secara umum
  • Sebagai pedoman kebijakan dan administrasi perusahaan
  • Dapat di gunakan sebagai deflator atau komponen yang mencerminkan faktor-faktor penyebab deflasi
  • Dapat di gunakan sebagai pedoman dalam membeli berbagai jenis barang
  • Sebagai pedoman penyesuaian gaji pekerja atau penyesuaian gaji pekerja agar meningkat pada saat inflasi

Beberapa Jenis IHPB

Mengacu pada modul ekonomi SMA bertajuk ‘Indeks Harga dan Inflasi’ tahun 2023, jenis IHPB dalam kegiatan perekonomian suatu negara secara umum terbagi menjadi 4 jenis, seperti di bawah ini.

·         Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indeks harga yang di gunakan untuk mencerminkan pergerakan harga suatu barang dan jasa yang di konsumsi masyarakat atau konsumen dari waktu ke waktu. IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang mencerminkan aktivitas belanja dan konsumsi konsumen.

·         Indeks Harga Produsen (IHP)

Indeks Harga Produsen (IHP) adalah indeks harga yang mencerminkan tingkat perubahan harga di tingkat produsen. Dengan demikian, IHP dapat di gunakan sebagai indikator awal harga grosir dan eceran.

Selain itu, IHP dapat di gunakan untuk membantu penyusunan neraca perekonomian (PDB), distribusi barang, margin perdagangan, dll.

·         Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

IHPB merupakan indeks harga yang mencerminkan besarnya perubahan harga pada tingkat harga grosir atau skala grosir suatu komoditas yang di perdagangkan di suatu negara atau wilayah. Komoditas tersebut dapat berupa produksi dalam negeri, produk ekspor, dan komoditas impor.

·         Indeks Harga Petani

Indeks harga petani meliputi indeks harga yang di terima (It) dan dibayar petani (Ib) yang diterima petani (It). Perhitungan ini berkaitan dengan biaya produksi pertanian, pajak, konsumsi rumah tangga, dan upah. Dari perhitungan indeks harga yang di terima petani dan di bayar untuk menentukan Nilai Tukar Petani.

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan angka perbandingan antara indeks harga yang di terima petani dengan indeks harga yang di bayar petani, yang di nyatakan dalam persentase. Semakin tinggi NTP maka semakin sejahtera hidup petani.

Kesimpulan

Pada dasarnya IHPB merupakan salah satu jenis indeks harga yang mencerminkan besarnya perubahan harga pada tingkat harga grosir suatu komoditas yang di perdagangkan di suatu wilayah atau negara. Oleh karena itu, informasi dari IHPB penting untuk di ketahui.

Guna memahami data terkait perubahan harga suatu jenis komoditas tertentu di bandingkan data periode sebelumnya. Demikian penujelasan dari kita tentang mengenal IHPB yang bisa di sampaikan.

Baca Juga