fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

General

Mengenal Apa Itu Branded Content dan Haruskah Anda Meneapkannya

Yodik Prastya

Apa itu Branded Content menjadi hal yang ingin diketahui oleh para marketer pemula di tengah situasi pasar yang makin kompetitif belakangan ini.

Strategi pemasaran ini dinilai efektif memenangkan hati audiens dengan membuat brand jadi lebih unik di mata calon pelanggan. Cara ini ideal untuk diterapkan memperbarui iklan konvensional yang sudah-sudah.

Jadi Apa Itu Branded Content dan Apa bedanya dari Iklan Biasa?

Branded content atau yang juga dikenal sebagai sponsored content adalah sebuah postingan yang tidak melibatkan unsur periklanan secara langsung.

Jadi, konten yang dibagikan cenderung lebih fokus menonjolkan value brand secara global. Sebagai bagian dari teknik marketing, strategi ini mungkin bisa dikatakan lebih mengarah ke brand.

Apa yang membedakan sponsored content ini dibanding iklan biasa adalah bagaimana postingan tak sekedar memperkenalkan produk.

Meskipun sama-sama menampilkan produk, branded content lebih jauh justru membahas unsur yang tak terlihat dari suatu brand.

Jadi, konten jenis ini bisa dikatakan lebih bersifat intangible ketimbang konten yang jelas-jelas mengiklankan produk. 

Nah, jenis konten yang digunakan bisa berupa artikel, video, podcast maupun elemen hidup lain yang dinilai relevan bagi konsumen.

Misalnya, konten yang dibuat mendidik atau menghibur sehingga lebih menarik perhatian orang. Hal ini kemudian membuka peluang untuk meningkatkan nilai engagement rate produk, berbeda dengan apa yang bisa dicapai oleh iklan konvensional.

Karakteristik pada Branded Content

Sampai di sini, mungkin Anda masih bertanya-tanya, apa saja yang membedakan antara branded content dengan konten pemasaran konvensional?

Bukan tidak mungkin, konten biasa juga bisa menghibur dan informatif. Untuk lebih memahaminya, silakan simak apa saja karakteristik dan tujuan utama dari branded content ini:

1. Cenderung lebih fokus pada nilai brand

Fokus yang digunakan pada branded content adalah nilai dan kualitas dari brand. Tidak seperti iklan konvensional yang lebih menyorot tentang fungsi dan fitur produk dan layanan yang ditawarkan brand.

Fokus utama inilah yang paling kentara dalam membedakan antara branded content dengan konten pemasaran konvensional.

2. Meningkatkan popularitas brand

Anda mungkin sudah paham bahwa iklan konvensional bertujuan untuk meningkatkan terjadinya penjualan.

Berbeda dengan sponsored content yang lebih bertujuan untuk meningkatkan popularitas brand, bukan sekedar produk atau layanannya.

Ini karena konten bersponsor ini dibuat untuk memengaruhi kebiasaan audiens hingga memicu terjadinya percakapan terkait produk dan layanan yang diperkenalkan brand.

3. Menargetikan emosi pelanggan

Meskipun sama-sama menggunakan diksi yang menggugah, branded content lebih memancing emosi audiens. Biasanya konten jenis ini mengunakan ungkapan yang lebih persuasif sehingga langsung menarik perhatian konsumen.

4. Format dan saluran konten yang lebih beragam

Beberapa karakteristik di atas sudah cukup menjelaskan bagaimana ragam branded content ini disajikan, seperti melalui video, podcast, dan format interaktif lain seperti permainan dan kompetisi.

Selain itu, konten jenis ini juga lebih mudah untuk disebar melalui media seperti aplikasi, media sosial dan website resmi brand. Hal ini sekaligus menegaskan karakteristik sponsored content yang lebih fleksibel.

5. Proses pembuatan konten 

Dalam membuat konten yang bernilai, brand memang tak melulu berkolaborasi bersama para kreator terkemuka saja.

Sudah banyak brand yang justru berangkat membuat konten berdasarkan masukan dari para audiensnya. Ya, melalui User Generated Content (UGC), biasanya pelanggan berbagi pengalaman mereka menggunakan produk brand yang artinya juga menjadi branded conten yang lain.

Kesimpulan

Jadi apa itu Branded Content bisa disimpulkan sebagai konten menarik mengenai nilai sebuah brand tanpa secara gamblang mengiklankan produk.

Branded content bisa saja ditujukan untuk menghibur atau mengedukasi audiens tentang brand, meskipun tidak secara tersurat mempromosikan produknya.

Inilah yang kemudian membuatnya effektif meningkatkan jumlah keterlibatan pelanggan terhadap produk dan konten brand.

Baca Juga