fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

General

Mengenal Algoritma TikTok dan Faktor yang Kemungkinan Besar Mempengaruhinya

Yodik Prastya

TikTok secara perlahan tapi pasti, semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu media sosial yang mendukung promosi bisnis. Tak heran jika platform berbagi video pendek ini semakin menarik minat pengguna untuk ikut menjadi digital marketer pemula. Nah, apabila Anda termasuk termasuk salah satunya, atau ingin jadi influencer, maka mengenal algoritma TikTok bisa jadi titik awal yang baik.

Lebih Jauh Mengenal Algoritma TikTok dan Cara Kerjanya

Mengapa Anda harus mengenal algoritma TikTok? Hanya jika Anda berniat utnuk memanfaatkan platform ini untuk kebutuhan bisnis maka hal ini menjadi penting. Namun jika Anda hanya pengguna biasa, maka memahami cara kerja TikTok ini mungkin sebatas pengobat rasa penasaran saja.

Algoritma TikTok adalah mekanisme yang dirancang agar platform TikTok dapat menyajikan konten yang sesuai dengan minat dan ketertarikan user. Artinya, teknologi ini akan memastikan bahwa hanya konten yang dinilainya relevan saja yang akan diajukan kepada pengguna. Dan hal ini bersifat unik, setiap pengguna bisa saja memiliki daftar konten yang berbeda-beda, tidak sama dengan pengguna lain.

Algoritma TikTok dapat merekomendasikan konten berdasar ranking video sesuai preferensi pengguna. Dan penentuan preferensi ini, sudah dimulai sejak pengguna pertama kali bergabung ke platform. Artinya, sejak seorang pengguna membuat akun, proses penentuan preferensi ini sudah dimulai di algoritma TikTok dan akan terus disesuaikan dengan kebiasaan pengguna ketika menonton.

Dampak dari kinerja algoritma tersebut bisa dilihat pengguna pada tab For You Page (FYP) yang berisi rekomendasi tontonan. Jika dibandingkan antar 2 pengguna, maka daftar isi di FYP ini bisa berbeda karena sifatnya yang personal didasarkan pada minat dan ketertarikan masing-masing pengguna.

Lihat saja, Anda yang sering menonton konten gaming, misalnya, tidak akan melihat isi FYP yang sama di akun yang sering melihat komten make up bukan?

Sayangnya, cara kerja dari algoritma TikTok ini tentunya jadi rahasia perusahaan pengembangnya dan tidak akan dibeberkan secara umum. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan, kita bisa menebak cara kerjanya berdasarkan faktir tertentu yang mempengaruhi masuknya konten ke FYP tersebut. Berikut ini diantaranya:

Faktor Interaksi Pengguna

Agaknya, interaksi pengguna dengan TikTok menjadi faktor pertama yang menjadi indikasi kinerja algoritma. Hal ini tak jauh berbeda dengan aplikasi atau platform sejenis yang mencatat interaksi pengguna seperti menyukai atau tidak menyukai dan sebagainya. Nah, interaksi inilah yang kemudian mendasari algoritma untuk menyediakan rekomendasi tontonan.

Beberapa faktor dalam interaksi pengguna yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Akun yang diikuti pengguna
  • Kreator yang di-hide
  • Komentar di suatu konten
  • Video yang di-like atau di-share
  • Video yang ditambahkan ke favorit
  • Video yang ditandai sebagai Not Interested
  • Video yang di-report
  • Panjangnya video yang ditonton sampai selesai
  • Konten yang dibuat di akun
  • Minat yang diperlihatkan melalui interaksi dengan konten maupun iklan organik

Faktor Informasi Video

Sejumlah detail yang melekat pada konten juga bisa ikut mempengaruhi apakah ia layak dimasukkan dalam FYP atau tidak oleh algoritma. Nah detail yang dimaksud ini bisa berupa

  • Captions
  • Sounds
  • Hashtags
  • Effects
  • Trending topics

Faktor Akun dan Device

Pada sisi yang pengguna, ada pula beberapa hal yang kemudian dinilai melalui algoritma untuk menyesuaikan FYP. Hal ini meliputi bagaimana pengguna menyesuaikan akun TikTok-nya dan pengaturan perangkat yang digunakannya mengakses platform TikTok, antara lain:

  • Preferensi bahasa
  • Pengaturan negara
  • Tipe perangkat yang digunakan
  • Kategori minat yang dipilih ketika mendaftar akun 

Akan tetapi, sepertinya faktor minat dan ketertarikan akan lebih dipertimbangkan oleh algoritma dibanding faktor ketiga ini. Wajar saja, karena pengaturan akun dan peragkat sepertinya hanya akan diakses sesekali atau bahkan hanya pertam kali saja dan cenderung tidak rutin disesuaikan ulang oleh pengguna sendiri seiring waktu.

Menariknya, algortima TikTok sepertinya mengesampingkan beberapa hal untuk menyusun FYP. Hal yang tak dinilai ini sepertinya originalitas video (duplikat), konten yang sebelumnya pernah dilihat, konten yang berpotensi mengganggu hingga jumlah followers maupun history sang kreator. Jadi, peluang untuk menjadi viral di platform ini masih terbilang besar bagi siapapun.

Kesimpulan

Tak ada salahnya Anda mengenal algoritma TikTok jika ingin memanfaatkan platform yang semakin naik pamornya ini. Bahkan bagi Anda yang sekedar pengguna biasa sekalipun. Karena memahami cara kerja sesuatu, memastikan Anda untuk bisa menggunakannya secara bijaksana.

Baca Juga