fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

General

Ketahui Beberapa Tipe Trigger Google Tag Manager

Yodik Prastya

Trigger merupakan elemen yang tergolong penting dalam Google Tag Manager sebab mampu memicu proses pelacakan tag dalam kondisi tertentu. Tentu saja saat ini elemen tersebut telah hadir dalam beberapa tipe terbaiknya.

Mungkin masih banyak yang belum paham tentang tipe trigger dari Google Tag Manager. Ada baiknya simak ulasan lebih meluas di sini.

Pengertian Google Tag Manager

Google Tag Manager merupakan alat yang berfungsi ciptakan sekaligus memberikan pengawasan tag tanpa perlu membuat kode terbaru. Anda hanya perlu tanamkan kode Google Tag Manager pada setiap page website yang menjadi tujuan.

Melalui Google Tag Manager sebetulnya Trigger menjadi elemen yang berperan jadi pengendali paling utama saat penentuan perilaku tag. Kehadiran trigger memungkinkan anda kendalikan kondisi kapan tag perlu diaktifkan dan juga dinonaktifkan.

Fungsi Dari Google Tag Manager

Setelah memahami pengertiannya, sudah saatnya mengerti tentang manfaatnya. Supaya lebih jelas simak uraian berikut:

  • Bisa mengontrol secara penuh tag yang sudah dikelola Googel Tag Manager.
  • Kesalahan pengkodean semakin berkurang.
  • Mampu tingkatkan akurasi alat analitik. Seperti halnya Google Analytics.
  • Bisa membuat tag secara manual agar mampu sesuaikan pengaturan tag berdasarkan kebutuhan tracking.

Kenali Apa Saja Tipe Trigger Dalam Google Tag Manager

Penting juga untuk dipahami bahwasanya tipe trigger Google Tag Manager memang beragam. Melihat fungsinya, sebetulnya keberadaan trigger ini memang sangat penting dalam Google Tag Manager. Supaya lebih jelas simak beberapa tipe berikut ini:

  1. Page View Trigger

Tipe ini mempunyai fungsi mengaktifkan suatu tag saat halaman web sedang termuat dalam web browser.

  • Element Visibility Trigger

Tipe ini sangat berguna dalam mengaktifkan tag ketika elemen pilihan terlihat dalam jangkauan pandangan web browser. Peristiwa tersebut mampu membuat beberapa elemen terlihat. Seperti halnya pergerakan guliran, peralihan tab browser menuju depan, pemuatan halaman dan lainnya.

  • Form Submission Trigger

Anda sekarang bisa juga manfaatkan Form Submission Trigger yang berada dalam Google Tag Manager agar mampu aktifkan tag setelah formulir berhasil dikirimkan.

  • Scroll Depth Trigger

Tipe trigger ini berfungsi mengaktifkan tag menurut sejauh mana penggunanya telah menggulir ke bawah pada halaman web.

  • Youtube Video Trigger

Pemakaian Youtube Video Trigger hanyalah untuk aktifkan tag menurut interaksi dengan video Youtube yang tersemat pada halaman web. Jadi melalui tindakan penggunanya, beragam informasi terkait video sekaligus status pemutaran sudah tersimpan pada lapisan data.

  • Custom Even Trigger

Fungsi dari tipe trigger ini tak lain hanyalah untuk memonitor sebuah tindakan yang telah terjadi pada website. Seringkali tipe ini bisa anda pergunakan untuk melacak pengiriman formulir.

  • History Change Trigger

History Change trigger dalam Google Tag Manager nantinya bakalan mengaktifkan tag ketika terjadi perubahan dalam fragmen URL ataupun ketika situs sudah memakai API pushstate HTML5.

Sekilas informasi penting tentang pengertian sekaligus tipe trigger Google Tag Manager yang perlu anda pahami. Semoga informasi di atas semakin memperluas pengetahuan anda hingga memahami fungsi dari setiap tipe trigger.

Baca Juga