Domain publik adalah hasil karya yang bisa siapapun pakai secara terbuka tanpa perlu izin tertentu karena sudah terbebas dari hak ciptanya yang eksklusif. Istilah domain ini juga dikenal dengan nama domain umum.
Ada beberapa alasan mengapa sebuah karya bisa digunakan sebebas-bebasnya oleh publik tanpa perlu izin kepada pemiliknya. Istilah dan penyebabnya sudah tercantum dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang salah satunya mengatur tentang domain publik.
Lantas apa saja sih yang menyebabkan sebuah karya akhirnya menjadi domain publik? Berikut penjelasan selengkapnya.
Mengenal Apa Itu Domain Publik
Domain publik atau public domain adalah ekosistem yang merujuk kepada karya-karya kreatif atau intelektual yang beredar luas di masyarakat tanpa dan telah menjadi milik bersama.
Karya-karya tersebut selanjutnya sudah tidak lagi atau memang belum dilindungi oleh hak eksklusif sehingga siapapun berhak menggunakannya termasuk untuk kepentingan komersial.
Publik pun tidak perlu meminta izin dan membayarkan royalti atau bagi hasil kepada penciptanya untuk menggunakan karya-karya tersebut karena sudah termasuk dalam domain publik.
Penyebab Karya menjadi Domain Publik
Mungkin Anda bertanya, mengapa sebuah hasil karya bisa menjadi milik bersama? Padahal kan seharusnya sebuah karya pasti memiliki hak eksklusif dari penciptanya.
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, ada beberapa penyebab sebuah domain atau hasil karya menjadi milik publik:
- Pemilik hak cipta memang sengaja mendedikasikan karyanya untuk publik sehingga siapapun bisa menggunakannya. Contoh yang termasuk domain publik ini adalah foto-foto di situs penyedia foto gratis seperti Pixabay, Pexels, atau Unsplash.
Studi kasus lainnya adalah karya tersebut tidak diketahui siapa penciptanya sehingga viral begitu saja.
- Pencipta karya meninggal dunia dan masa berlaku karyanya sudah kadaluarsa atau melebihi batas waktu yang undang-undang tetapkan. Menurut undang-undang, batas waktu tersebut yakni 70 tahun setelah pencipta karya meninggal dunia.
- Si pemilik karya tidak melakukan prosedur pendaftaran atau perpanjangan hak cipta yang sesuai dengan prosedur.
- Karya ciptanya tidak memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku misalkan nama produk, slogan, dan ide karya masih belum berwujud alias masih abstrak.
Contoh kasus domain publik ini adalah ceramah, pidato, atau roasting komedi yang tidak terdokumentasikan dengan baik.
Karena alasan-alasan itulah sebuah hasil karya bisa menjadi milik publik atau milik bersama.
Mengapa Domain Publik Diperlukan?
Kehadiran domain publik memiliki manfaat tersendiri terutama mendukung pemanfaatan suatu karya agar lebih mudah terkenal. Seperti tren atau lagu baru di TikTok yang berkembang pesat meski tidak tahu siapa penciptanya,
Terdapat beberapa alasan mengapa domain publik dapat bermanfaat untuk meningkatkan pemanfaatan sebuah karya, berikut penjabarannya:
- Mendukung Kreativitas
Dengan domain publik, mendorong lahirnya berbagai karya baru yang terinspirasi dari hasil karya di masa lalu, misalkan lagu lawas yang di-recover, film jadul yang tayang dengan adaptasi tren masa kini hingga buku lawas yang tertulis ulang menjadi karya yang mengagumkan.
Meskipun nantinya perlu izin, kehadiran domain publik sebenarnya dapat memberikan manfaat berupa hak ekonomi dari pembagian royalti kepada pencipta atau keluarga pencipta.
- Melestarikan Masa Lalu
Karya-karya yang pernah bagus di masa lalu bisa menjadi pembelajaran yang baik di masa mendatang saat bebas restorasi atau digitalisasi oleh publik. Sehingga karya-karya tersebut tetap bisa lestari tanpa lekang oleh waktu.
- Bahan Ajar dan Pengetahuan
Hasil karya para pencipta di masa lalu bisa menjadi pembelajaran dan pengetahuan untuk generasi mendatang tentang bagaimana membuat sebuah seni.
Cara ini juga bisa menjadi inspirasi untuk mendorong lahirnya karya-karya baru di masa yang akan datang.
Karena alasan tersebutlah, domain publik adalah sangat penting untuk mendorong perkembangan kreativitas termasuk dalam digitalisasi karya ke depan.
