Siapa bilang webserver itu harus selalu menyewa? Tidak juga, kok. Setiap orang pun bisa membuatnya sendiri selama tahu bagaimana cara membuat webserver sendiri. Web server itu tentu saja penting dan akan terus dibutuhkan.
Setiap website yang ada jelas butuh ‘rumah’ yang ideal dan mempunyai fasilitas yang baik. Nah di situlah sebenarnya peran dari web server: menjadi rumah yang nyaman dan fasilitas yang baik untuk suatu website.
Adalah wajib bagi website untuk punya server terbaik agar setiap fungsinya bisa optimal. Ingin tahu caranya? Cek sini!
Cara Membuat Webserver Sendiri
Nah sekarang, bagi yang udah penasaran dengan cara buat atau bikin webserver sendiri, langsung cek aja!
1. Memasang Server WAMP
Jika kamu memiliki komputer lama yang tidak terpakai, maka bisa dijadikan sebuah server hosting dengan biaya yang terjangkau dan dibantu dengan menggunakan WAMP (Windows Apache, MySQL, PHP).
Terdapat beberapa program pemasangan dari WAMP yang tersedia, namun kita akan menggunakan WAMPServer karena lebih mudah digunakan. Langkah awalnya adalah mengunjungi situs WAMPServer dan mendownload program yang sesuai dengan spesifikasi komputer (32 bit atau 64 bit).
Setelah terpasang, sebuah direktori baru akan terbentuk secara otomatis dengan nama “c:\wamp\www”. Folder ini akan menjadi tempat untuk membuat website menjadi online. Bisa dengan membuat folder baru di dalam direktori tersebut dan memasukkan file PHP dan HTML ke dalamnya.
Pastikan bahwa WAMPServer berjalan dengan baik dengan mengakses “http://localhost” sebelum melanjutkan tahap selanjutnya.
2. Menguji Server WAMP
Setelah memastikan bahwa server WAMP berjalan dengan baik, langkah selanjutnya adalah menguji apakah semuanya berjalan sesuai dengan seharusnya dengan melakukan tes file PHP dan memasukkannya ke dalam direktori yang telah dibuat sebelumnya.
Kamu bisa membuka Notepad di Windows dan mengetikkan logika berikut: <title>PHP Test</title>
Simpan file tersebut dengan nama “info.php” di dalam direktori WAMP, dan akses file tersebut dari browser dengan alamat “http://localhost/info.php“.
Jika browser membuka file kosong dengan nama alamat tertera “localhost/info.php”, maka semuanya aman dan terkendali, dan kita dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya untuk membuat hosting sendiri.
3. Konfigurasi Database MySQL
Jika kamu tidak menggunakan WordPress sebagai CMS, maka perlu menyesuaikan konfigurasi database MySQL. MySQL digunakan untuk mengorganisir dan mengelola data dari website menjadi sebuah database yang dapat dengan cepat menemukan dan mengirimkannya dalam sistem.
CMS seperti WordPress juga menggunakan MySQL sebagai cara untuk mengirim informasi pada pengguna dengan efisien.
Kamu dapat menggunakan database yang sudah ada atau membuat database baru dengan mengklik ikon “PHPMyAdmin” di dalam menu “Tools” pada layar WampServer. kamu akan diminta untuk memasukkan username dan password. Masukkan “root” pada username dan biarkan password kosong.
Jika kamu menggunakan CMS seperti WordPress, langkah ini bisa dilewati dan dilanjutkan ke langkah ke-4.
Untuk memastikan MySQL berfungsi dengan baik, buka browser dan ketik “http://localhost/testmysql.php“. Alamat IP komputer akan ditampilkan bersama dengan informasi terkait koneksi MySQL.
4. Buat Website Jadi Online
Konfigurasi software Apache awalnya diatur untuk menolak semua koneksi, sehingga hanya komputer yang bisa mengakses website. Untuk membuat website dapat diakses secara online, perlu mengubah pengaturan Apache.
Di menu WampServer, klik “Apache” dan pilih “httpd-vhosts.conf”. Logika di sana akan terlihat seperti berikut:
Virtual Hosts
<VirtualHost *:80>
ServerName localhost
ServerAlias localhost
DocumentRoot “${INSTALL_DIR}/www”
<Directory “${INSTALL_DIR}/www/”>
Options +Indexes +Includes +FollowSymLinks +MultiViews AllowOverride All
Require local </Directory>
</VirtualHost>
Untuk memungkinkan koneksi dari luar selain komputer mengakses website, ubah logika “require local” menjadi “require all granted”.
Setelah itu, restart server WAMP dengan memilih “Restart All Services” pada menu untuk menerapkan perubahan yang telah dilakukan. Jangan lupa buat memastikan firewall tidak memblokir permintaan dari koneksi website agar bisa berjalan dengan lebih lancar.
Penutup
Setelah melakukan semua cara di atas, sisanya tinggal mengubah nama domain saja sesuai dengan keinginan.