Bagi yang sudah terbiasa mengelola website, pasti tidak asing dengan Virtual Private Server. VPS merupakan jenis layanan hosting yang diandalkan untuk keperluan traffic tinggi. Mengetahui cara kerja VPS juga penting agar tahu apakah membutuhkannya untuk web atau tidak.
Sebenarnya prinsip dan alur kerjanya bisa dipahami dengan mudah, karena tidak jauh berbeda dari server-server lain. Hanya saja VPS mempunyai karakteristik yang mendukung alur tersebut. Berikut akan dijelaskan tentang cara kerja dan kapan harus memakainya:
Pengertian Virtual Private Server
Sebelum mengetahui bagaimana VPS itu bekerja, sebaiknya pahami definisinya dulu. Virtual Private Server yaitu tipe hosting yang digunakan dengan berbagi server bersama user lain. Hanya saja sumber daya yang diberikan sifatnya terdedikasi.
Maksud dari sifat terdedikasi tersebut yaitu setiap pengguna mempunyai resource masing-masing. Itu artinya, penggunaan sumber daya tidak akan memberikan pengaruh kepada user lain. Jadi, ini adalah solusi yang stabil dan lebih aman dibandingkan tipe hosting lainnya.
Cara Kerja Virtual Private Server
Setelah definisi, sekarang akan menerangkan bagaimana cara kerja VPS itu. Sebenarnya, pada umumnya tidak ada perbedaan yang jauh terkait alur kerja ini. Hanya saja prinsipnya yaitu sebagai perangkat server virtual yang bertugas melayani permintaan pengguna.
Selayaknya server pada umumnya, VPS juga berperan sebagai komputer yang digunakan untuk tempat hosting. Artinya, tempat inilah yang dipakai menyimpan database situs web. Semua file yang dapat diakses oleh pengguna internet tersimpan di server tersebut.
Fungsi dari VPS adalah menyediakan server virtual, yang mana itu menduplikasi server fisik dan membagi-bagi user. Untuk tahu bagaimana cara kerjanya, simak alur berikut:
- Alur ini dimulai ketika visitor web mengakses situs yang dikehendakinya.
- Kemudian browser akan mengirimkan request atau permintaan visitor itu ke server.
- Dan disinilah VPS akan bekerja. Server ini akan melayani request tersebut dengan mentransfer file yang diinginkan lewat jaringan internet.
Jadi, jika disimpulkan, Virtual Private Server bekerja ketika menerima dan mengirim pelayanan kepada pengguna. Visitor mengakses web dan server yang akan merespons permintaan tersebut. Karena itulah file yang diinginkan dapat dilihat.
Dalam melakukan cara kerja ini, VPS mempunyai karakteristik yang membedakan dengan tipe lainnya. Sifat tersebut ada pada namanya, yakni privat dan virtual. Berikut penjelasannya:
- Privat. Karakteristik ini akan memberikan kendali penuh kepada user. Hal tersebut karena server terpisah dengan milik pengguna lainnya.
- Virtual. VPS mempunyai sifat virtual karena terdapat layer virtual pada operating system dari server yang membagikannya ke partisi. Hal inilah yang membuat pengguna dapat meng-install software serta OS.
Kapan Memakai Virtual Private Server?
Setelah tahu cara kerja tersebut, apakah akan memutuskan untuk beralih ke Virtual Private Server? Sebelum memutuskan berganti dari shared hosting, sebaiknya lihat kebutuhan. Inilah beberapa kebutuhan yang mengharuskan ganti ke VPS:
- Memerlukan resource besar. Jika traffic web sudah tinggi, maka beralih server menjadi pilihan tepat, sebab mendapatkan resource yang lebih besar. Apalagi shared hosting sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan tersebut.
- Membutuhkan manajemen yang bebas. Bagi webmaster maupun developer, pasti memerlukan manajemen server yang leluasa. Karena dalam keadaan tertentu, website membutuhkan software tambahan.
- Memerlukan web yang cepat. Kalau memiliki kendala kecepatan pada web, beralih ke VPS bisa menjadi solusi. Dukungan optimasi website dan performa Virtual Private Server akan meningkatkan kecepatan.
Itulah penjelasan cara kerja VPS secara lengkap. Pada dasarnya, server ini bekerja dengan menerima dan merespon permintaan visitor. Performa yang dimilikinya sangat tepat kalau digunakan untuk website dengan traffic tinggi agar tidak mengalami down.
