Kustomisasi sering menjadi hal yang paling menyenangkan untuk dikerjakan pada saat proses pembuatan website. Meski demikian, tak sedikit orang yang justru menghabiskan paling banyak waktunya dalam tahap ini, salah satunya saat menentukan skema warna. Meskipun terkesan sederhana, nyatanya pemilihan skema warna bisa memberikan dampak signifikan terhadap visualisasi website.
Apa Saja Tips Memilih Skema Warna untuk Website?
Mengapa pemilihan skema warna ini bisa menyita banyak energi? Wajar, karena skema dapat mempengaruhi suasana hati, persepsi hingga tindakan pengunjung. Pemilihan skema warna yang tepat tak hanya meningkatkan estetika saja, tetapi juga menunjang kredibilitas, dan membantu penyampaian pesan kepada pengunjung.
Nah, untuk membantu Anda dalam menentukan warna apa saja yang digunakan pada tampilan website, silakan simak kiat-kiat berikut ini:
Kenali Teori atau Psikologi Warna
Anda mungkin tak harus menguasai bagaimana menerapkan teori warna yang mempengaruhi psikologi. Namun demikian, setidaknya Anda perlu mengenali beberapa hal mendasar tentang bagaimana cara kerja dari teori ini dalam menentukan pilihan warna. Pada tahap ini, Anda mungkin sudah memiliki beberapa alternatif pilihan warna yang kemudian bisa Anda pelajari lebih jauh bagaimana dampaknya.
Perlu Anda ketahui bahwa warna memiliki makna dan efek psikologis yang beragam bagi setiap orang. Artinya, Anda bisa mempersempit opsi warna yang ada sesuai dengan tujuan dan target audiens website. Lebih pertimbangkan pilihan warna berdasar tema, konten atau emosi yang ingin dimunculkan oleh tampilan website.
Contoh dari penggunaan teori ini misalnya, Anda menggunakan warna berikut:
- Merah: untuk memunculkan semangat, percaya diri atau marah\
- Biru: memunculkan rasa tenang, profesional atau dingin
- Kuning: memunculkan perasaan ceria, optimis atau waspada
Dari penerapan teori warna tadi, berikutnya Anda bisa mulai membatasi jumlah warna yang akan digunakan. Terlalu banyak warna, memicu inkonsistensi yang membuat tampilan website justru terlihat berantakan, membingungkan atau tidak profesional. Sebaiknya gunakan maksimal tiga sampai empat warna utama untuk website Anda, dan tambahkan warna netral seperti putih, hitam, atau abu-abu untuk menyeimbangkan komposisi warna. dan terkesan amatiran. Pertimbangkan menggunakan paling banyak 3-4 warna utama, ditambah warna netral seperti putih, hitam atau abu-abu agar seimbang.
Manfaatkan Roda Warna
Tahukah Anda roda warna? Alat ini membantu Anda dalam menentukan kombinasi warna untuk menentukan skema warna yang harmonis atau kontras. Dalam hal ini, warna-warna yang berdekatan akan menciptakan harmoni, sementara warna-warna yang berlawanan akan menciptakan kontras. Roda warna terdiri atas 3 jenis kombinasi warna:
- Complementary: yaitu kombinasi 2 warna berlawanan, seperti merah dan hijau, biru dan oranye, kuning dan ungu
- Analogous: yaitu kombinasi 3 warna atau lebih yang berdekatan, seperti merah, merah jambu, ungu, biru
- Triadic: yaitu kombinasi 3 warna yang membentuk segitiga sama sisi, seperti merah, kuning, biru
Pemilihan Warna Netral
Yang dimaksud dengan warna netral yaitu warna yang tidak memiliki nilai saturasi atau tingkat kecerahan yang tinggi, misalnya hitam, putih, abu-abu, coklat dan sebagainya. Warna ini biasanya digunakan sebagai latar (background) ataupun teks yang tidak ditujukan untuk menarik perhatian. Penggunaan warna netral ini cenderung untuk memberikan keseimbangan dan kesan elegan.
Pemilihan Warna Primer
Warna utama yang juga disebut sebagai warna primer adalah warna yang jadi identitas atau ciri khas website dengan proporsi yang lebih dominan atau menonjol dibanding warna lain. Untuk memilih warna utama, Anda bisa menggunakan warna pada logo maupun branding website yang memudahkan untuk dikenali dan diingat oleh pengunjung.
Pemilihan Warna Sekunder dan Warna Tersier
Berikutnya adalah warna sekunder dan tersier yang merupakan warna-warna tambahan sebagai pelengkap warna primer. Pemilihan warna-warna ini sebaiknya harmonis dan kontras terhadap warna primer agar website memiliki kesan yang lebih hidup. Ini karena warna-warna ini cenderung digunakan pada banyak elemen, mulai dari menu, tombol, link, teks, background dan sebagainya.
Aspek Teknis Pemilihan Warna
Tak sekedar memilih warnanya saja, Anda juga perlu mempertimbangkan aspek teknis dalam menggunakan warna-warna tersebut. Nah, aspek teknis yang dimaksud antara lain:
- Konsistensi: yaitu penggunaan skema warna yang sama atau seragam agar tidak memicu kebingungan atau ketidaksesuaian yang dapat membingungkan pengunjung
- Readability: yaitu penggunaan warna yang kontras dengan background agar teks lebih terbaca
- Accessibility: yaitu penggunaan warna yang ramah pengguna, termasuk terhadap orang yang memiliki gangguan penglihatan atau buta warna
- Responsiveness: yaitu penggunaan skema warna yang tetap optimal di berbagai ukuran layar maupun perangkat
Tidak perlu panik dengan berbagai aspek di atas. Anda dapat memanfaatkan alat online untuk membantu Anda. Misalnya Color Contrast Checker untuk menguji tingkat kontras antara warna latar belakang dan teks.
Siap Terapkan Tips Memilih Skema Warna yang Baik untuk Website Anda Sekarang?
Pada intinya, untuk memilih skema warna yang baik, Anda harus menyesuaikannya dengan tujuan, konten dan target pasar website. Hal ini dapat Anda lakukan melalui beberapa tips di atas yang sudah kita bahas. Selamat bereksperimen.