Data Lifecycle Management (DLM) menjadi semakin krusial belakangan ini. Hal ini mengingat semakin banyaknya situs dan layanan yang melakukan pengelolaan data dalam skala besar, utamanya pada situs-situs e-commerce. Namun, apa itu Data Lifecycle Management sebenarnya?
Apa Itu Data Lifecycle Management
Apa itu Data Lifecycle Management adalah proses pengolahan data berdasar suatu definisi dengan langkah-langkah tertentu dengan tujuan memaksimalkan masa pemanfaatannya. Dengan menerapkan DLM, perusahaan yang memiliki basis data yang besar dapat mengelola aliran data di setiap tahapan proses yang dilalui mulai dari titik awal hingga akhir.
Dalam prosesnya, data yang didapat dari tahap pengumpulan selanjutnya dianalisis kemudian dilacak. Setelah itu, data kemudian dapat disortir untuk disimpan ataukah dihapus. Dalam mendapatkan dan mengelola data, metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dan prediktif analitik.
Dalam perusahaan besar, maka manajemen data ini akan memerlukan bantuan sumber daya dari bidang teknologi informasi. Tujuannya, agar pekerjaan besar tersebut dapat dilaksanakan dengan proses otomatis. Umumnya, teknologi yang diterapkan saat ini dalam pengelolaan data adalah Big Data.
Tahapan dalam Data Lifecycle Management
Proses pengelolaan data yang dilakukan perusahaan akan dilakukan dalam 7 tahap dalam setiap siklusnya. Berikut penjelasan singkat dari masing-masing tahapan:
1. Pengumpulan informasi
Pertama, data berupa informasi dikumpulkan berdasarkan kesesuaiannya dengan firewall (aturan) perusahaan. Data yang dikumpulkan adalah nilai atau informasi yang belum ada di database perusahaan. Beberapa cara umum yang digunakan dalam pengumpulan data ini meliputi akuisisi data (informasi dari pihak ketiga), entri data (informasi dari masukan manusia atau perangkat tertentu) hingga sinyalemen (informasi dari perangkat seperti IoT).
2. Pemeliharaan data
Berikutnya, informasi akan disiapkan untuk alokasi sintesis data dan penggunaan data. Proses ini nantinya bisa meliputi pemindahan, integrasi, pembersihan, pengayaan dan pengambilan data yang mengalami perubahan.
3. Sintesis data
Dalam tahap ini, data kemudian disaring menggunakan proses penalaran induktif melalui permodelan yang sesuai.
4. Penggunaan data
Setelah data disintesis, ia kemudian mulai digunakan sesuai dengan alokasi administrasi perusahaan. Penggunaan data pengguna ini juga diatur oleh aspek legal tentang tata cara yang diistilahkan sebagai Penggunaan Data yang Diizinkan.
Dalam hal ini, perusahaan akan menginformasikan kepada pengguna bahwa pihaknya tidak akan menyalahgunakan data dan potensi terhadap pembatasan penggunaan informasi.
5. Publikasi data
Ada kalanya pula data yang didapatkan oleh perusahaan akan digunakan oleh pihak ketiga. Hal ini diistilahkan sebagai pengiriman data ke lokasi, di luar perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan kadang tak lagi memiliki jangkauan untuk melakukan perbaikan terhadap data yang salah atau tidak valid.
6. Penyimpanan data
Menjelang akhir siklus, data kemudian disimpan tanpa proses lanjutan, entah itu penghapusan atau pencadangan. Tahap ini juga sering disebut sebagai pengarsipan, di mana salinan data tersimpan di lingkungan data yang aktif, tanpa ada proses pemeliharaan, penggunaan maupun publikasi.
7. Pembersihan data
Data yang sudah sama sekali tidak berguna bagi perusahaan akan dihapus. Hal ini untuk memastikan bahwa basis data selalu dikelola dalam kondisi terbaik dan reliable.
Dari penjelasan tentang DLM di atas, maka ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan oleh perusahaan yang menerapkannya secara konsisten, antara lain:
- Perusahaan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dunia industri dalam hal pengelolaan data
- Perusahaan dapat menjamin perlindungan data yang baik, menekan risiko atau kerugian akibat situasi darurat
- Perusahaan akan selalu memiliki data valid untuk kebutuhan pemeliharaan data
- Perusahaan mampu menyediakan data yang bersih dan bermanfaat bagi pengguna sehingga berkontribusi positif terhadap agility dan efisiensi
Kesimpulan
Jadi, itulah tadi penjelasan tentang apa itu Data Lifecycle Management, tahapan di dalamnya serta manfaat yang mungkin bisa didapatkan oleh perusahaan. Dengan segala manfaat positif yang ditawarkan, DLM pun menjadi hal yang penting diterapkan oleh setiap perusahaan di era ini.