Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), ada beberapa tradisi unik yang dilaksanakan setiap tahunnya di berbagai daerah di Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus, tradisi HUT RI ini biasanya setiap daerah memiliki tradisi unik sendiri dalam menyambut hari kemerdekaan Indonesia dengan kemeriahan dan suasana suka cita.
Dengan berlangsungnya pada hari kemerdekaan, dengan semangat dan suasana gotong royong, masyarakat mengadakan lomba-lomba sederhana yang juga dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas kemerdekaan yang sudah diraih Indonesia dan memperkuat rasa kekompakan bangsa. Berikut ini 8 tradisi dalam memperingati HUT RI 17 Agustus di Beragam Daerah di Indonesia.
Lomba Dayung Perahu Naga
Lomba dayung perahu naga diselenggarakan oleh masyarakat Kota Banjarmasin di sungai Martapura dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT RI. Pelaksanaan lomba terbilang unik karena karena setiap perahunya memiliki kepala naga diujungnya. Perahu tersebut akan diisi oleh 10 peserta per 1 kelompok perahu untuk menempuh jarak sejauh 500 meter.
Warga sekitar sangat antusias dalam menyaksikan perlombaan ini, karena lomba ini disertai dengan hadiah yang cukup menggiurkan yaitu berupa uang tunai dan piala bergilir Gubernur Kalimantan Selatan. Biasanya, kurang lebih ada sekitar 30 tim yang ikut memperebutkan piala pada kategori umum dan pelajar.
Lomba Sampan Layar
Menyambut 17 Agustus di Pulau Batam, biasanya masyarakat setempat mengadakan lomba sampan layar yang digelar di tepi pantai. Tradisi tersebut sudah turun menurun dilaksanakan sejak tahun 1959.
Tradisi lomba sampan layar yang berlangsung dari tahun ke tahun semakin menarik sehingga masyarakat cukup antusias dalam menyaksikannya. Ketika perlombaan sampan layar berlangsung, maka pelabuhan akan seketika dipenuhi masyarakat yang ingin menyaksikan perlombaan tersebut. Diselenggarakannya perlombaan inipun menjadi ajang silaturahmi hubungan antar masyarakat.
Tradisi Bola Api
Tradisi Bola Api merupakan tradisi menyambut HUT RI yang berasal dari kota Cirebon. Tradisi ini menarik banyak perhatian yang selalu ditunggu-tunggu dan masih terus berlangsung hingga sekarang. Yang membedakan dengan Sepakbola biasanya hanyalah dari bola yang digunakan terdapat api.
Konon, menurut masyarakat sekitar sebelum mengikuti permainan ini, para permain terlebih dahulu diharuskan untuk berpuasa selama 21 hari agar dapat bermain bola api tanpa alas kaki.
Lari Obor Estafet
Tradisi lari obor estafet tradisi berasal dari Semarang yang merupakan tradisi 17 Agustus di Indonesia sejak 32 tahun lalu dan masih terus berlangsung hingga saat ini. Lomba ini dilakukan pada malam hari dengan membawa sebuah obor yang menyala dan kemudian secara estafet berikan kepada rekannya hingga mencapai garis finish.
Api merupakan simbol dari semangat dan keberanian para pahlawan berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.
Pawai Mobil Hias
Berbeda dengan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Medan. Mereka memiliki caranya sendiri untuk ikut memeriahkan peringatan hari kemerdekaan yaitu melakukan pawai mobil hias yang unik sesuai dengan kreativitas yang berpusat di Lapangan Merdeka. Ini merupakan tradisi yang terus dilakukan masyarakat Medan pada setiap tahun.
Selain untuk menjadi peringatan HUT RI pada setiap tahunnya, kegiatan ini juga bisa dijadikan sebagai ajang promosi dari berbagai instansi.
Tradisi Baritan
Ada hal unik lainnya yaitu tradisi baritan. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME. Masyarakat kota Malang akan melakukan tradisi baritan sebelum tanggal 17 Agustus dengan berkumpul di salah satu rumah warga. tradisi Baritan dilakukan untuk mempererat persaudaraan dan tali silaturahmi.
Pacuan Kuda di Tanah Gayo
Bagi masyarakat Aceh, balap kuda atau biasa disebut pacu kuda merupakan warisan yang sangat kental sejak puluhan tahun. Yang cukup unik dari tradisi pacu kuda ini adalah para peserta dilarang menggunakan pelana saat menunggangi kuda.
Peserta dituntut untuk terus menjaga keseimbangan agar tidak jatuh dari atas kuda hingga melewati garis finish tanpa menggunakan pelana. Peserta yang mengikuti lomba ini biasanya terdiri dari laki-laki berusia 12 sampai 20 tahun. Karena lomba ini cukup berbahaya, maka dari itu demi keamanan, lomba ini tidak mengikut sertakan perempuan sebagai peserta.
Tradisi Telok Abang
Tradisi unik kemerdekaan lainnya berasal dari kota Palembang. Tradisi ini tidak kalah seru dari kota lainnya. Yang paling terkenal adalah Tradisi Telok Abang.
Kegiatan dari festival ini yaitu lomba menghias dari telur yang nantinya akan diletakkan di tempat kapal kecil. Telok Abang berasal dari ‘Telok’ berarti ‘telur’ dan ‘abang’ berarti warna ‘merah’. Karena itu pula, telur yang dihias biasanya di dominasi oleh warna merah, walaupun nantinya ada juga warna-warna lain.
Sepanjang jalan kota Palembang akan banyak penjual yang menjajakan berbagai macam hiasan mobil, kapal dan pesawat berukuran mini dengan berbahan dasar kayu dan gabus lengkap dengan telur berwarna merah. Harga mainan ini berkisar mulai dari Rp 15.000 hingga sampai Rp 150.000, Apakah Anda tertarik memilikinya?
Penutup
Itulah adalah 8 Tradisi Unik HUT RI 17 Agustus di Beragam Daerah di Indonesia yang mungkin bisa Anda terapkan untuk berbagai kegiatan untuk mempererat rasa persaudaraan dan silaturahmi. Bagaimana dengan di daerah Anda? Silahkan sharing di kolom komentar ya!