Internet kian mempermudah berbagai aspek kehidupan, termasuk mencari lowongan pekerjaan. Jika dulunya, masyarakat hanya bisa melihat lowongan pekerjaan di media seperti koran ataupun radio dan televisi, kini bisa diakses secara mudah melalui ponsel.
Namun kemudahan itu juga seringkali dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi bohong, atau menyebarkan modus penipuan melalui lowongan kerja palsu.
Bagi Anda pencari kerja, harus lebih Jeli melihat lowongan pekerjaan yang dikerjakan melalui internet. Informasi berikut ini bisa membantu agar lebih waspada saat akan melamar pekerjaan.
Ciri-Ciri Lowongan Pekerjaan Palsu
Se dalam melamar pekerjaan, tentu Anda mengharapkan panggilan kerja bukan? Namun, beberapa orang malah tertipu dengan lowongan pekerjaan yang ternyata palsu. Alih-alih dapat panggilan kerja, mereka justru dirugikan secara materi juga psikis.
Untuk itu, penting sekali mengenali ciri-ciri lowongan pekerjaan palsu agar bisa meminimalisir penipuan. Berikut ini beberapa informasi yang biasa diterapkan oleh oknum tidak bertanggung jawab dalam korbannya:
1. Persyaratan yang diberikan terlalu mudah untuk dipenuhi
Jika Anda mendapat lowongan pekerjaan dengan persyaratan yang tergolong umum dan mudah, maka itu menjadi pertanda awal yang harus diwaspadai. Umumnya, lowongan yang benar dan serius akan memberikan sejumlah persyaratan secara detail. Mulai dari standar pendidikan, keahlian, usia minimal, pengalaman kerja, dan portofolio lainnya.
Sejumlah indikator di atas bermanfaat untuk menyaring karyawan yang betul-betul profesional di bidangnya. Jika Anda mendapati lowongan pekerjaan namun persyaratan yang diwajibkan sangat mudah dipenuhi, sebaiknya cross check kembali agar tidak tertipu.
2. Penggunaan bahasa cenderung tidak baku
Lowongan pekerjaan resmi biasanya Dicantumkan dengan bahasa yang formal dan mudah dimengerti, selain itu penulisannya juga sesuai dan minim typo. Lain halnya dengan lowongan pekerjaan palsu, biasanya dibuat asal-asalan dan bahasanya juga amburadul.
Tak jarang, penggunaan katanya tidak sesuai EYD dan banyak typo. Jadi, jadi satu ini sangat mudah dideteksi dan apapun iming-iming yang akan diberikan. Jangan langsung tergiur agar Anda tidak masuk Perangkap penipuan oleh oknum tidak bertanggung jawab ini.
3. Banyak menggunakan nama instansi terkenal
Penyebaran lowongan kerja palsu biasanya untuk mengelabui korbannya, menggunakan nama perusahaan besar yang dikenal banyak orang. Para oknum ini biasanya mengaku sebagai penyalur kedia pada sebuah perusahaan, dan banyak masyarakat tertipu.
Untuk itu, lakukan pengecekan kembali di website perusahaan resmi apabila Anda merasa melamar pekerjaan di sana.
Apalagi alamat kantor yang tidak jelas, Anda patut berwaspada. Jika alamat kantor dan alamat interview berbeda, dan Anda diarahkan untuk ke tempat yang tidak sesuai website perusahaan resmi, sebaiknya jangan datang.
4. Lowongan pekerjaan disebarluaskan melalui WhatsApp ataupun SMS
Selanjutnya, pihak pemberi lowongan kerja palsu ini biasanya membagi kan informasi tersebut melalui WhatsApp ataupun SMS. Mudahnya mendapatkan nomor pribadi seseorang menjadi peluang yang dimanfaatkan para akuntan bertanggung jawab untuk menyebarluaskan hoax.
Jika Anda mendapati lowongan pekerjaan melalui WhatsApp ataupun SMS, jangan hiraukan dan sebisa mungkin tidak membalas pesan tersebut. Apalagi sampai memberikan data pribadi dengan iming-iming gaji yang besar. Kemungkinan mereka untuk mencuri data pribadi Anda sangatlah besar, untuk itu berhati-hatilah.
5. Gaji yang ditawarkan terlalu menggiurkanÂ
Ciri selanjutnya yang wajib Anda waspadai saat melihat lowongan pekerjaan yakni berbicara soal gaji. Lowongan palsu biasanya memberikan penawaran gaji yang sangat menggiurkan, dengan persyaratan umum cenderung mudah untuk dipenuhi.
Bahkan, beberapa oknum memberikan iming-iming gaji di atas UMR. Tidak berhenti sampai di situ, biasanya mereka memberikan tambahan lain seperti bonuss ataupun tunjangan yang membuat para pencari kerja tergiur.
Sebagai pencari kerja yang smart, Anda harus waspada dengan modus penipuan ini. Jangan tergiur dengan penawaran tinggi namun kualifikasi yang diberikan di bawah rata-rata. Sebagai bahan perbandingan, Anda bisa mencari tahu berapa gaji standar pada posisi kerja yang ditawarkan lowongan tersebut.
6. Menggunakan situs dan email gratisan
Namanya juga penipu, mereka pasti menggunakan gratisan sebagai alat untuk mengelabui korbannya. Biasanya, lowongan pekerjaan palsu ini menggunakan situs dan email gratisan. Seperti contohnya @gmail, @yahoo, ataupun @hotmail.
Jika Anda mendapatkan panggilan karya dengan alamat email seperti di atas, sebaiknya hiraukan saja. Atau lakukan pengecekan detail, agar meminimalisir Anda menjadi korban selanjutnya.
Para oknum ini tak jarang membuat website palsu yang persis seperti situs perusahaan. Namun Anda bisa mewaspadai hal tersebut dengan mengecek domain website tersebut.
Biasanya, perusahaan resmi menggunakan nama perusahaan dengan akhiran .com atau .co.id. Jika Anda mendapat informasi atau dihubungi melalui situs gratisan seperti WordPress, Blogspot ataupun Weebly, sebaiknya hiraukan saja.
Struktur dalam website resmi perusahaan juga lebih terorganisir karena biasanya mereka menggunakan layanan developer web profesional.
Berbeda dengan lowongan kerja palsu yang menggunakan website gratisan, strukturnya akan beradu dan bahkan berwarna-warni. Sangat tidak menggambarkan kredibilitas dan keprofesionalan mereka.
7. Memperlihatkan semua kandidat calon pekerja yang diundang
Ciri lowongan kerja palsu berikutnya yang patut Anda waspadai Yani informasi terkait nama kandidat yang diundang. Biasanya, para oknum ini mencantumkan nama kandidat yang berhasil untuk sampai tahap interview.
Berbeda dengan perusahaan yang menerapkan wawancara secara personal, lowongan kerja palsu ini menyajikan informasi terkait karyawan nya terang-terangan. Jika Anda mendapati hal tersebut, maka itu menjadi bukti bahwa lowongan pekerjaan yang tengah di akses ini adalah penipuan.
Nah, itulah 7 tips mengenali lowongan kerja palsu yang patut diwaspadai di era internet seperti sekarang. Jadi teknologi ini tidak hanya mempermudah, namun disisi lain memberikan dampak negatif dengan menyebar luasnya penipuan dengan berbagai modus