fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

SoftwareGeneralPengetahuan

Mengenal Tugas Software Tester yang Perlu Kamu Ketahui!

Yanti puspita

Tugas software tester sangatlah penting dalam proses pengembangan software. Ini karena bisa membantu mencegah masalah dan kelemahan yang bisa mempengaruhi pengalaman pengguna akhir. Dengan memastikan kualitas dan kinerja software, Penguji software berkontribusi pada pengembangan produk yang handal dan memuaskan bagi pengguna.

Wah, ternyata tugas software tester sangat penting ya? Nah, bagi kamu yang belum tahu dan ingin mengetahui informasi lengkap tentang software tester, yuk ketahui informasinya di bawah ini.

Tugas Software Tester

Seorang penguji software harus memahami persyaratan perangkat lunak dan merancang pendekatan pengujian yang sesuai. Hal ini termasuk merencanakan skenario pengujian, membuat strategi pengujian, dan menentukan cakupan dan sumber daya yang di perlukan. Di bawah ini adalah beberapa tugas software tester.

Pelaksanaan Uji

Tugas software tester yang pertama adalah pelaksanaan uji. Setelah merencanakan pengujian, Penguji software akan menjalankan skenario pengujian yang berbeda untuk mengidentifikasi bug dan masalah lainnya. Mereka juga akan mencatat hasil pengujian dan memastikan bahwa software berfungsi dengan baik dan memenuhi harapan.

Laporan Bug

Jika ada kesalahan atau bug yang ditemukan selama pengujian, Penguji software harus mengumpulkan informasi yang relevan. Lalu nantinya membuat laporan terperinci untuk di berikan kepada tim pengembangan software. Laporan ini harus berisi deskripsi bug, langkah-langkah untuk mereproduksi kesalahan, dan masalah terkait lainnya. Nah itulah tugas software tester yang kedua.

Uji Regresi

Tugas software tester selanjutnya adalah uji regresi. Ketika software mengalami pembaruan atau perbaikan, Penguji software akan melakukan pengujian regresi. Ini untuk memastikan bahwa pembaruan tidak menyebabkan kerusakan pada bagian lain dari software yang sebelumnya berfungsi dengan baik.

Uji Keamanan

Pengujian keamanan merupakan bagian penting dari tugas software tester. Di mana mereka akan mengidentifikasi potensi kerentanan dan keamanan pada software untuk mencegah ancaman eksternal.

Uji Kinerja

Dalam beberapa kasus, tugas software tester bertanggung jawab untuk menguji kinerja software. Ini mencakup pengukuran waktu respons, kecepatan, dan stabilitas aplikasi dalam kondisi beban tertentu.

Kolaborasi Tim

Penguji software bekerja sama dengan pengembang, manajer proyek, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami persyaratan proyek dan memastikan software memenuhi harapan.

Skill Software Tester yang Harus Di Penuhi

Selain mengetahui apa saja tugas software tester, kamu juga perlu mengetahui skill software tester yang harus di penuhi. Skill apa saja yang harus dimiliki oleh Penguji software? Berikut adalah skill minimum yang harus kamu miliki:

SQL

Pengujian software erat kaitannya dengan data pada perangkat lunak yang dikelola dan disimpan pada sistem database seperti MySQL, Oracle dan lain-lain. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mempelajari prinsip dasar SQL jika kamu ingin menjadi penguji software yang berkualitas.

Keterampilan Analitis

Untuk menjadi seorang software tester, kamu perlu memiliki kemampuan analisis yang baik. Karena kemampuan tersebut bisa memudahkan dalam memecah struktur software yang kompleks menjadi unit-unit yang lebih sederhana. Setelah di sederhanakan, kesalahan dalam software bisa dengan mudah di temukan.

Sistem Linux

Linux adalah sistem operasi yang mendukung sebagian besar alat yang digunakan untuk menguji perangkat lunak, misalnya database, Layanan Web, dan banyak lagi. Tanpa memahami cara kerja sistem operasi Linux, kamu tidak akan bisa menguji software dengan benar.

Keterampilan Organisasi dan Manajemen Waktu

Profesi ini juga harus memiliki keterampilan dalam mengelola banyak elemen dengan meja kerja yang berbeda-beda. Mereka juga harus pandai mengatur waktu, terutama menyelesaikan proyek pengujian perangkat lunak sesuai tenggat waktu.

Latar Belakang Pendidikan

Mempelajari tes software bisa di lakukan secara mandiri, namun akan lebih bisa di andalkan jika kamu memiliki gelar TI, khususnya program gelar ilmu komputer.

Kapasitas Adaptasi

Dunia pengembangan software terus berkembang dengan pesat. Penguji software harus mampu beradaptasi dengan teknologi dan alat baru serta mampu mempelajari hal baru dengan cepat.

Kemampuan Komunikasi

Keterampilan komunikasi yang baik sangat penting, karena Penguji software harus berinteraksi dengan anggota tim proyek dan mengkomunikasikan temuan pengujian dengan jelas dan efektif.

Jenis Software Tester

Setelah kamu mengetahui apa saja tugas software tester dan juga skill yang harus di penuhi, kamu juga perlu mengetahui apa saja jenis dan tahapan software tester. Untuk beberapa jenisnya kamu bisa menyimak pembahasan lebih lengkapnya seperti dibawah ini.

Software Tester Life Cycle

Pengujian software tester yang pertama adalah software tester life cycle yang merupakan tahapan proses pengujian yang di lakukan secara sistematis dan terencana, selama proses tersebut akan di lakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas produk. Namun, proses ini terbatas pada tahap pengujian software.

Manual Tester

Pengujian software tester berikutnya adalah manual tester karena yang namanya pengujian manual adalah proses pengujian software untuk mempelajari apakah fitur-fitur pada aplikasi berfungsi dengan benar atau tidak. Dalam proses ini biasanya mencakup verifikasi terhadap fitur-fitur yang di sebutkan dalam persyaratan. dokumen.

Namun kini proses pengujian lebih banyak melibatkan peluncuran prototipe software dan mempertimbangkan perspektif masyarakat saat menggunakan aplikasi tersebut.

Automation Tester

Jenis software tester selanjutnya adalah pengujian otomasi, jenis ini sendiri mencakup metode pengujian dengan menggunakan alat otomatis khusus untuk menemukan bug yang tidak terlihat pada aplikasi. Dalam proses pengujian perlu menjalankan skrip pengujian dan menemukan kesalahan sistem menggunakan alat otomasi. Terdapat beberapa alat pengujian otomatis yang terkenal, misalnya, menggunakan software tester Selenium.

Performance Tester

Jenis software tester berikutnya adalah Performance tester, jenis ini merupakan proses yang digunakan untuk menguji kecepatan, stabilitas, skalabilitas dan juga penggunaan sumber daya software, tugas software tester jenis uji kinerja adalah untuk mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan kinerja pada aplikasi atau software.

Regression Tester

Jenis ini merupakan super test yang sering dilakukan oleh beberapa perusahaan besar. Tugas software tester ini mengacu pada proses pengecekan fitur-fitur baru pada perangkat lunak. Disini, pengembang harus memeriksa apakah fitur tersebut merusak atau mengurangi fungsionalitas software atau tidak. Dalam pengujian dapat digunakan untuk memverifikasi kinerja menu, fungsi dan perintah di UI aplikasi.

Statistic Tester

Jenis pengujian software selanjutnya adalah statistic tester, pengujian ini bisa dilakukan oleh perusahaan jika aplikasi belum di implementasikan. Tugas software tester jenis ini adalah untuk memeriksa kualitas kode program atau dokumen yang ada pada saat pembuatan.

Dalam penerapannya, jenis ini juga biasanya berlangsung pada tahap pengembangan, sehingga tidak heran jika uji ahli statistik sering juga disebut dengan pengujian verifikasi.

Dynamic Tester

Jenis pengujian software yang terakhir adalah Dynamic tester proses pengujian ini dilakukan pada saat program sedang berjalan atau kode program telah dijalankan oleh pengembang sistem software.

Cara Kerja Software Tester

Setelah mengetahui beberapa tugas software tester dan juga informasi lainnya, kamu juga perlu menegetahui bagaimana cara kerja software testing ini. Walaupun software ada beberapa jenis, namun dalam melakukan pengujiannya terdapat beberapa proses dan cara kerja yang sama untuk setiap jenisnya. Di antaranya adalah sebagai berikut.

Continuous Tester

Metode kerja yang pertama adalah dengan melakukan pengujian secara continious. Tahap kerja ini akan dilakukan ketika pengujian telah mengintegrasikan alat otomasi dengan proses deployment, metode ini digunakan sebagai cara untuk memvalidasi dan mengaktifkan software dalam pengujian yang sebenarnya.

Lingkungan pengembang nantinya akan memulai pengujian berkelanjutan untuk meningkatkan desain dan juga bisa mengurangi risiko kegagalan dalam pembuatan software.

Configuration Management

Cara kerja selanjutnya adalah dengan melakukan Configuration management, dalam proses kerja ini dilakukan untuk menjaga aset pengujian dan melacak software perusahaan yang akan diuji. Tim yang bertanggung jawab biasanya memiliki akses terhadap aset seperti kode, persyaratan, dokumen desain , model, skrip pengujian dan juga hasil pengujian dengan manajemen konfigurasi.

Defect Or Bug Tracking

Cara selanjutnya adalah defect or bug tracking tahap ini merupakan tahap yang tidak boleh di lewati oleh pengembang pada saat pengujian software. Di karenakan proses ini mengacu pada tahap pengujian aplikasi untuk menemukan bug pada aplikasi.

Proses ini sangat penting untuk pengujian tim dan juga di perlukan untuk mengukur dan meningkatkan kualitas software, dalam prosesnya pengembang dan penguji bisa menggunakan alat otomatis untuk melacak bug.

Metrics dan Reporting

Cara kerja yang terakhir adalah dengan melakukan matrik dan laporan, tahap ini di lakukan oleh penguji dan juga anggota tim lainnya untuk menunjukkan status tujuan dan juga hasil pengujian, dalam proses ini dilakukan sebagai cara untuk menjelaskan kepada pemangku kepentingan bahwa aplikasi siap di luncurkan atau di publikasikan.

Nah, itulah beberapa informasi terkait tugas software tester yang sangat penting untuk kamu ketahui dan juga beberapa informasi lain yang tak kalah pentingnya.

Baca Juga