Sistem penamaan domain dirancang khusus untuk memudahkan pengaksesan situs yang dikehendaki di dalam internet. Berkat keberadaan situs ini, pencarian informasi yang tersimpan dalam suatu situs menjadi lebih efisien. Tidak ada lagi kesulitan, karena masing-masing situs memiliki nama domain yang spesifik.
Informasi lengkap tentang penamaan domain beserta bagian-bagiannya perlu diketahui supaya bisa membedakan antara satu sistem dengan sistem lainnya. Pemaparan rincinya dapat disimak di bawah ini.
Definisi Sistem Penamaan Domain yang Perlu Diketahui
Pada dasarnya, sistem penamaan domain adalah sistem yang dirancang sedemikian rupa untuk memuat informasi nama domain serta informasi nama host. Lantas, informasi tersebut dikemas dalam bentuk distributed database pada jaringan komputer, dalam hal ini yaitu jaringan internet.
Sistem ini memberikan IP Address bagi setiap nama host. Selain itu, sistem ini juga melakukan pendataan terkait masing-masing server transmisi surat yang mendapatkan email untuk setiap domain. Jadi, dengan adanya sistem ini, penerjemahan nama situs menjadi alamat internet mudah dilakukan.
Hal tersebut, karena orang yang berinternet cenderung lebih mudah menghafal nama host dan nama domain dibandingkan menghafal IP Address. Dengan begitu, siapapun akan mudah mengakses domain yang diinginkan. Jika tidak ada sistem khusus penamaan domain, tentu repot menghafalkan IP Address.
Analogi sederhana dari penamaan domain ini adalah seumpama buku telepon. Cukup menekan nama dari kontak yang dimaksud, alhasil panggilan pun akan tersambung. Begitu pula dengan sistem ini. Cukup ketikkan nama domain, maka akan terhubung ke alamat situs.
Ada beberapa jenis DNS menurut fungsinya. Jenis tersebut di antaranya:
- A record. Merupakan DNS yang berfungsi memetakan hostname ke alamat IP dengan jumlah bit 32 bit.
- MX Record. Yakni DNS yang fungsinya memetakan suatu domain ke mail exchange server.
- AAAA record. Merupakan DNS yang fungsinya memetakan hostname ke alamat IP 128 bit.
- NS Record. Yaitu DNS yang berfungsi memetakan domain dalam satu daftar dari DNS Server.
- CNAME Record. Merupakan nama lain dari suatu domain.
- SRV Record. Fungsinya untuk mencatat lokasi secara general.
- SOA Record. Fungsinya untuk menyediakan otorisasi informasi.
- PTR Record. Fungsinya memetakan nama host ke nama kanonik.
Bagian-Bagian dari Sistem Penamaan Internet
Perlu diketahui bahwa DNS merupakan sistem terdistribusi. Maknanya, hanya terdapat 13 root server bermuatan database domain internet sekaligus IP Address yang terhubung kepadanya.
Apabila ada DNS server lain yang terkoneksi ke internet, maka berada di bawah hirarki 13 root tersebut. DNS mempunyai beberapa bagian, diantaranya:
1. Domain Tingkat Atas
Bagian ini mewakili lokasi geografis dari alamat, jadi bisa berupa kode negara. Tujuannya untuk memudahkan identifikasi antara negara satu dengan negara lainnya. Selain itu, domain ini bisa juga mewakili identitas dari suatu organisasi.
2. Domain Tingkat Kedua
Domain ini biasanya muncul di dalam hirarki DNS setelah root DNS dan domain tingkat atas. Umumnya, domain ini menunjukan layanan yang disediakan. Domain tingkat kedua bersifat unik dan spesifik.
3. Subdomain
Bagian ini apabila diibaratkan maka seumpama ruang di dalam domain. Jika ada domain utama, maka subdomain ini bisa dipakai untuk kategori lain yang lebih spesifik. Misalnya pada web yang berisi multibahasa. Subdomain bisa digunakan untuk membedakan bahasa yang satu dengan bahasa lainnya.
Demikian ulasan tentang sistem penamaan domain yang patut diketahui dan dipahami. Penggunaan DNS sangat membantu memudahkan proses pencarian informasi di internet. Tanpa adanya DNS, maka siapapun yang mengakses internet akan kesulitan karena harus menghafalkan IP Address, alih-alih menghafal nama domain.