Dalam melakukan pemantauan server secara jarak jauh atau remote server, Anda perlu mempersiapkan berbagai hal. Salah satunya adalah dengan menggunakan SSH (secure shell protocol) atau remote server SSH. Sebenarnya ada metode lain untuk menjalankan server dengan jarak jauh, namun cara satu ini terbilang lebih aman.
Namun apa itu sebenarnya SSH dan apa keunggulannya? Artikel berikut akan membahas mengenai SSH remote server secara dasar. Sehingga Anda nantinya tidak perlu memikirkan kenapa harus menerapkannya ketika melakukan pemantauan server jarak jauh.
Apa itu SSH?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, SSH sendiri merupakan singkatan dari secure shell protocol. Inii adalah sebuah protokol jaringan yang memungkinkan pemilik atau pengakses server bisa melakukan kontrol dan pemantauan server jarak jauh.
Beberapa tahun yang lalu, SSH belum familiar untuk digunakan sebagai protokol jaringan untuk melakukan kontrol server secara jarak jauh. Yang dahulu lebih populer untuk digunakan adalah Telnet. Namun sayangnya, sistem keamanannya cenderung kurang baik.
Manfaat SSH
Ada berbagai kasus mengenai jebolnya data atau bahkan pencurian data dengan menggunakan Telnet. Oleh karena itulah SSH ini muncul agar data bisa terlindungi dari para peretas data. Dengan berbagai pengembangan, SSH saat ini bisa memberikan berbagai manfaat untuk pengguna.
Remote server sendiri dapat memungkikan untuk akses kepada server secara lebih mudah sebab bisa Anda lakukan dari mana saja. Hal ini juga perlu keamanan lebih. Dengan sistem kriptografinya, proses pertukaran data bisa lebih aman dengan SSH. Data ini melewati proses enkripsi sehingga kecil kemungkinan peretasannya.
Jenis Enkripsi SSH
Secara sederhana, enkripsi ini bisa Anda ibaratkan sebagai sebuah gembok. SSH sendiri memiliki tiga jenis enkripsi untuk menjamin keamanannya. Berikut adalah ketiganya.
1. Enkripsi Simetris
Ini merupakan enkripsi yang menggunakan satu kunci. Berguna mengenkripsi dan dekripsi pesan dari pihak lain.
2. Enkripsi Asimetris
Enkripsi asimetris adalah enkripsi dengan dua kunci yang berhubungan. Ada kunci pribadi milik server dan kunci publik, yang bisa dibagikan secara bebas. Namun proses enkripsi hanya bisa dilakukan bila terdapat kedua kunci. Dengan kata lain, prosesnya satu arah.
3. Hashing
Hashing adalah manipulasi data dengan membuat semacam kode unik ringkasan dari sekumpulan informasi. Polanya cenderung panjang dan abstrak.
Cara Kerja SSH
Setelah tahu manfaat dari SSH dalam operasional remote server, berikutnya kamu juga perlu mengetahui cara kerjanya. Mengutip dari geekflare.com, ada dua bentuk operasi saat Anda menjalankan remote server, yaitu autentikasi dan command execution.
Proses autentikasi dalam session SSH sendiri dapat dilakukan dengan berbasis password atau berbasis key. Sedangkan sistem yang digunakan adalah klien-server dan port default yang digunakan adalah port 22 (TCP port 22).
Antara client dengan server SSH baiknya memiliki versi setara agar dapat berjalan dengan baik. Lalu client melakukan request untuk key (public dan host) untuk verifikasi.
Apabila jenis key sama, maka session key akan berjalan. Kuncinya akan terenkripsi dengan public key. Lalu server akan melakukan tahap enkripsi kembali untuk verifikasi public key dari client. Pengguna harus memasukkan kata sandi serta username yang sebelumnya sudah dimiliki.
Bila berhasil, maka koneksi pun sukses. Lalu remote server pun bisa Anda jalankan dengan aman.
Jadi itu dia pembahasan singkat mengenai protokol remote server SSH. Memang agak sedikit rumit, tapi setidaknya bisa menambah pengetahuan kamu, terlebih lagi bila hendak mengoperasikan remote server.
Tak ingin repot untuk melakukan maintenance hal ini? Anda bisa menggunakan layanan terbaik dengan harga terjangkau dari Dewabiz.