Permasalahan umkm di indonesia seringkali kami temukan. Karena pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, kini UMKM di Tanah Air sudah mencapai 60 juta.
Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya potensi sumber daya manusia. Terlepas dari hal itu, pada artikel kita akan menjelaskan kepada 10 contoh permasalahan umkm di indonesia.
10 Contoh Permasalahan Umkm Di Indonesia
Banyak permasalahan umkm di indonesia yang sering di temui di lapangan. Apakah kamu termasuk dalam UKM? Jika iya, maka kamu perlu mengetahui permasalahan apa saja yang akan di hadapi oleh setiap pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah.
Memulai bisnis memang tidak mudah, apalagi jika kamu baru memulai bisnis kecil-kecilan. Berikut ini informasi penting mengenai berbagai contoh permasalahan umkm diindonesia yang sering di temui di kemudian hari yaitu:
1. Permasalahan Umkm Harus Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Banyak permasalahan umkm di indonesia dan masih belum di pahami. Bahwa setiap kegiatan usaha di Indonesia memerlukan SIUP.
Jika tidak memiliki Surat Izin Usaha perdagangan (SIUP), maka hal ini menjadi salah satu faktor penghambat tumbuhnya usaha mikro. Dan kendala administratif dalam mengakses pembiayaan modal usaha hingga pembayaran pajak UMKM hingga maksimal 0,5 persen ke negara.
2. Kurangnya Modal Usaha
Hampir sebagian besar permasalahan umkm di indonesia adalah kendala minimnya modal usaha untuk mengembangkan usahanya. Namun kamu tidak perlu khawatir karena kini sudah banyak platform yang bisa membantu pengusaha UMKM mendapatkan suntikan modal usaha.
Kamu juga bisa mendaftarkan UMKM ke pemerintah untuk mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT). Bagi UMKM dari Kementerian Koperasi dan UMKM serta Kementerian Sosial.
3. Kurangnya Pengetahuan Bisnis
Sebagai pelaku UKM, kamu harus mempunyai pengetahuan luas mengenai bisnis dan cara mengembangkannya. Untuk memperluas pengetahuanmu tentang bisnis, kamu bisa mempelajari bagaimana pesaing kamu menjalankan bisnisnya. Carilah informasi yang lengkap dan kamu bisa mengembangkan konsep bisnis baru yang prospeknya bagus.
4. Kurang Memanfaatkan Pemasaran Digital untuk Meningkatkan Penjualan
Pemasaran digital adalah salah satu alat promosi yang bisa membantu meningkatkan penjualan. Banyak pelaku UMKM yang masih jarang mencari produknya secara digital sehingga pada akhirnya usahanya kurang terekspos ke masyarakat umum.
Untuk melakukan hal itu, lakukanlah pemasaran online dengan menerapkan strategi pemasaran yang unik. Dan menarik di sertai dengan teknologi digital terkini.
5. Tidak Mengetahui Cara Mengembangkan Bisnis
Hanya karena kamu seorang pelaku UMKM, tidak menghilangkan peluangmu untuk mengembangkan bisnis ke skala yang lebih besar (scale-up). Tapi sayangnya, masih banyak UMKM di Indonesia yang belum memahami pentingnya menciptakan strategi pengembangan usaha. Jika kamu ingin mengembangkan bisnis, rajinlah melakukan hal-hal berikut:
• Riset pasar
• Teliti pesaing
• Teliti target pasar
• Berinovasi dan mengembangkan produk/jasa baru
• Mengembangkan pengetahuan tentang dunia bisnis
• Evaluasi kinerja bisnis
• Menyesuaikan strategi bisnis dan pemasaran seiring berkembangnya industri
6. Tidak Melakukan Branding
Meski branding identik dengan perusahaan besar, namun bukan berarti usaha kecil tidak memerlukan brand yang bagus. Sebaliknya, dalam pasar yang padat dengan persaingan usaha, UMKM justru akan lebih sukses dengan identitas merek yang unik dan menarik.
Jadi, sejak awal penentuan image yang ingin di hadirkan oleh bisnis dan produkmu. Kemudian, ciptakan citra tersebut dengan berbagai strategi branding seperti:
• Buat logo, nama bisnis, dan tagline yang unik
• Buat situs webmu sendiri sebagai merek media
• Menggunakan media sosial sebagai platform untuk memperkuat citra bisnismu
• Fokus pada peningkatan dan pemeliharaan kualitas produk yang di tawarkan
• Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen
7. Komunikasi Bisnis yang Kurang Efektif
Komunikasi bisnis yang tidak efektif juga menjadi salah satu permasalahan UMKM di Indonesia. Karena kurangnya pengalaman, UMKM seringkali kesulitan berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Hal ini tentu berdampak besar pada banyak hal. Mulai dari efisiensi pengelolaan operasional bisnis hingga kemampuan menjaga loyalitas pelanggan.
Penyelesaian permasalahan ini sebenarnya cukup sederhana, namun dalam praktiknya UMKM mungkin mengalami kesulitan dalam melaksanakannya. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah dengan menggunakan teknologi yang tersedia.
Misalnya saja penggunaan media sosial untuk meningkatkan efisiensi komunikasi bisnis dengan konsumen atau penggunaan aplikasi absensi untuk mengkomunikasikan informasi shift kepada karyawan.
8. Pembukuan Secara Manual
Proses pembukuan yang manual dapat menjadi kendala dalam usaha UMKM. Di era digital ini, proses pembukuan perlu di ubah dari manual menjadi digital. Apabila proses pembukuan manual mengalami kerusakan.
Hilang atau error maka akan menyebabkan hilangnya data dan sistem penjualan menjadi tertunda. Proses pembukuan merupakan proses yang sangat penting dalam menyusun strategi bisnis terkini.
Dan menjadi salah satu syarat wajib yang di perlukan untuk melakukan peminjaman modal. Solusinya adalah beralih ke proses pembukuan otomatis menggunakan aplikasi atau sistem pembayaran online yang terintegrasi.
9. Kurangnya Inovasi Produk
Kurangnya inovasi dalam menghasilkan produk juga dapat menjadi permasalahan umkm di indonesia. Setiap hari konsumen akan mencari produk yang berbeda-beda dari segi pelayanan, harga dan pelayanan.
Jika konsumen melihat produk yang sama setiap hari, maka akan melihat pesaing kamu sehingga bisnismu kalah bersaing. Solusinya, kamu perlu memperbarui dan mencari tahu produk mana yang di sukai konsumen dan mengikuti tren pasar.
10. Kesulitan Mencatat Absensi Pegawai Secara Manual
Kamu tentu tidak sendirian dalam menjalankan bisnis saat ini, pastinya ada banyak karyawan yang terlibat dan kamu perlu memantau kinerja mereka. Salah satu cara untuk memantau kinerja karyawan adalah dengan menggunakan sistem absensi.
Sayangnya sistem absensi yang di gunakan UMKM saat ini masih menggunakan cara manual yang tentunya dapat mengurangi efektivitas pengolahan data. Sebagai solusinya, kamu bisa beralih menggunakan aplikasi presensi online.
Beberapa Pertanyaan Umum Mengenai Permasalahan UMKM di Indonesia
Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh UMKM di Indonesia. Yaitu:
1. Permasalahan Apa Saja yang Dihadapi UMKM di Era Digital?
• Pengetahuan teknologi masih kurang
• Sulitnya menemukan platform digital yang tepat
• Strategi pemasaran digital yang kurang baik
2. Strategi Apa Saja yang Dapat Meningkatkan Kinerja UMKM?
• Buat rencana bisnis yang tepat
• Memiliki prosedur operasi standar
• Melakukan segmentasi pasar
• Tingkatkan penggunaan internet
• Peningkatan kapasitas teknologi informasi (TI)
Kesimpulan
Munculnya berbagai usaha UMKM di berbagai sektor mulai dari fashion, hingga transportasi ternyata turut memperkuat perekonomian negara. Namun tidak mudah bagi UMKM untuk berusaha dalam situasi perekonomian yang tidak stabil dan berbagai permasalahan lain yang dapat mengancam stabilitas usaha.
Itulah pembahasan 10 contoh permasalahan umkm di indonesia. Dari 10 permasalahan di atas, manakah yang menghambat perkembangan bisnismu? Setelah kamu menemukan masalahnya, cobalah menyelesaikannya dengan alternatif solusi masalah yang di tawarkan.