fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

Tips & Trik

Pengertian DHCP Server Serta Sistemnya dalam Mengelola Jaringan

Rianda

Pemahaman akan pengertian DHCP server, perlu diterapkan bagi yang sedang mempelajari jurusan teknik komputer. Dengan adanya server tersebut, alamat IP dapat dibagikan secara otomatis kepada pengguna server. Dalam membagikan, server akan melakukan empat tahap.

Dalam mengelola protokol jaringan, salah satu jenis protokol yang digunakan adalah DHCP. Dengan protokol tersebut, kedua atau beberapa komputer dapat saling berhubungan satu sama lain. Untuk informasi jelas mengenai server dari DHCP, simak ulasan berikut.

Apa itu DHCP Server?

Pengertian DHCP server adalah server yang digunakan saat pembagian alamat IP secara otomatis, kepada pengguna internet. Pembagian alamat IP ini, dilakukan agar sesama pengguna internet yang terhubung dapat bertemu, serta bertukar data satu sama lain.

DHCP itu sendiri merujuk kepada singkatan Dynamic Host Configuration Protocol, dengan arti konfigurasi protokol secara dinamik. Dengan sistem DHCP, konfigurasi tidak perlu lagi dilakukan secara manual, sehingga dapat mempermudah penyedia layanan internet. Alhasil, penyaluran alamat IP dilakukan lebih cepat.

Sesuai dengan namanya, IP alamat yang dibagikan tentunya bersifat dinamik. Artinya, IP alamat yang dibagikan oleh DHCP server akan berubah-ubah dalam waktu tertentu. Untungnya, DHCP server dapat kembali memperbarui masa kadaluarsa alamat IP secara otomatis.

Saat mempelajari pengertian DHCP server, orang mungkin akan mendengar tentang DHCP client. Maksud dari DHCP client tersebut adalah pengguna internet yang menerima alamat IP dari DHCP server. Diibaratkan, DHCP client seperti perangkat HP atau komputer yang menangkap sinyal internet.

Sistem Pada DHCP Server

Untuk melengkapi pemahaman akan pengertian DHCP server, ada baiknya pelajar mengetahui sistem yang diterapkan oleh server tersebut. Secara singkat, komputer yang terhubung dengan DHCP server akan meminta alamat IP, yang nantinya akan diberikan secara otomatis oleh server. Berikut penjelasannya:

1. IP Least Discovery

Pada tahap pertama, perangkat DHCP client akan mencoba menemukan layanan DHCP pada jaringan yang digunakan. Caranya, DHCP client akan mengirimkan pesan DHCPDISCOVER pada subnet jaringan dengan alamat 255.255.255.255. Alamat tersebut merupakan reserved broadcast address dari seluruh host.

Arti dari pesan tersebut adalah pertanda bahwa DHCP client sedang membutuhkan konfigurasi jaringan. Setelah ditemukan, DHCP client baru akan meminta alamat IP dari DHCP server.

2. IP Least Offer

Setelah pencarian, maka DHCP server akan mengajukan penawaran kepada DHCP client dengan mengirimkan pesan DHCPOFFER. Adapun penawaran yang diberikan dari DHCP server yaitu:

  • Alamat IP yang ditawarkan.
  • DHCP ID client, sebagai identitas dari DHCP client.
  • DHCP Lease Time, yaitu waktu penggunaan alamat IP.
  • Subnet mask, yaitu pembagian jaringan komputer menjadi subnetwork.
  • Alamat IP dari server

3. IP Lease Request

Pada tahap selanjutnya, DHCP client akan menerima penawaran yang diberikan dengan mengirim pesan DHCPREQUEST. Tujuan dari pesan ini adalah untuk meminta salah satu alamat IP yang tersedia pada database server tersebut.

Pesan tersebut juga sebagai tanda jika DHCP client juga setuju dengan penawaran. Setelah permohonan diajukan, maka DHCP server akan memproses ke tahap terakhir.

4. IP Lease Acknowledge

Setelah permintaan dilakukan, DHCP server baru menerima pesan tersebut, lalu mengirimkan DHCPACK kepada DHCP client. Apabila alamat IP sudah diterima, artinya konfigurasi protokol sudah berhasil dilakukan.

Setelah itu, DHCP server akan menandai bahwa alamat tersebut sudah digunakan oleh salah satu DHCP client. Server kemudian akan melakukan tahap-tahap yang sama dengan client lainnya. Dengan ini, maka DHCP client dapat terhubung dengan DHCP client lainnya pada satu server.

Sekian penjelasan mengenai pengertian DHCP server, baik dari definisi hingga sistemnya. Dengan menggunakan layanan DHCP server, hal-hal yang tidak diinginkan seperti konflik IP dapat terhindar. Inilah mengapa banyak orang yang memilih untuk menggunakan DHCP dalam konfigurasi protokol jaringan.

Baca Juga