fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

General

Pasar Saham di Indonesia Kian Jadi Favorit, Temukan Akses Berita Saham Lengkap di cnbcmedia.com

Achmad Mu' Awwan

Menurut Schroders Indonesia, pasar saham Indonesia telah menjadi favorit di kalangan investor pada tahun 2022. Hal ini ditandai dengan pencatatan return IHSG sebesar 4,1%.

Diperkirakan, perekonomian yang digerakkan oleh domestik, pendapatan perusahaan pasca Covid-19 dan pemulihan pertumbuhan ekonomi, serta harga komoditas yang tinggi menjadi banyak alasan untuk investor asing memburu saham Indonesia sepanjang tahun. Valuasi rata-rata sekitar 15-16x PE dianggap menarik dibandingkan peers global seperti AS dan peers regional seperti India yang memiliki valuasi di atas 20x PE.

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB)

Selain itu, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) juga kuat di 5,7% year over year (YoY) pada kuartal 3 tahun 2022. Konsensus Bloomberg memperkirakan pertumbuhan pendapatan pasar lebih dari 20% YoY pada tahun 2022, yang semakin memicu antusiasme pada pasar saham Indonesia.

Harga saham mulai mengalami normalisasi

Di tahun 2023 masih akan menjadi tahun yang solid bagi Indonesia meskipun tidak secerah tahun 2022. Perkiraan harga saham komoditas akan mulai mengalami normalisasi, terutama harga batu bara. 

Tren saham menaikkan jumlah investor

Tidak bisa dimungkiri bila tren saham belakangan ini telah menaikkan jumlah investor di Indonesia. CNN Indonesia menyebut jumlah tersebut naik 53,40% pada 2020. 

Investor angkatan corona

Masa pandemi Covid-19 membuat banyak sektor ekonomi jatuh. Saham pun seakan menjadi jalan aman bagi mereka yang mencemaskan bagaimana keuangannya kelak. Dari sinilah istilah “investor angkatan corona” muncul.

Berbagai kalangan ikut menjadi investor

Indonesia bahkan memecahkan rekor investor baru hingga angka 1 juta selama delapan bulan pertama pada 2021 dan kini, 3 tahun kemudian sudah tercatat 26,53 juta di bulan Juni 2023.

Dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dirangkum pada Jumat, (21/7/2023), Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai swasta dan guru menjadi kalangan paling banyak yang ikut bermain saham dan instrumen investasi lain di pasar modal. Jumlahnya setara 32,95% dari total keseluruhan investor di Indonesia.

Harga saham semakin terjangkau

Setelah pegawai dan pengusaha, pekerjaan lain yang tercatat sudah berinvestasi adalah pelajar dan ibu rumah tangga. Di mana masing-masing menorehkan porsi 26,8% dan 6,65% dari total SID di Indonesia. Adapun sisanya adalah pekerjaan lain sekitar 18,75%

Harga saham yang semakin terjangkau juga menjadi pemicu mudahnya orang-orang menjadi investor. Jika beberapa dekade lalu saham baru bisa dibeli dengan minimal uang puluhan juta, sekarang bisa dibeli dengan modal Rp100.000 saja.

Harga yang semakin rendah ini didorong perkembangan teknologi, yang memangkas biaya operasi perusahaan sekuritas atau broker. Bahkan, investor hingga trader sudah bisa menggunakan aplikasi saham tanpa bantuan broker. 

Level indeks harga saham gabungan

Hal ini membawa pengaruh baik bagi bursa saham Indonesia. Level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan menanjak tajam dari angka 3.937 menjadi sekitar 6.300. Di samping itu, tentunya orang-orang menjadi terbuka akan situasi ekonomi sekitarnya, begitu juga dengan kondisi keuangan mereka. 

Dari perusahaan sekuritas lama dan baru, penasihat keuangan, saluran berita, hingga Youtuber semakin marak mempromosikan investasi saham. Jumlah media yang melakukannya memang cukup berkembang beberapa tahun sebelum pandemi, dan memuncak beberapa waktu setelah pandemi. 

Peran media tentang berita saham

Peran media yang memiliki ragam berita saham seperti cnbcmedia.com dengan ratusan pengikutnya juga menjadi alasan naiknya tren saham belakangan ini. cnbcmedia.com menyediakan banyak berita menarik seputar saham, update keseharian tentang saham dan tren terkini saham Indonesia. Kamu bisa terus membaca dan mengikuti informasi terupdatenya setiap hari.

Baca Juga