fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

Tips & Trik

Mudahnya Cara Menghindari Blacklist Google Untuk Keamanan Website

Wiliam

Terkadang saat mengakses sebuah website di internet, muncul sebuah pesan peringatan. Pesan tersebut ditandai dengan berwarna merah. Dapat dikatakan jika kejadian ini merupakan blacklist dari Google. Olehnya itu, cara menghindari blacklist Google sangat perlu untuk diketahui. Dengan begitu, pengguna tidak lagi terkena blacklist dari Google.

Mengapa Google Melakukan Blacklist?

Ada pertanyaan dari pengguna, mengapa pihak Google ini melakukan blacklist terhadap situs atau website tertentu. Hal tersebut didasarkan karena adanya dua masalah yang menjadi penyebabnya. Dua masalah yang dimaksud ini adalah malware dan phising. Kata tersebut tentu sudah tidak asing bagi pengguna internet maupun pemilik website.

Perlu diketahui jika kedua masalah ini mengalami perbedaan yang sangat mendasar sehingga harus dikenali oleh pengguna. Lantas apa perbedaannya? Malware dapat diartikan sebagai sebuah website yang isinya sebuah kode yang dianggap berbahaya. Munculnya kode tersebut dapat melakukan install secara otomatis di komputer atau perangkat pengguna.

Berbeda halnya dengan phising, sebuah website yang menyerupai website asli. Maksudnya website ini mempunyai tujuan untuk mencuri data maupun informasi pribadi yang dimiliki oleh pengguna. Informasi pribadi yang dimaksud ini seperti email, kata sandi email, dan lain sebagainya. Olehnya itu, pengguna sangat perlu berhati-hati dengan kedua masalah ini.

Selain dua masalah yang muncul tersebut, ternyata ada juga dampak negatif dari blacklist Google. Dampak tersebut antara lain reputasi brand perusahaan bisa rusak, jumlah pengunjung website dapat berkurang, dan sebagainya. Memang sangat berdampak dan merugikan pemilik website sehingga harus dihindari dengan beberapa cara.

Cara Menghindari Blacklist Google

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika blacklist Google memberikan dampak negatif yang merugikan pemilik website. Maka dari itu, pemilik website harus mengetahui cara untuk menghindari terjadinya hal seperti ini. Untuk itu, berikut penjelasan lengkap terkait dengan cara menghindari blacklist Google dengan mudah:

1. Mengecek Status Website

Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengecek status dari website yang dimiliki. Tujuan melakukan pengecekan ini adalah untuk mengetahui apakah website sedang di blacklist atau tidak. Mengenai caranya yakni dengan mengakses tools dari Google yang bernama Safe Browsing Diagnostic. Jika website yang dimiliki terinfeksi malware maka akan muncul peringatan.

Namun, warna peringatan yang muncul berbeda. Apabila seluruh website tersebut terinfeksi malware maka tampilannya akan berwarna merah. Berbeda halnya jika hanya sebagian website yang terinfeksi, tampilannya akan berwarna kuning. Perbedaan keduanya sangat perlu untuk diketahui agar tidak bingung saat website terkena malware.

2. Scan Website yang Dimiliki

Cara selanjutnya adalah dengan melakukan scan terhadap website yang dimiliki. Tujuan melakukan scan tersebut yakni untuk mencari bagian mana saja yang terinfeksi. Dengan begitu, pemilik bisa dengan mudah memperbaiki bagian tersebut. Adapun cara melakukan scan terhadap website yang dimiliki akan diulas pada penjelasan berikut:

  •  Menggunakan plugin. Pemilik website bisa menggunakan plugin untuk mengamankan website yang dimiliki dari blacklist.
  • Melakukan audit website. Cara yang satu ini sangat cocok digunakan secara manual dengan mengikuti 3 tahap yakni audit server, audit database, dan audit CMS.
  • Menghubungi penyedia hosting. Untuk cara ini sangat efektif digunakan karena hanya dengan menghubungi layanan hosting.

3. Bersihkan Website dari Infeksi

Untuk cara yang satu ini, pemilik website memang harus membersihkan bagian website yang terinfeksi. Langkah-langkah membersihkannya dapat dilakukan sebagai berikut:

  • Membuat backup. Langkah yang dapat diterapkan terlebih dahulu adalah dengan melakukan backup pada data agar tidak hilang.
  • Hapus infeksi dengan plugin. Selanjutnya adalah menghapus infeksi tersebut dengan plugin keamanan yang menawarkan beberapa opsi penghapusan.
  • Uninstall plugin dan tema bermasalah. Apabila ada plugin atau tema yang terdeteksi mengalami masalah, pemilik website harus melakukan uninstall.
  • Hapus akun user yang mencurigakan. Biasanya ada user yang tak dikenal muncul di komputer. Jika terjadi seperti ini, pemilik website bisa langsung menghapusnya.

4. Menutup Celah Keamanan Website

Apabila sudah melakukan cara di atas namun masih ada masalah ditemukan, pemilik website bisa melakukan scan ulang. Jika infeksi tersebut sudah hilang, maka ada beberapa langkah lagi yang harus dilakukan oleh pemilik website. Langkah-langkah yang dimaksud tersebut dapat dijelaskan pada ulasan berikut:

  • Ubah password website. Pemilik website harus melakukan pengubahan password atau kata sandi dari website tersebut agar keamanannya lebih kuat.
  • Memasang two-way authentication. Untuk memperkuat lagi keamanan dari website, pengguna harus melakukan metode yang satu ini.
  • Ubah URL Login. Dapat dikatakan jika mengubah URL Login pun dapat menutup celah dari keamanan website yang dimiliki.

5. Melakukan Request Review ke Google

Untuk langkah terakhir ini yakni melakukan penghapusan pesan blacklist dari Google yang masih ada di website. Olehnya itu, pemilik website harus meminta kembali request ke Google sehingga dapat me-review ulang web yang dimiliki. Caranya cukup mudah sebagai berikut:

  • Login ke akun Google com Search Console yang dimiliki.
  •  Selanjutnya, langsung saja masuk ke tab Security Issues yang ditampilkan pada layar.
  • Langsung saja mengklik tombol Request a Review.
  • Nah, pemilik website bisa mengikuti instruksi berikutnya dan tunggu hingga Google selesai melakukan review tersebut.

Demikian penjelasan terkait dengan cara menghindari blacklist Google yang dapat dilakukan oleh pemilik website. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari adanya blacklist yang dilakukan oleh pihak Google. Selain itu, website yang dimiliki pun dapat dikatakan aman tanpa adanya peringatan dari malware atau phising.

Baca Juga