Mudahnya saat ini di dunia nyata, peran API adalah seperti seorang interpreneur atau penerjemah yang mana mampu membantu dua orang dari negara dan bahasa yang berbeda untuk bisa saling berkomunikasi.
Fungsi API adalah sebenarnya sangat penting dalam aplikasi, karena bisa membantu mengkomunikasikan produk atau layanan Bizzie dengan layanan lain tanpa harus repot lagi untuk mengaplikasikannya dari nol.
Apa Itu API?
API adalah Application Programming Interface, yang mana dalam bahasa Indonesia berarti Antarmuka Pemrograman Aplikasi. Fungsi dari API adalah sebagai perantara bagi beberapa aplikasi atau klien dan server, baik itu pada satu platform yang sama maupun lintas platform, supaya nanti bisa saling berkomunikasi.
API ini sendiri diketahui menciptakan integrasi supaya nanti fitur di antara dua aplikasi tersebut bisa saling terkoneksi serta ditampilkan di masing-masing aplikasi. Dengan ini maka suatu aplikasi pun nantinya bisa mengakses fitur, layanan, data, maupun OS aplikasi lain yang mana sudah terhubung dengannya.
Keberadaan API ini sendiri pun tentunya sangat membantu meningkatkan fleksibilitas dalam menyederhanakan desain, administrasi, penggunaan, serta menghadirkan peluang untuk berinovasi.
Bukan hanya untuk aplikasi sendiri, namun API juga sangat berguna untuk membantu programmer dalam menyederhanakan proses pengembangan aplikasi, yang pada akhirnya bisa meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.
Menilik Berbagai Kegunaan dan Manfaat API
API ini sendiri secara khusus memang diketahui sangat membantu bagi para developer. Karena memang, API ini sudah terbukti bisa meningkatkan efisiensi waktu, fleksibilitas, bahkan mampu juga untuk menghemat biaya. Bukan hanya itu saja, ada juga sejumlah kegunaan penting lainnya, seperti:
1. Mempermudah Pembuatan Aplikasi Fungsional
Penggunaan API ini pastilah akan sangat diperlukan untuk membuat aplikasi yang fungsional dan kompleks. Hal ini disebabkan karena aplikasi yang dikembangkan berdasarkan API ini nantinya akan otomatis memiliki fitur yang diberikan oleh aplikasi tujuan, tanpa harus menambahkan datanya secara manual lagi.
Misalnya saja, pada aplikasi transportasi ojek online yang mampu memberikan banyak layanan, tentulah ini akan sangat membutuhkan fungsionalitas maps.
2. Pengembangan Aplikasi Lebih Efisiensi
Baik developer maupun itu para pengguna aplikasi tentulah ingin bisa memakai berbagai platform dengan mudah.
Nantinya, ini akan bisa dicapai dengan komunikasi yang baik di antara aplikasi. Di sini, fungsi API adalah si developer tidak perlu repot lagi untuk membangun komunikasi dengan aplikasi yang ingin dihubungkan.
Lalu nanti, API ini pun akan berperan jika misalnya developer berencana untuk membangun aplikasi lintas platform dengan berbagai layanan sekaligus, misalnya seperti aplikasi atau website pemesanan tiket online.
3. Meringankan Beban Server
Semua data yang diperlukan di server tidak perlu disimpan secara keseluruhan karena memang sudah ada API. Hanya saja cukup minta API untuk mendapatkan data terbaru dari server aplikasi sumber. Lalu nanti, ini tentu akan sangat membantu karena memang server tidak akan terbebani.
Dampak positifnya ini pun tentu akan signifikan, karena memang server yang down pastilah akan bisa menurunkan performa website dan membuat pengunjung website nantinya akan menjadi kurang nyaman.
Apa Saja Jenis-Jenis API?
Dalam hal ini, API ini sendiri diketahui diberi hak khusus yang membatasi sejauh mana hubungan tersebut bisa dibuat, dengan memiliki jenis berikut:
1. Public API
Sesuai namanya, Public API adalah jenis API yang boleh digunakan oleh siapa saja di berbagai platform, dimana ini kerap juga disebut sebagai Open API, dan merupakan yang paling sering digunakan.
Jika misalnya Bizzie adalah developer, maka Bizzie bisa langsung mendaftarkan atau memanfaatkannya pada aplikasi Bizzie.
2. Private API
Berbeda dengan Public API yang bisa digunakan oleh siapa saja, Private API ini sendiri justru tidak boleh digunakan secara umum. Jenis API ini pun biasanya akan digunakan untuk keperluan pribadi atau internal dalam pengembangan aplikasi tertentu. Misalnya saja seperti API dari backend yang dipakai untuk mengakses front end suatu website.
3. Partner API
Partner API ini sendiri pun boleh digunakan secara umum, namun saja bagi pihak yang bekerja sama serta mempunyai izin untuk menggunakannya. Misalnya saja Public API, dimana proses pendaftaran kepada penyedia API harus dilakukan lebih dulu. Lalu nanti, penggunaanya juga hanya diperbolehkan untuk aplikasi tertentu sesuai perjanjian.
4. Composite API
Terakhir, Composite API adalah jenis API yang diketahui menyimpan data dari banyak server atau hosting di satu tempat.
Tentu saja, jenis ini nantinya akan bisa membantu menghemat waktu dan sangat menguntungkan user sebab ini benar-benar mempersingkat pekerjaan, yaitu cukup dengan satu kali akses untuk bisa sejumlah data.
Bagaimana Cara Kerja API?
Jika sudah memahami apa itu API serta jenis-jenisnya, maka Bizzie pun harus tahu seperti apa cara kerja API. Dalam proses melakukan pekerjaan, API ini sendiri akan melakukan beberapa tahapan dari awal sampai dengan memberikan hasil. Seperti apa cara kerjanya?
1. Aplikasi mengakses API
Pertama, API akan memulai pekerjaannya ketika nanti pengguna membuka aplikasi Sebagai contoh, pengguna membuka aplikasi untuk memesan tiket online dan ingin mengakses tujuan tertentu. Di sinilah, aplikasi akan mengakses API maskapai penerbangan yang sudah dihubungkan.
2. API membuat permintaan ke server
Jika nanti aplikasi berhasil mengakses alamat API, maka permintaan akan diteruskan ke server maskapai. Jadi, API ini akan menyampaikan bahwa aplikasi memerlukan data untuk tanggal dan tujuan penerbangan yang diminta.
3. Server merespons API
Jika misalnya data ditemukan sesuai permintaan, maka server akan kembali ke API, lalu memberikan data seperti ketersediaan tempat duduk, waktu keberangkatan, dan sebagainya.
Kesimpulannya, API adalah bagian terpenting yang akan sangat berpengaruh dalam sebuah aplikasi. Dengan penjelasan di atas semoga kini Bizzie sudah paham.