Man In The Middle Attack (MITM) adalah salah satu jenis serangan yang menjadi momok dalam dunia keamanan digital. Serangan ini memungkinkan penyerang untuk menyusup ke dalam komunikasi antara dua pihak tanpa sepengetahuan keduanya. Tentu jika dibiarkan, hal ini akan merugikan pemilik website bukan?
Supaya Anda tidak mengalami hal ini tentunya harus memahami apa saja yang berkaitan dengan peretasan ini. Dalam artikel ini kita akan membahas pengertian, jenis-jenis, cara kerja, dan pencegahan dari serangan Man In The Middle.
Pengertian Man In The Middle Attack
Man In The Middle Attack, atau disingkat MITM, adalah serangan di mana penyerang mencoba untuk memposisikan dirinya di tengah-tengah komunikasi antara dua entitas, seperti pengguna dan server. Dengan demikian, penyerang dapat memata-matai atau bahkan memanipulasi data yang dikirim antara kedua entitas tersebut.
Supaya semakin paham, dibawah ini ada ulasan jenis, cara kerja dan pencegahan dari aksi Man In The Middle Attack.
Jenis-Jenis Man In The Middle Attack
Ada beberapa jenis serangan Man In The Middle yang sejauh ini sering dialami seseorang. Beberapa jenis serangan yang dimaksud antara lain:
- ARP Spoofing
Penyerang mengirimkan pesan ARP palsu ke jaringan, membuat perangkat lain mengira bahwa alamat MAC penyerang adalah alamat MAC gateway. Dengan cara ini, semua data yang seharusnya menuju gateway akan melewati penyerang.
- DNS Spoofing
Penyerang memanipulasi tabel DNS sehingga ketika pengguna mencoba mengakses suatu situs web, mereka diarahkan ke situs palsu yang dikendalikan oleh penyerang.
- SSL Stripping
Penyerang menghapus enkripsi SSL dari koneksi HTTPS sehingga dapat mengakses data yang seharusnya terlindungi.
- Session Hijacking
Penyerang mencuri sesi otentikasi yang sah setelah pengguna berhasil masuk. Ini memungkinkan mereka untuk mengakses akun pengguna tanpa sepengetahuan mereka.
Cara Kerja Man In The Middle Attack
Cara kerja Man In The Middle Attack melibatkan beberapa langkah dalam menjalankannya. Inilah beberapa hal yang biasanya terjadi.
- Pemosisian
Penyerang harus memposisikan diri mereka di antara korban dan target komunikasi yang sah. Ini dapat dilakukan melalui berbagai teknik, seperti ARP spoofing atau serangan Man In The Browser.
- Pemantauan
Setelah berada di tengah-tengah, penyerang mulai memantau komunikasi antara korban dan target. Mereka dapat melihat data yang dikirimkan dan diterima oleh keduanya.
- Pencurian Data
Jika tujuan penyerang adalah mencuri data, mereka dapat mengambil data sensitif yang dilewatkan dalam komunikasi. Ini bisa berupa kata sandi, informasi pribadi, atau bahkan data keuangan.
- Manipulasi Data
Selain mencuri data, penyerang juga dapat memanipulasi data yang dilewatkan antara kedua entitas. Mereka dapat mengubah pesan atau instruksi yang dikirim, yang dapat berdampak serius.
Tips Pencegahan Man In The Middle Attack
Untuk menghindari dan menghadapi ancaman Man In The Middle Attack, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil. Inilah yang biasa Anda lakukan.
- Penggunaan Protokol Aman
Selalu gunakan protokol yang aman, seperti HTTPS untuk browsing web. Ini akan memastikan bahwa data Anda terenkripsi dan lebih sulit untuk disadap.
- Pembaruan Perangkat Lunak
Pastikan perangkat Anda selalu diperbarui dengan pembaruan terbaru. Pembaruan ini sering kali mencakup perbaikan keamanan yang dapat melindungi dari serangan MITM.
- Firewall
Gunakan firewall yang kuat untuk memantau dan mengendalikan lalu lintas jaringan. Ini dapat membantu mendeteksi dan mencegah serangan MITM.
- Penggunaan VPN
Gunakan Virtual Private Network (VPN) saat terhubung ke internet. VPN mengenkripsi semua data yang dikirimkan melalui jaringan, sehingga lebih sulit untuk disadap.
- Verifikasi Sertifikat
Saat mengakses situs web, pastikan untuk memeriksa sertifikat SSL mereka. Ini dapat membantu Anda memastikan bahwa Anda terhubung ke situs yang sah.
Man In The Middle Attack adalah ancaman serius dalam dunia keamanan digital. Dengan memahami cara kerjanya dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri kita dari potensi serangan ini. Keamanan digital adalah tanggung jawab bersama, dan kita semua memiliki peran dalam melindungi data kita dari ancaman seperti MITM.