Mungkin anda menjadi salah satu orang yang menyimpan data serta informasi penting di internet. Namun, perlu diketahui jika cara ini sebenarnya tidak sepenuhnya aman, sebab ada beberapa kondisi. Bahkan, menurut data yang baru-baru ini rilis, sekitaran 297 juta penduduk Indonesia mengalami kebocoran data dan informasi penting mereka dijual secara ilegal pada forum online.
mungkin beberapa orang belum mengetahui jika penjualan data pribadi masyarakat belakangan banyak terjadi, dan biasanya diperjualbelikan melalui berbagai platform mulai dari sosial media, marketplace, hingga ke situs dark Web. Tentu ini sangat merugikan pengguna karena bisa jadi informasi dan data penting mereka disalahgunakan dan bahkan bisa sangat merugikan baik secara moral dan materi.
Mengapa Jual Beli Data Pribadi Kian Marak?
Pertanyaan yang kemudian muncul, kenapa jual beli data atau informasi pribadi seseorang sedang marak belakangan? Hal ini diakibatkan oleh banyak faktor, dan paling banyak untuk kepentingan pinjaman online. Nah, berikut ini beberapa informasi mengapa data jual beli data pribadi banyak terjadi:
Untuk Pengajuan Dana Online Ilegal
Maraknya aplikasi pinjaman on line ilegal yang tidak diawasi oleh OJK menjadi pilihan banyak oknum yang tidak bertanggung jawab. Dengan menggunakan data pribadi seseorang yang dicuri melalui internet, pendaftaran serta pengajuan dana di platform menjadi lebih mudah.
Biasanya pihak peminjam hanya membutuhkan E-KTP, nomor telepon, serta rekening bank. Dan ini bisa sangat mudah didapatkan oleh peretas lalu memanfaatkannya untuk meminjam dana online dengan informasi serta data dari orang lain. Akibatnya, penagihan nantinya diberatkan kepada pemilik identitas tersebut tanpa mereka ketahui jika datanya disalahgunakan.
Inilah yang melatarbelakangi mengapa jual beli data pribadi semakin laris di berbagai platform dan marketplace.
Data Keuangan Akan Semakin Mudah Diretas
Selain data pribadi seperti E-KTP yang disalahgunakan untuk pinjaman on line, informasi penting yang ini Retas kalo belum tak bertanggung jawab tersebut bisa merugikan layanan keuangan. Nomor telepon yang anda gunakan di berbagai pembayaran digital akan dengan mudah dikuasai oleh pencuri data.
Kata Sandi Akun Email dan Password Mudah Dibongkar
Jika Anda berani memberikan data pribadi ke orang yang tidak dikenal, maka bersiaplah kerugian besar akan mengancam dari berbagai sisi kehidupan. Selain merugikan karena memakai identitas untuk pinjaman on line, di sini password serta kata sandi media sosial bisa dengan mudah diketahui oleh peretas.
Untuk itu, rutinlah mengganti kata sandi dan hindari penggunaan tanggal lahir sebagai password. Sebab, ini sangat mudah diketahui oleh peretas dan kemungkinan menyalahgunakan akun Anda dengan membajaknya ataupun membuat akun baru.
Akan lebih baik untuk menggunakan sistem keamanan two factor authentication. Atau opsi keamanan lain yang bisa digunakan adalah on time password (OTP) melalui USSD atau SMS.
Dimanfaatkan untuk Profiling Target Politik atau Media Sosial
Identitas yang didapatkan oleh peretas tak hanya digunakan untuk pengajuan pinjol ataupun peretasan akun sosial media saja,namun kerap dimanfaatkan untuk profiling penduduk. Ini akibatnya sangat fatal jika dimanfaatkan untuk Kepentingan iklan sosial media ataupun membuat Sosialisasi politik dengan identitas yang bukan sesungguhnya.
Ada contoh kasus yang pernah terjadi di Amerika Serikat tepatnya dilakukan oleh Cambridge Analytica Yang pada saat itu menggunakan profiling masyarakat AS guna menargetkan informasi kepada pengguna internet. Informasi dari artikel yang disebarluaskan itu berisikan penggiringan opini supaya masyarakat memilih Donald Trump sebagai presiden pada masa itu.
Telemarketing
Bahaya menyebarluaskan data pribadi selanjutnya adalah kemungkinan terjadi telemarketing, di mana data nomor telepon Anda diperjualbelikan untuk kepentingan tertentu. pernahkah Anda mendapati sebuah telepon yang di mana orang tersebut menawarkan produk ataupun jasa? Kabar buruknya, si penelpon ini sudah mengetahui nama lengkap Anda meskipun tidak bekerjasama dengan perusahaan produk atau jasa tersebut ataupun sesuatu yang berkaitan dengan Anda?
Berhenti sampai disitu saja, biasanya orang yang tak bertanggung jawab tersebut akan mengirimkan SMS spam yang berisikan penipuan. Mulai dari penawaran dengan iming-iming hadiah yang fantastis. Dan ini sudah sangat sulit dihindari jika nomor ponsel sudah tersebar ke publik.
Kasus semacam ini sebenarnya banyak terjadi di Indonesia, apalagi masyarakat masih banyak yang mengabaikan hal tersebut. Mereka cenderung tidak paham akan bahaya dari tersebarnya data pribadi. Padahal, efeknya bisa sangat buruk dan merugikan diri mereka sendiri.
Salah satu potensi selain dari beberapa ancaman di atas adalah scam dan phising. Kedua tindakan ini sama sama menipu dan berusaha meyakinkan pengguna dengan iming-iming hadiah atau sejumlah uang.
Hindari Oversharing di Sosial Media
Sebagai tips agar terhindar dari penyalahgunaan data seperti di atas, sebaiknya hindari kegiatan overshare di sosial media. Berlaku di berbagai platform sosial media, dan Anda sebagai penggunanya harus berhati-hati dalam menyebarkan konten yang didalamnya terkandung data pribadi.
Biasanya orang dengan sifat over share biasanya ingin dilihat oleh orang banyak sehingga memposting segala hal menyangkut dirinya, termasuk membagi kan data pribadinya. Atau disebut juga dengan sikap Narsisme, dan ini sangat merugikan karena tidak hanya berdampak pada penggunaan identitas saja tapi lebih ke kesehatan Mental pun akan ikut berpengaruh.
Siapa pun tidak bisa menghindari yang namanya sosial media dan teknologi internet, untuk nya sebagai pengguna yang di Jak Anda harus teliti dan bijaksana dalam membagi kan apapun ke dunia maya.
Tidak ada yang tahu bagaimana cara Peretas mencuri data kalian dan mungkin saya postingan yang menurut anda sepele, namun ternyata itu memberikan informasi kepada para cyber untuk menyalahgunakan identitas yang didapatkannya dari dunia maya.
