Hadirnya coding data kualitatif kini bisa membuat masyarakat lebih mudah di dalam proses penafsiran. Salah Satu contoh dari coding data kualitatif dan teknik perumusan ini akan memandu bizzie.
Untuk menetapkan coding data kualitatif di setiap kata dan frasa di dalam wawancara akan membantu peneliti mengungkap tentang apa esensi dari transkrip tersebut. Tentu saja, dengan proses tersebut bisa membantu peneliti di dalam melakukan analisis dan meringkas hasilnya menjadi lebih baik.
Untuk memudahkan bizzie yang sedang resah karena belum paham dengan cara menerapkan coding data kualitatif, simak lebih lengkapnya dibawah ini.
Apa itu Coding
Salah satu peneliti menggunakan kode dan proses data analisis kualitatif lainnya untuk membantu di dalam membuat keputusan berdasarkan data yang sudah didapatkan. Proses ini juga bisa membuat kegiatan analisis menjadi lebih mudah dan penafsiran lebih akurat.
Pengkodean merupakan proses dan pengoragnisasian data kualitatif bizzie untuk identifikasi tema yang berbeda-beda. Pada saat melakukan coding data kualitatif, bizzie bisa memberikan label pada kata atau frasa yang mewakili tema penting dan berulang di setiap tanggapan.
Untuk label ini bisa berupa kata, frasa atau angka. Sebaliknya, bizzie bisa menggunakan kata atau frasa pendek karena lebih mudah diingat dan diatur. Contoh dari coding data kualitatif adalah seperti di saat pelanggan menuliskan ulasan tentang restoran yang menyatakan, bahwa :
“Suasananya bagus untuk Sabtu Malam, tapi makanannya agak terlalu mahal”.
Bizzie bisa menentukan tanda kuantitatif berdasarkan dengan sekali atau sentimen.
Jenis Coding Data Kualitatif
Kode merupakan unit teks yang bentuknya kecil dan digunakan untuk menyampaikan arti dari tujuan penelitian. Selain itu, untuk kode bisa berupa kata, frasa dan paragraf. Bizzie juga bisa bertanggung jawab untuk memilih salah satu coding data kualitatif dan tetap menggunakan pilihan bizzie agar tetap konsisten terhadap suatu data. Ada dua coding data kualitatif yang bisa bizzie gunakan, yaitu:
● Coding Deduktif
Code deduktif merupakan salah satu metode, dimana bizzie telah mengembangkan buku sebagai referensi untuk memandu di dalam proses pengkodean. Kode ini juga akan dikembangkan sebelum proses pengumpulan data dimulai.
Biasanya, di dalam proses penelitian ini banyak digunakan di dalam segala bidang. Ketika bizzie mempunyai petunjuk umum di dalam pikiran, maka bizzie bisa mengembangkan buku kode dasar.
Tentu saja, untuk kode ini berubah di saat bizzie membuat kode baru dan mengatur ulang kategori. Pada akhirnya, untuk kode ini bizzie harus mencerminkan struktur data yang telah tersedia.
● Coding Induktif
Metode coding data kualitatif kali ini digunakan, ketika bizzie tahu sedikit mengenai subjek penelitian dan melakukan penelitian secara heuristik atau eksplorasi. Di dalam kasus yang satu ini, bizzie tidak mempunyai buku kode dan harus membangun dari awal berdasarkan data.
Kedua jenis metode coding data kualitatif ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Akan tetapi, hasilnya harus tetap serupa. Mayoritas data bizzie harus diberikan kode sampai membentuk sebuah narasi.
Langkah Coding Data Kualitatif dari Top-Down
Teknik yang digunakan di dalam contoh ini adalah coding induktif. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan di dalam coding data kualitatif, sebagai berikut:
1. Mulai dengan Membuat Kategori yang Luas
Hal pertama yang bisa bizzie lakukan, yaitu mengurutkan data ke dalam kategori luas. Pikirkan di setiap masing-masing kategori ini sebagai salah satu aspek spesifik agar bisa mengetahui lebih banyak.
Sebagai contoh hasil jajak pendapat tentang salah satu restoran, maka kategori bizzie mencakup kualitas makanan, harga makanan, suasana, lokasi dan lain-lain. Atau untuk bisnis di ruang B2B, kategori yang bizzie lihat mulai dari kualitas produk, harga produk, layanan pelanggan, chatbot dan lain-lain.
2. Menentukan Kategori Emosi atau Sentimen
Langkah selanjutnya dari coding data kualitatif adalah menelusuri setiap kategori dan menetapkan sentimen atau emosi ke setiap bagian data. Di dalam istilah yang paling luas, bizzie bisa memulai dengan emosi positif maupun negatif.
Ingatlah, bahwa di saat menggunakan kode induktif bizzie harus mencari tahu skala dan pengukuran di saat melakukannya. Jadi, bizzie harus selalu memulai dengan analisis menjadi lebih luas dan bisa menelusuri secara mendalam.
3. Menggabungkan Kategori dan Sentimen untuk Menarik Kesimpulan
Setelah bizzie melakukan reduksi di dalam kategori dan menetapkan sentimen, maka bisa dimulai untuk proses perbandingan angka dan menarik kesimpulan. Contohnya, mungkin bizzie bisa melihat bahwa ada 500 ulasan dari suatu produk tertentu yang telah dianalisis.
Untuk 300 pendapatan mengemukakan atau sentimen negatif terhadap suatu harga produk di setiap data. Hal tersebut adalah salah satu indikasi yang sudah jelas, bahwa pelanggan menganggap makanan tersebut mempunyai harga terlalu mahal.
Bizzie mungkin bisa melihat peningkatan di dalam retensi pelanggan dengan cara menurunkan harga. Tiga langkah di hal coding data kualitatif hanya mencakup dasar-dasar pengkodean. Sehingga, bizzie bisa memahami teori di balik analisis tersebut.
Untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang lebih mendetail, bizzie harus menggali lebih dalam di data tersebut dengan cara menetapkan coding sentimen yang lebih kompleks. Selain itu, bizzie jung harus mengelompokkan kategori lebih lanjut.
Satu hal yang perlu diingat, bahwa untuk data kualitatif mempunyai beberapa sentimen dan kategori. Jadi, bizzie mungkin harus melakukan penggandaan atau mengurutkan di beberapa data sebanyak tiga kali.
Nah, itulah dia penjelasan lengkap mengenai coding data kualitatif. Besar harapan dengan adanya penjelasan diatas bisa membantu bizzie yang akan mengolah data penelitian kualitatif.