UX Writing memegang peranan penting dalam Web design, karena secara sederhana tulisan tersebut membantu pengunjung berkomunikasi dengan website. Tentu sebagai pemilik web, Anda ingin meningkatkan user experience bukan?
Melalui tulisan, pengunjung Web mengetahui apa yang harus Bukan Anta itu subscribe, membeli, dan lainnya. Sesederhana, teks berisikan “order sekarang juga”. Kak tanpa tulisan tersebut, dan hanya berupa tombol merah tanpa ada keterangan apapun, bagaimana pengunjung bisa mengetahui langkah apa yang harus diambil?
Beberapa orang menganggap jika tulisan “order sekarang” Adalah hal yang sangat simple dan cara membuatnya pun mudah. Tapi UX writing tidaklah sesederhana itu.
Membuat tulisan singkat, padat dan jelas tersebut tidak boleh asal asalan. Ada teknik tertentu agar pengunjung terpanggil bertransaksi. Lalu bagaimana cara memaksimalkan UX writing? Informasi dibawah ini mungkin bisa membantu Anda.
Sekilas Tentang UX Writing untuk Website
Gambar tanpa tulisan, bisa membuat pembaca kebingungan atau bahkan salah kaprah. Sama halnya saat membuat website, ada banyak komponen yang harus dilengkapi salah satunya UX writing ini.
Mana pengunjung bisa mengetahui tombol manakah yang harus dipilih tanpa adanya teks informasi? Setiap pembaca yang memasuki situs Anda tidak lain karena keperluan mereka mencari informasi. Dan satu-satunya cara mendapatkan sejumlah informasi yang diperlukan itu melalui tulisan.
Pengunjung bisa memahami sistem website Anda dan informasi yang disajikan, melengkapi UX writing penting untuk diutamakan. Karena ini menjadi satu-satunya cara website Anda berkomunikasi dengan pengunjung.
Bahkan, hingga mengatasi error pada website pun dapat dilakukan melalui bantuan UX writing. Anda mau maksimal, website bisa dikonversi dengan baik serta kemungkinan masuk halaman Google pun semakin besar.
Menulis UX writing memang tidak mudah, diperlukan pemilihan kata yang sesuai dengan audiens atau target pasar Anda. Bukan hanya teks yang bisa dipahami oleh Anda selaku pemilik web.
Bagaimana Cara Menulis UX Writing yang Tepat untuk Website?
Setelah mengetahui beberapa informasi terkait UX writing, tentu Anda penasaran bagaimana cara efektif untuk menulis teks ini. Nah, berikut ini beberapa penjelasan agar tulisan yang Anda buat bisa sesuai dengan Audiens website:
1. Lakukan riset Audiens
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami Audiens Anda. Dengan memahami target pengunjung, akan lebih mudah membuat UX writing. Dengan kata yang sesuai membantu pengunjung memahami informasi serta melakukan transaksi nanti.
Sebelum membuat tulisan, Anda harus tahu dulu siapa target Audience website yang akan dikelola nantinya. Anda bisa mencari data terkait demo grafis, hingga perilaku serta kebiasaan audiens Anda.
Tahapan ini tidak boleh dilewatkan, agar langkah selanjutnya mudah untuk diaplikasikan.
2. Pastikan Singkat, Padat, dan Jelas
Tips menulis UX writing selanjutnya menggunakan kata yang singkat, padat, dan jelas. Kebanyakan Audiens tidak ingin menghabiskan waktu hanya untuk membaca teks panjang yang ada pada tombol di website Anda.
Sampaikan apa inti informasi tersebut, dan pastikan gaya bahasa yang digunakan sesuai dengan Audiens Anda. Jika target audiens adalah anak muda, bahasa santai akan lebih baik diaplikasikan.
Tak hanya ringkas semata, namun informasi di dalamnya juga harus jelas. Itulah mengapa, beberapa orang mengaku kesulitan membuat kalimat UX, memang pemilihan katanya harus diperhatikan secara baik. Jangan karena ingin memotong kalimat yang panjang, Anda akhirnya menghilangkan kata penting.
Tipsnya sendiri adalah buat informasi terkait produk Anda secara lengkap. Lalu simpulkan menggunakan kata yang singkat, padat, namun tetap jelas informasi yang akan disampaikan. Gunakan kata-kata yang familiar agar semakin mudah dipahami oleh pembaca.
3. Jangan menggunakan kata negatif
Agar bisa mempersuasi pengunjung untuk melakukan pembelian, Anda diharapkan membuat UX writing dan tidak mengandung kata negatif, dalam hal ini kekurangan produk. Kenapa, karena informasi tersebut justru menimbulkan kesan negatif pada pengunjung. Dan pada akhirnya, mereka tidak jadi melakukan konversi.
Alih-alih membeli, membaca informasi negatif justru membuat kepercayaan mereka terhadap brand Anda semakin berkurang.
Untuk itu, sebaiknya ciptakan suasana positif melalui informasi bermanfaat. Jika pun ingin memaparkan kekurangan produk, balut lah dengan kata-kata yang sesuai, tapi tidak menutupi kekurangan tersebut dan membuat Audiens merasa tertipu.
4. Konsisten
Tips selanjutnya dalam menciptakan user Experience yang baik untuk audiens, yakni selalu konsisten saat mengupload konten. Sikap konsisten di sini meliputi penggunaan kata kata, teks maupun gambar yang digunakan, dan lain sebagainya.
Misalnya, jika di awal konten Anda menggunakan kata “Anda”, maka sebaiknya gunakan kata tersebut untuk artikel selanjutnya. Bagaimana pengunjung bisa percaya dengan usaha ada, jika hal sekecil konsistensi terhadap konten saja tidak terorganisir dengan baik.
5. Posisikan diri sebagai pengunjung situs
Posisikan juga diri Anda sebagai pengunjung, untuk menghindari kecenderungan informasi yang salah kaprah. Maksudnya gmn?, Kadang kala, kita menulis informasi berdasarkan sudut pandang diri kita sendiri.
Pastikan, penggunaan bahasa, gambar, dan teks lainnya sesuai dengan target audiens Anda. Gunanya, agar pengunjung yang mencari sejumlah informasi merasa terpenuhi kebutuhannya saat berkunjung di situs Anda.
Jika informasi atau konten artikel sudah dibuat sedemikian rupa, Anda bisa melakukan preview dengan tampilan layaknya pengunjung yang baru saja mengakses sebuah situs. Langkah ini juga membantu Anda mengenali kekurangan yang sebaiknya diperbaiki agar user experience semakin efektif.
Itulah sejumlah tips UX writing untuk keperluan website Anda. Saatnya menarik Audiens secara efektif guna meningkatkan brand awareness juga memperbesar peluang situs Anda terkonversi dengan baik oleh pihak Google.