fbpx

Daftar Cloud Depa by Dewabiz - Dapatkan Saldo Gratis Secara Cuma Cuma!

AffiliateDigital MarketingSEOTips & Trik

Teknik Storytelling Dalam Copywriting Konten Pemasaran

Yanti puspita

Pemasar internet atau digital marketer telah banyak menggunakan Storytelling dalam copywriting nya pada pembuatan konten. Alasannya sederhana konten jenis ini sangat mudah menghipnotis pembacanya!

Dan mungkin tanpa disadari, kita dibanjiri puluhan bahkan ratusan konten naratif setiap harinya. Karena metode yang digunakan sangat halus dan lancar, pengguna dapat menerima lebih banyak karena mengetahui bahwa kami akan mendapatkan penjualan penuh.

Tidak seperti konten hard-sell yang mengena di kepala, mereka membuat kita skeptis atau langsung klik lewati jika kita merasa tidak sesuai dengan kebutuhan kita. Storytelling memandu kita untuk terlebih dahulu mendengarkan dan menikmati aksinya. 

Apa itu Copywriting Storytelling?

Banyak teknik tekstual yang digunakan dalam strategi pemasaran untuk memaksimalkan konten penjualan. Salah satu teknik yang populer karena kekuatan magisnya adalah teknik copywriting.

Storytelling dalam copywriting merupakan teknik penyampaian informasi dengan cerita yang menarik, mengalir dan membangkitkan emosi pembaca.

Teknik ini membuat pembaca merasa terlibat secara emosional dan merangsang mereka untuk ingin tahu lebih banyak atau mengambil tindakan lebih lanjut.

Storytelling dianggap pendekatan yang tepat bagu audiens, sebab pembaca tidak kewalahan dengan informasi produk dan menarik perhatian.

Misalnya, manfaat dan hasil penggunaan produk yang dilebih-lebihkan. Sebaliknya, manfaat, pelatihan, dan fitur dikemas secara menarik dan mulus tentunya dengan kesan yang bermakna didalamnya. 

Teknik Penulisan StoryTelling

Setelah kita mengetahui betapa pentingnya storytelling dan manfaatnya bagi bisnis, saatnya membuat konten storytelling yang baik. Seorang copywriter bisa mencoba beberapa teknik penulisan naratif populer berikut ini. Lihat di bawah untuk informasi terperinci. 

1.      Teknik Monomyth

Josep Campbell mempopulerkan teknik storytelling ini. Teknik ini menonjolkan perjalanan heroes journey/sang pahlawan. Perjalanan yang sulit dari karakter heroik untuk mencapai tujuan. Teknik membangun cerita ini memungkinkan copywriter membuat konten yang menginspirasi pembaca tentang upaya seseorang untuk sukses. 

2.      Teknik False Start

Pasti dari kalian pernah mendengar ungkapan pengalaman adalah guru terbaik. Inilah inti dari teknik cerita awal yang salah/storytelling False Start.

Teknik ini pertama-tama mencoba menjelaskan kesalahan orang tersebut, kemudian upaya untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Teknik ini sangat bagus saat mencoba mengubah opini audiens tentang produk tertentu.

3.      Teknik Sparklines

Teknik ini sama dengan teknik yang digunakan oleh Steve Jobs saat meluncurkan iPhone pada tahun 2007.

Penggunaan teknik Sparklines mengisyaratkan bahwa teknik bercerita yang baik adalah melihat perbedaan antara apa yang terjadi sekarang dengan harapan yang diinginkan dan tindakan yang harus dilakukan.

Dengan teknik storytelling ini dapat memengaruhi emosi audiens sedemikian rupa sehingga mereka mau mengikuti solusi yang Anda usulkan. 

4.      Teknik The Mountain

Adanya Teknik The Mountain cocok untuk Anda yang ingin membuat konten dengan panjang. Teknik storytelling ini diawali dengan pengenalan tokoh, konflik, klimaks konflik, dan penyelesaian. Dengan teknik ini mirip dengan sejarah pada umumnya.

Namun, teknik The Mountain tidak selalu happy ending/berakhir bahagia. Anda dapat membuat cerita semenarik mungkin. Teknik ini sangat cocok untuk menjelaskan produk baru yang lagi di jual. 

Manfaat StoryTelling dalam Pengembangan Bisnis

Mengapa seorang copywriter harus menguasai teknik storytelling/bercerita? Alasannya tentu saja terletak pada kemampuan membuat konten yang bagus untuk memasarkan produk. Berikut keunggulan teknik ini dalam perkembangan bisnis yang di bangun.

·         Menumbuhkan pemahaman masyarakat

Pemahaman antara Anda dan audiens dapat di capai dengan berbagai cara. Salah satu cara terbaik adalah dengan menggunakan teknik storytelling/bercerita.

Penjelasan yang langsung dan kering tentu akan menimbulkan reaksi yang berbeda di bandingkan dengan menggunakan cerita. Teknik ini mencoba menjangkau audiens pada panjang gelombang yang sama untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik.

·         Membuat audiens lebih fokus

Konten naratif yang baik dapat membuat audiens Anda lebih fokus. Cerita yang baik menarik perhatian penuh penonton terhadap apa yang di sampaikan. Teknik ini juga dapat menyebabkan penonton memproduksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan engagement penonton.

·         Menarik perhatian publik

Penawaran yang di bingkai dengan konten naratif yang baik menarik perhatian pembaca. Promosi tidak di lakukan dengan cara hard selling dengan daya tarik.

Iklan tersebut di implementasikan dalam bentuk konten naratif yang berorientasi pada pembaca sehingga dapat di sikapi dengan lebih terarah. 

Mengapa Menggunakan Teknik Storytelling?

Dari sekian banyak teknik pemasaran dan copywriting, mengapa Anda menggunakan teknik storytelling? Tentu saja karena memiliki banyak keuntungan. Setidaknya inilah 2 alasan orang menggunakan teknik bercerita:

1.      Tampilan iklan berbeda

Iklan penjualan keras/hard selling seringkali tidak menarik bagi jenis audiens yang kurang menanggapi/cold audience. Mereka bahkan menolak untuk mengetahui sebelumnya. Hal ini tentu sangat di sayangkan.

Di sisi lain, konsep storytelling membawa nuansa lain pada kontennya. Pembaca tidak merasa sedang di suguhi iklan. Pendekatan ini memungkinkan iklan terlihat berbeda dan menjangkau audiens yang lebih luas.

2.      Berbicara di depan umum 

Konten cerita di anggap sebagai pendekatan terbaik karena membuat audiens lebih fokus. Cerita yang bagus menarik perhatian penonton terhadap apa yang di ceritakan.

Selain itu, konten yang di buat dengan perspektif yang menarik lebih menarik perhatian pembaca daripada iklan hard selling/penjualan keras. Dengan cara ini, konten ini menghasilkan interaksi tingkat tinggi. 

Kesimpulan

Singkatnya, story telling adalah salah satu strategi copywriting yang paling efektif, meskipun sulit untuk dilakukan. Tugas utama copywriting ialah harus naratif dan menarik, yaitu membangkitkan emosi pembaca.

Ketika seseorang menghargai sebuah cerita dan merasakannya saat membaca, kecenderungan mereka untuk bertindak. Misalnya ingin tahu lebih banyak atau minat membeli produk sangat tinggi.

Yang terpenting adalah pembaca mengenali dirinya sendiri dalam cerita yang disajikan dengan cara yang juga bisa berhubungan dengan kehidupannya. 

Baca Juga