fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

Pengetahuan

Fungsi DHCP Client dan DHCP Server 

Wiliam

Fungsi DHCP client penting untuk diketahui. DHCP atau dynamic host configuration protocol adalah layanan yang memungkinkan perangkat bisa mendistribusikan IP address otomatis pada host di jaringan. Cara kerjanya yaitu DHCP server memberikan respon terhadap request yang dikirimkan DHCP client.

Selain IP address, DHCP juga bisa mendistribusikan informasi default gateway, netmask, konfigurasi DNS serta NTP server dan masih banyak lagi. (Tergantung apakah DHCP client memang support).

Mikrotik bisa dipakai menjadi DHCP server ataupun fungsi DHCP client, bahkan keduanya secara bersamaan. Misalnya, Bizzie berlangganan internet pada provider ISP A. Maka, ISP tersebut tidak memberikan informasi IP static yang harus dipasang ke perangkat, melainkan IP yang secara otomatis lewat proses DHCP. 

Mikrotik Sebagai DHCP Client

Maksud dari mikrotik sebagai DHCP Client adalah dalam hal ini agar bisa memperoleh alokasi IP address dari SP, nantinya bisa dipakai agar terhubung ke internet dan menggunakan fitur DHCP client. Langkah untuk membuat DHCP client bisa diatur pada menu IP > DHCP client > add.

Untuk mengaktifkan DHCP client ini, definisikanlah parameter interface dengan interface yang terhubung ke DHCP server. Atau, dalam hal ini yaitu interface yang terkoneksi ke ISP. Karena Bizzie ingin semua traffic ke internet memakai jalur koneksi ISP maka atur pilihan Use-Peer-DNS=yes dan Add-Default-Route=yes. 

Ada beberapa parameter yang dapat disesuaikan dengan keperluan jaringan, yaitu:

●      Interface: Bizzie dapat memilih interface yang sesuai untuk terkoneksi ke DHCP server.

●      Use-Peer-DNS: jika bizzie hendak memakai DNS server yang sesuai dengan informasi dari DHCP.

●      Use-Peer-NTP: jika bizzie akan memakai informasi pengaturan waktu pada router atau NTP yang sesuai informasi DHCP.

●      Add-Default-Route: jika bizzie ingin default route mengarah sesuai dengan apa yang ada pada informasi DHCP.

●      Default-Route-Distance: Menentukan nilai distance routing yang dibuat otomatis. Ini akan aktif apabila add-default-route=yes. 

Sampai di sini, seharusnya router sudah dapat terkoneksi dengan internet. Berikutnya, lakukanlah pengaturan DHCP server dalam distribusi IP address ke jaringan lokal atau lan. 

Mikrotik Berfungsi Sebagai DHCP Server

DHCP server akan sangat pas jika diterapkan pada jaringan yang mempunyai user bersifat dinamis. Ini dengan jumlah serta personil yang selalu berubah atau tidak tetap. Jika pada kasus tersebut sifat unsur ditemui seperti ini biasanya memang ada pada tamu yang berkunjung. 

Konfigurasi DHCP server bisa diterapkan pada IP -> DHCP Server -> Klik DHCP Setup. Caranya, yaitu dengan menekan DHCP Setup, maka wizard DHCP akan membawa Bizzie dalam melakukan pengaturan dengan cara menampilkan dialog box untuk setiap langkahnya.

Pertama, bizzie akan diminta untuk menentukan pada interface mana DHCP server tersebut aktif. Di kasus ini, DHCP server akan diaktifkan pada ether 3 dan kemudian klik next. 

Sebelumnya, di ether 3 telah terpasang IP address 192.168.4.0/24. Maka, untuk langkah kedua, penentuan DHCP address pajak secara otomatis mengambil segmen ip sama. Apabila interface sebelumnya belum ada IP, maka dapat ditentukan manual dengan langkah ini. 

Bizzie dapat menentukan IP address yang akan didistribusikan ke client. Maka, secara otomatis wizard akan mengisi host IP pada segmen yang sudah dipakai. Di contoh ini, IP 192.168.4.1 tidak masuk ke dalam address to give out. Alasannya, IP ini sudah dipakai dan tidak didistribusikan ke client. 

Bizzie juga harus menentukan, selanjutnya fungsi DHCP client akan request DNS server yang mana. Kemudian secara otomatis, wizard mengambil informasi setting di atas yang sudah dilakukan di menu IP DNS. Akan tetapi, bisa juga kalau ingin menentukan request DNS client ke server spesifik.

Kemudian, Bizzie akan diminta untuk menentukan Lease Time. Maksudnya sama berapa lama waktu IP address akan nantinya dipinjamkan ke client. Supaya menghindari penuh atau kehabisan ip, maka bizzie bisa menyetingnya jangan terlalu lama, contohnya hanya satu hari saja.

Sampai dengan langkah ini, jika bizzie klik next maka akan tampil pesan yang menyatakan bahwa pengaturan DHCP setting sudah dilakukan.

Dalam melakukan percobaan ini, hubungkanlah fisik ke ether3 dan kemudian ubah pengaturan IP PC di kondisi “obtain an IP address automatically”.

Semestinya, laptop akan memperoleh desain IP otomatis dari router. Lihatlah expired time, seharusnya sama dengan apa yang ada di parameter Lease time yang telah ditentukan di DHCP server. 

DHCP Leases

Daftar perangkat yang telah diberikan IP otomatis akan ada terdapat di /ip dhcp-server leases. Secara default address yang diberikan ke klien yaitu 192.168.4.254. Namun, bisa juga dilakukan pengaturan supaya sebuah IP hanya dipinjamkan ke klien tertentu saja. Contohnya, kalau kelainan request DHCP maka server akan memberikan iP 192.168.4.254. 

Konsep ini akan diterapkan dengan memakai static leases. Ide ini pada dasarnya melakukan reservasi IP address dalam sebuah MAC address tertentu. Terdapat dua cara mengkonfigurasi yang dapat dilakukan.

Cara pertama yaitu dengan melihat dari daftar perangkat yang ada di tab leases. Jika melakukannya dengan cara ini maka pelayan harus sudah memperoleh IP address dahulu. Cara kedua, yaitu dengan menambahkan manual di tab Leases. 

Selain dipakai untuk reservasi IP address, static lease juga bisa menentukan:

●      Lease time berbeda pada setiap mac address client.

●      Melakukan limitasi bandwidth, apabila ditentukan maka rule simple queue akan muncul otomatis muncul saat client memperoleh assign ip dari server.

●      Block Mac Address tertentu supaya tidak bisa memperoleh pinjaman IP, dengan pilihan “Block-Access=yes”.

Fungsi DHCP client maupun DHCP server memang sangat penting dalam proses koneksi internet. Dengan referensi yang telah dijelaskan diatas, tentunya bizzie sudah lebih paham mengenai kedua hal ini. Semoga bermanfaat!

Baca Juga