fbpx

Order Now - Dedicated Server High Performance

General

Apa Itu Cumulative Layout Shift, Ketahui Pengertian dan Pengaruhnya Pada SEO

Yodik Prastya

CLP (Cumulative Layout Shift) merupakan sebuah metrik yang digunakan untuk mengukur pergeseran tata letak yang tak terduga pada sebuah halaman website. Pergeseran tersebut sering kali terjadi saat halaman tersebut sedang diunduh.

Jika kamu masih belum memahami apa yang dimaksud dengan CLS, mari kita jelaskan lebih lanjut dalam pembahasan berikut ini.

Apa Itu Cumulative Layout Shift?

CLS (Cumulative Layout Shift) adalah sebuah pengukuran untuk mengidentifikasi pergeseran tata letak terbesar yang terjadi selama perubahan tata letak yang tidak terduga pada sebuah halaman web, dari saat halaman dimuat hingga sepenuhnya terlihat.

Pada CLS, pergeseran tata letak disusun dalam urutan atau jendela sesi, yang terjadi saat beberapa pergeseran tata letak individual terjadi secara berurutan dalam waktu singkat, dengan jarak waktu antara pergeseran kurang dari 1 hingga 5 detik.

Pengaruh Nilai CLS Terhadap SEO

Pergeseran Tata Letak Kumulatif (CLS) adalah faktor penting dalam peringkat Google yang berdampak pada kinerja website dan pengalaman pengguna. CLS juga merupakan salah satu metrik utama dalam Core Web Vitals. Ketidaksesuaian dengan standar CLS dapat menyebabkan website mendapatkan sanksi dari Google.

Penilaian CLS yang rendah menunjukkan kurangnya kredibilitas website. Hal ini dapat mengakibatkan pengunjung enggan untuk mengunjungi website tersebut dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, mengoptimalkan website untuk mencapai nilai CLS yang tinggi merupakan komponen krusial dalam strategi SEO yang berhasil.

Berapa Nilai CLS yang Bagus?

Tingkat CLS yang tinggi mengindikasikan adanya banyak pergeseran tata letak yang tidak terduga di halaman web. Di sisi lain, halaman web yang sepenuhnya statis memiliki tingkat CLS yang rendah, bahkan bisa mencapai nol.

Google telah menetapkan standar untuk semua metrik Core Web Vitals guna membantu pemilik website dalam mengukur dan memperbaiki nilai CLS mereka:

  • Baik – nilai CLS kurang dari 0,1, sesuai dengan standar Google.
  • Perlu peningkatan – nilai CLS antara 0,1 hingga 0,25 menunjukkan perlunya melakukan perubahan untuk mengurangi pergeseran yang tidak terduga.
  • Buruk – nilai CLS lebih dari 0,25 dapat signifikan menurunkan peringkat website.

Setiap halaman web dalam satu website dapat memiliki nilai CLS yang berbeda, tergantung pada jenis layar yang digunakan oleh pengguna saat mengaksesnya. Pergeseran tata letak yang terjadi pada perangkat seluler memiliki dampak yang lebih besar terhadap pengalaman pengguna.

Cara Menghitung Nilai CLS

Untuk mengoptimalkan pergeseran layout yang tak terduga, penting bagi Anda untuk memahami cara menghitung skor Cumulative Layout Shift (CLS). Skor CLS ini mengambil dua elemen utama dalam pergeseran layout tersebut:

1. Impact Fraction

Unntuk mengukur sejauh mana elemen yang tidak stabil mempengaruhi tampilan viewport. Ketika elemen tiba-tiba berpindah ke area lain, impact fraction menghitung luas total area yang terkena dampak pergeseran tersebut:

Impact Fraction = Luas area terkena dampak / Luas viewport

Nilai ini mencerminkan seberapa besar pengaruh elemen yang tidak stabil terhadap performa keseluruhan website.

2. Distance Fraction

mengukur sejauh mana elemen bergerak dalam viewport. Hal ini menunjukkan jarak perpindahan elemen dari posisi awalnya:

Distance Fraction = Jarak perpindahan elemen / Luas viewport

Dengan menghitung kedua fraksi tersebut, Anda dapat mendapatkan nilai CLS akhir dengan menggunakan rumus:

Nilai CLS akhir = Impact fraction x Distance fraction

Pemahaman tentang cara menghitung skor CLS ini akan membantu Anda dalam mengoptimalkan pergeseran layout tak terduga dan meningkatkan performa keseluruhan website Anda.

Penutup

Itulah penjelasan tentang apa itu Cumulative Layout Shift yang bisa dipahami sekaligus cara penghitungannya. Semoga membantu!

Baca Juga