Windows Server merupakan salah satu sistem operasi server terpopuler yang digunakan oleh berbagai perusahaan, mulai dari bisnis kecil hingga korporasi besar. Microsoft secara rutin merilis versi baru Windows Server dengan peningkatan fitur, performa, dan keamanan yang lebih baik. Saat ini, dua versi yang banyak digunakan adalah Windows Server 2016 dan Windows Server 2019. Kedua versi ini menawarkan keunggulan masing-masing, tapi pertanyaannya, mana yang lebih stabil?
Artikel ini akan membahas perbandingan Windows Server 2016 dan 2019 dari segi kestabilan, fitur pendukung, serta aspek penting lainnya agar Anda dapat memilih sistem operasi server yang paling tepat untuk kebutuhan infrastruktur IT Anda.
Mengenal Windows Server 2016 dan Windows Server 2019
Windows Server 2016 dirilis pada Oktober 2016 dan membawa sejumlah fitur baru yang fokus pada keamanan, virtualisasi, serta kemudahan pengelolaan. Beberapa fitur unggulan Windows Server 2016 antara lain:
- Nano Server yang ringan dan efisien untuk cloud.
- Windows Containers untuk isolasi aplikasi.
- Shielded Virtual Machines yang meningkatkan keamanan VM.
Versi ini menjadi fondasi yang kuat untuk menjalankan server modern, khususnya dalam lingkungan hybrid cloud.
Sementara itu, Windows Server 2019 diluncurkan pada Oktober 2018 sebagai penyempurnaan dari Windows Server 2016. Versi ini tidak hanya membawa peningkatan performa dan keamanan, tapi juga fitur-fitur baru yang mendukung integrasi cloud lebih dalam, manajemen yang lebih efisien, serta kemampuan hybrid yang lebih maju.
Kestabilan Sistem: Mana yang Lebih Andal?
1. Performa dan Keandalan
Windows Server 2019 dibangun berdasarkan pengalaman dan feedback dari Windows Server 2016, sehingga membawa sejumlah perbaikan yang membuat sistem lebih stabil dalam berbagai kondisi beban kerja. Pembaruan patch dan hotfix yang berkelanjutan juga lebih difokuskan pada versi terbaru ini.
Meski Windows Server 2016 sudah dikenal stabil, beberapa bug dan isu performa yang ditemukan di versi ini telah diperbaiki di Windows Server 2019. Contohnya, manajemen memori dan proses background menjadi lebih efisien di Windows Server 2019.
2. Keamanan yang Ditingkatkan
Salah satu faktor utama kestabilan adalah keamanan sistem. Windows Server 2019 memperkenalkan fitur keamanan lanjutan seperti:
- System Guard: Melindungi integritas sistem dari serangan malware.
- Windows Defender Advanced Threat Protection (ATP): Memantau dan mendeteksi ancaman dengan lebih baik.
- Enkripsi jaringan yang lebih kuat: Menjamin data lebih aman saat ditransmisikan.
Windows Server 2016 juga memiliki fitur keamanan yang kuat, tapi Windows Server 2019 memberikan lapisan proteksi tambahan yang meningkatkan kestabilan operasional terutama di lingkungan dengan risiko keamanan tinggi.
3. Manajemen dan Monitoring
Windows Server 2019 memperkenalkan Windows Admin Center, sebuah alat manajemen modern berbasis web yang memudahkan pengelolaan server dan monitoring performa. Ini membantu administrator dalam mendeteksi masalah lebih cepat dan mempercepat penyelesaian, sehingga meningkatkan kestabilan keseluruhan sistem.
Windows Server 2016 belum memiliki integrasi Windows Admin Center secara default, sehingga administrasi cenderung lebih rumit dan memerlukan alat tambahan.
Fitur Baru yang Berpengaruh pada Stabilitas
Hybrid Cloud
Windows Server 2019 mendukung integrasi hybrid cloud dengan lebih baik melalui Azure Hybrid Services. Hal ini memungkinkan sistem tetap stabil dan terkelola meski infrastruktur tersebar di cloud dan on-premise.
Dukungan Container dan Kubernetes
Windows Server 2019 menyediakan dukungan lebih baik untuk container, termasuk integrasi dengan Kubernetes, yang sangat penting untuk pengembangan aplikasi modern. Ini membuat server lebih fleksibel dan mampu menangani beban kerja container dengan stabil.
Kompatibilitas dan Dukungan Aplikasi
Windows Server 2016 sudah sangat kompatibel dengan banyak aplikasi lama, sehingga bagi perusahaan yang memiliki aplikasi warisan, versi ini masih sangat relevan. Namun, Windows Server 2019 juga mendukung backward compatibility dan aplikasi baru dengan lebih baik, serta menerima update dukungan lebih lama dari Microsoft.
Pertimbangan Biaya dan Lisensi
Windows Server 2019 memiliki model lisensi yang sedikit berbeda dan terkadang lebih mahal dibanding 2016, tergantung pada edisi dan fitur yang digunakan. Namun, investasi pada versi terbaru ini seringkali sepadan dengan peningkatan performa dan keamanan yang diperoleh.
Kesimpulan: Mana yang Lebih Stabil?
Secara keseluruhan, Windows Server 2019 menawarkan kestabilan yang lebih baik dibanding Windows Server 2016 berkat pembaruan performa, fitur keamanan canggih, dan alat manajemen modern yang memudahkan pengawasan server. Jika Anda membangun infrastruktur baru atau ingin meningkatkan sistem lama, Windows Server 2019 adalah pilihan yang lebih future-proof dan andal.
Namun, bagi organisasi yang menggunakan aplikasi khusus yang hanya kompatibel dengan Windows Server 2016 atau memiliki infrastruktur yang belum siap migrasi, tetap menggunakan Windows Server 2016 bisa menjadi solusi yang praktis.
Tips Memilih Versi Windows Server yang Tepat
- Evaluasi Kebutuhan Aplikasi dan Infrastruktur
Pastikan aplikasi yang Anda gunakan kompatibel dengan versi Windows Server yang dipilih. - Pertimbangkan Masa Dukungan (Support Lifecycle)
Windows Server 2019 mendapat dukungan lebih lama, sehingga lebih aman dari sisi update dan patch. - Lakukan Pengujian Terlebih Dahulu
Coba jalankan versi terbaru di lingkungan testing untuk memastikan kestabilan aplikasi. - Manfaatkan Fitur Manajemen Modern
Gunakan Windows Admin Center di Server 2019 untuk kemudahan pengelolaan.
Memilih antara Windows Server 2016 dan 2019 bukan hanya soal kestabilan, tapi juga kebutuhan fitur, keamanan, dan dukungan jangka panjang. Semoga artikel ini membantu Anda menentukan pilihan terbaik untuk bisnis dan infrastruktur IT Anda.