Promo Domain .web.id .biz.id .my.id Hanya 5.000 Rupiah

Panduan

Setup VPS untuk Hosting API Backend

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak modern, API backend memainkan peran yang sangat penting. API memungkinkan aplikasi frontend berkomunikasi dengan server dan mengakses data atau layanan yang diperlukan. Untuk menjalankan API secara efisien, Anda membutuhkan infrastruktur yang dapat diandalkan dan dapat diskalakan, salah satunya dengan menggunakan VPS (Virtual Private Server). Dalam artikel ini, kita akan membahas cara melakukan setup VPS untuk hosting API backend dengan langkah-langkah yang jelas dan terstruktur.

1. Memilih Penyedia VPS

Langkah pertama adalah memilih penyedia layanan VPS yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Contoh penyedia Layanan VPS antara lain Dewabiz.

Hal yang perlu dipertimbangkan:

  • Spesifikasi server: Tentukan berapa banyak RAM, CPU, dan penyimpanan yang diperlukan sesuai dengan beban trafik API Anda.
  • Keandalan: Pilih penyedia yang memiliki uptime yang baik (minimal 99,9%).
  • Skalabilitas: Pilih VPS yang memungkinkan Anda untuk dengan mudah meningkatkan sumber daya sesuai dengan pertumbuhan trafik.

2. Memilih Sistem Operasi (OS)

Setelah memilih penyedia VPS, langkah berikutnya adalah memilih sistem operasi (OS). Sistem operasi yang paling umum digunakan untuk hosting API backend adalah Linux, karena keandalannya, biaya yang rendah, dan ketersediaan banyak alat pengembangan.

Anda dapat memilih berbagai distribusi Linux, seperti:

  • Ubuntu: Salah satu pilihan paling populer dengan banyak dukungan dan dokumentasi.
  • CentOS: Cocok untuk server yang membutuhkan kestabilan jangka panjang.
  • Debian: Distribusi Linux yang ringan dan stabil.

Setelah memilih distribusi, Anda dapat melanjutkan untuk mengonfigurasi server.

3. Akses ke VPS dan Pembaruan Sistem

Setelah VPS Anda siap, akses server menggunakan SSH (Secure Shell) untuk mulai mengonfigurasi lingkungan backend API.

ssh root@your_vps_ip

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperbarui sistem untuk memastikan Anda menggunakan perangkat lunak terbaru.

sudo apt update

sudo apt upgrade

4. Instalasi Web Server dan Reverse Proxy

Sebagian besar API backend berkomunikasi melalui HTTP/HTTPS, sehingga Anda perlu menginstal web server. Untuk API backend, dua pilihan yang sering digunakan adalah Nginx atau Apache.

Nginx biasanya lebih ringan dan lebih cepat dibandingkan Apache, serta sering digunakan sebagai reverse proxy. Install Nginx dengan perintah berikut:

sudo apt install nginx

Setelah terinstal, Anda bisa memulai Nginx dan memastikan bahwa server berjalan dengan baik.

sudo systemctl start nginx

sudo systemctl enable nginx

5. Instalasi Node.js (Untuk API Backend berbasis Node.js)

Jika API backend Anda menggunakan Node.js, Anda perlu menginstal Node.js pada server VPS. Berikut adalah langkah-langkah untuk menginstalnya.

sudo apt install nodejs

sudo apt install npm

Verifikasi instalasi Node.js dan npm.

node -v

npm -v

Jika Anda memerlukan versi Node.js yang lebih baru, Anda bisa menggunakan repository resmi dari NodeSource.

6. Menyiapkan API Backend

Setelah Node.js terinstal, Anda dapat menyiapkan aplikasi API backend Anda. Misalkan aplikasi backend Anda sudah ada dalam folder tertentu di server, Anda dapat menginstal dependensinya menggunakan npm.

cd /path/to/your/api/backend

npm install

Setelah itu, jalankan aplikasi menggunakan npm start atau menggunakan proses manajer seperti PM2 yang lebih cocok untuk lingkungan produksi.

npm install pm2 -g

pm2 start app.js

pm2 startup

pm2 save

PM2 memastikan aplikasi Anda berjalan terus menerus, bahkan setelah reboot.

7. Konfigurasi Nginx sebagai Reverse Proxy

Untuk mengakses API backend yang berjalan pada port tertentu (misalnya, port 3000), Anda dapat menggunakan Nginx sebagai reverse proxy untuk mendistribusikan lalu lintas.

Buat konfigurasi server block untuk aplikasi API Anda di Nginx.

sudo nano /etc/nginx/sites-available/api_backend

Masukkan konfigurasi berikut:

server {

    listen 80;

    server_name api.yourdomain.com;

    location / {

        proxy_pass http://localhost:3000;

        proxy_http_version 1.1;

        proxy_set_header Upgrade $http_upgrade;

        proxy_set_header Connection 'upgrade';

        proxy_set_header Host $host;

        proxy_cache_bypass $http_upgrade;

    }

}

Aktifkan konfigurasi dengan membuat symlink ke direktori sites-enabled.

sudo ln -s /etc/nginx/sites-available/api_backend /etc/nginx/sites-enabled/

Periksa apakah ada kesalahan dalam konfigurasi Nginx.

sudo nginx -t

Jika tidak ada masalah, restart Nginx untuk menerapkan konfigurasi.

sudo systemctl restart nginx

8. Mengamankan Server dengan SSL

Keamanan adalah aspek penting dalam hosting API. Gunakan Let’s Encrypt untuk mendapatkan sertifikat SSL gratis dan mengamankan komunikasi dengan HTTPS.

Instal Certbot dan Nginx plugin.

sudo apt install certbot python3-certbot-nginx

Dapatkan sertifikat SSL dengan perintah berikut:

sudo certbot --nginx -d api.yourdomain.com

Ikuti instruksi untuk mengonfirmasi email dan memilih opsi pengalihan HTTP ke HTTPS.

9. Mengelola dan Memantau VPS

Setelah VPS Anda siap, pastikan untuk memantau performa server secara rutin. Anda dapat menggunakan alat seperti htop, uptime, dan systemctl untuk memantau status dan penggunaan sumber daya.

Selain itu, pertimbangkan untuk mengonfigurasi firewall untuk melindungi server dan aplikasi API Anda, menggunakan ufw (Uncomplicated Firewall) atau iptables.

sudo ufw allow OpenSSH

sudo ufw enable

Kesimpulan

Mengonfigurasi VPS untuk hosting API backend memerlukan beberapa langkah teknis, termasuk pemilihan penyedia VPS, pengaturan sistem operasi, instalasi web server dan dependensi aplikasi, serta konfigurasi keamanan seperti SSL. Dengan mengikuti langkah-langkah yang disebutkan di atas, Anda dapat membuat VPS yang andal untuk meng-host API backend Anda, siap untuk menangani trafik dari aplikasi frontend atau klien yang membutuhkan akses ke data dan layanan.

Baca Juga