Promo Domain .web.id .biz.id .my.id Hanya 5.000 Rupiah

PanduanSistem KeamananTechnology

Perbedaan Tunneling dan VPN di Jaringan Mikrotik

Sely Marlinda

Dalam dunia jaringan, terutama saat menggunakan perangkat seperti Mikrotik, istilah tunneling dan VPN (Virtual Private Network) seringkali muncul bersamaan. Meski keduanya berhubungan erat dan terkadang digunakan secara bergantian, sebenarnya terdapat perbedaan mendasar antara tunneling dan VPN. Memahami perbedaan ini sangat penting bagi administrator jaringan agar dapat memilih metode yang tepat untuk kebutuhan pengamanan dan pengelolaan jaringan.

Artikel ini akan membahas pengertian tunneling dan VPN, perbedaannya, serta implementasi di perangkat Mikrotik.

Apa Itu Tunneling?

Tunneling adalah metode pengiriman data dari satu jaringan ke jaringan lain melalui jalur komunikasi yang aman, dengan cara “membungkus” (encapsulate) paket data ke dalam paket lain agar dapat melewati jaringan publik atau jaringan berbeda.

Tunneling bukanlah teknologi keamanan secara langsung, melainkan teknik untuk mengirimkan data dengan cara tersembunyi melalui jaringan yang tidak aman. Data asli dikemas dalam protokol lain sehingga dapat melewati firewall atau jaringan yang membatasi jenis paket tertentu.

Beberapa contoh protokol tunneling yang sering digunakan di Mikrotik antara lain:

  • GRE (Generic Routing Encapsulation)
  • IPIP (IP-in-IP)
  • EoIP (Ethernet over IP)

Protokol-protokol ini memungkinkan pembuatan tunnel point-to-point antara dua Mikrotik atau lebih, sehingga jaringan lokal bisa saling terhubung seolah berada dalam satu jaringan fisik yang sama.

Apa Itu VPN?

VPN (Virtual Private Network) adalah metode membuat koneksi jaringan pribadi yang aman melalui jaringan publik, biasanya internet. VPN tidak hanya melakukan tunneling data, tapi juga menambahkan lapisan keamanan seperti enkripsi dan autentikasi untuk melindungi data dari penyadapan dan manipulasi.

VPN menggabungkan teknologi tunneling dengan protokol keamanan untuk menciptakan koneksi yang privat dan aman, memungkinkan pengguna mengakses jaringan internal secara remote dengan aman.

Jenis protokol VPN yang umum digunakan di Mikrotik meliputi:

  • PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol)
  • L2TP/IPSec (Layer 2 Tunneling Protocol dengan IPSec)
  • SSTP (Secure Socket Tunneling Protocol)
  • OpenVPN

VPN cocok digunakan untuk menghubungkan kantor cabang, remote worker, atau untuk akses jaringan internal tanpa risiko bocornya data.

Perbedaan Utama Tunneling dan VPN

AspekTunnelingVPN
Fungsi utamaMembungkus paket data agar bisa melewati jaringan lainMembuat koneksi privat dan aman antara dua jaringan atau pengguna
KeamananTidak selalu ada enkripsi atau proteksiMenyediakan enkripsi, autentikasi, dan proteksi data
PenggunaanBiasanya untuk menghubungkan jaringan lokal secara langsungUntuk akses remote, koneksi antar kantor, atau akses aman ke jaringan
ProtokolGRE, EoIP, IPIPPPTP, L2TP/IPSec, SSTP, OpenVPN
KompleksitasLebih sederhana, lebih cepat tapi kurang amanLebih kompleks karena melibatkan enkripsi dan sertifikat
Tujuan utamaMemindahkan paket dengan encapsulationMembuat jalur aman dan privat di jaringan publik

Implementasi Tunneling di Mikrotik

Mikrotik mendukung berbagai protokol tunneling seperti GRE, EoIP, dan IPIP yang memungkinkan pembuatan tunnel point-to-point antar router. Misalnya, Anda dapat membuat EoIP tunnel untuk menghubungkan dua kantor yang berbeda sehingga seolah-olah berada di satu LAN yang sama.

Keunggulan tunneling di Mikrotik:

  • Setup cepat dan ringan
  • Tidak membutuhkan overhead enkripsi
  • Cocok untuk jaringan internal yang sudah aman

Namun, karena tidak menggunakan enkripsi, data dalam tunnel ini rentan disadap jika melewati jaringan publik.

Implementasi VPN di Mikrotik

Untuk kebutuhan keamanan yang lebih tinggi, Mikrotik menyediakan opsi VPN dengan enkripsi dan autentikasi. Contohnya:

  • PPTP VPN: Mudah diatur tapi sudah dianggap kurang aman.
  • L2TP/IPSec: Kombinasi tunneling dan enkripsi yang kuat, cocok untuk akses remote.
  • SSTP: Menggunakan SSL/TLS, bisa melewati firewall dengan baik.
  • OpenVPN: Protokol open-source dengan enkripsi kuat, namun konfigurasi lebih kompleks.

VPN ini menjaga kerahasiaan data, mencegah penyadapan, dan menjamin integritas informasi yang dikirim.

Butuh VPS untuk Tunneling atau VPN di MikroTik?

Agar proses tunneling atau VPN berjalan maksimal, kamu memerlukan server dengan IP publik dan uptime tinggi. Inilah alasan banyak admin jaringan memilih VPS dari DewaBiz.

Keunggulan DewaBiz untuk Kebutuhan Jaringan MikroTik:

  • IP publik statis, ideal untuk tunnel dan VPN endpoint.
  • Koneksi stabil & latency rendah.
  • Support cepat jika terjadi kendala teknis.
  • Harga terjangkau, cocok untuk skala kecil maupun enterprise.

Dengan dukungan server dari DewaBiz, konfigurasi tunneling atau VPN di MikroTik menjadi lebih lancar dan andal.

Kesimpulan

Meskipun tunneling dan VPN berhubungan erat, keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda di jaringan Mikrotik. Tunneling fokus pada membungkus paket agar dapat melewati jaringan lain tanpa enkripsi, sedangkan VPN menggabungkan tunneling dengan lapisan keamanan seperti enkripsi dan autentikasi untuk menciptakan koneksi privat yang aman.

Memahami perbedaan ini sangat penting untuk mengimplementasikan solusi jaringan yang tepat, aman, dan efisien sesuai kebutuhan organisasi atau bisnis Anda.

Baca Juga