Promo Domain .web.id .biz.id .my.id Hanya 5.000 Rupiah

PengetahuanTechnology

Monitoring Tunnel dengan Script Mikrotik

Rahma Meti Hestiani

Di dunia jaringan komputer, tunnel VPN menjadi salah satu metode yang umum digunakan untuk menghubungkan dua jaringan secara aman melalui internet publik. Mikrotik sebagai salah satu perangkat router yang populer di kalangan administrator jaringan menyediakan berbagai fitur untuk membuat dan mengelola tunnel, seperti IPsec, L2TP, PPTP, dan GRE Tunnel. Namun, pengelolaan tunnel tidak hanya berhenti pada konfigurasi awal saja, tapi juga perlu dilakukan monitoring secara rutin untuk memastikan konektivitas dan kestabilan tunnel tetap optimal.

Mengapa Monitoring Tunnel Penting?

Tunnel VPN adalah “jembatan” yang menghubungkan dua jaringan secara aman. Jika tunnel ini putus atau bermasalah, maka komunikasi antar jaringan juga akan terganggu. Dampaknya bisa fatal, seperti terganggunya akses aplikasi bisnis, data tidak bisa tersinkronisasi, atau bahkan downtime layanan yang mengakibatkan kerugian.

Oleh karena itu, monitoring tunnel VPN perlu dilakukan secara otomatis untuk mendeteksi jika terjadi gangguan atau putusnya koneksi, sehingga dapat diambil tindakan cepat, misalnya melakukan restart interface tunnel atau mengirim notifikasi ke administrator.

Monitoring Tunnel dengan Script di Mikrotik

Mikrotik RouterOS memiliki fitur scripting yang sangat powerful dan fleksibel. Kita dapat membuat script untuk memonitor status tunnel secara berkala, kemudian melakukan tindakan otomatis sesuai kebutuhan. Berikut ini adalah konsep dasar dan contoh script untuk monitoring tunnel di Mikrotik.

Langkah 1: Mengecek Status Tunnel

Salah satu cara termudah untuk mengetahui status tunnel adalah dengan melakukan ping ke IP tujuan di sisi tunnel remote. Jika ping berhasil, maka tunnel dianggap aktif. Jika ping gagal terus menerus, maka kemungkinan tunnel bermasalah.

Contoh perintah ping di Mikrotik:

/ping 192.168.2.1 count=3

Di mana 192.168.2.1 adalah IP remote di sisi tunnel.

Langkah 2: Membuat Script Monitoring

Kita dapat membuat script yang akan melakukan ping dan mengecek hasilnya. Jika ping gagal, maka script dapat melakukan tindakan seperti restart interface tunnel.

Berikut contoh script sederhana:

:local targetIP "192.168.2.1"

:local pingResult [/ping $targetIP count=3];

:if ($pingResult = 0) do={

    # Tunnel dianggap down

    /interface disable [find name="ipsec-tunnel1"]

    /delay 5

    /interface enable [find name="ipsec-tunnel1"]

    # Kirim log

    /log warning "Tunnel $targetIP down, interface restarted"

} else={

    /log info "Tunnel $targetIP aktif"

}

Penjelasan script:

  • targetIP adalah IP remote tunnel.
  • ping dilakukan sebanyak 3 kali.
  • Jika hasil ping 0 (artinya semua ping gagal), maka interface tunnel yang bernama ipsec-tunnel1 di-disable lalu di-enable ulang.
  • Log dibuat untuk mencatat kejadian.

Langkah 3: Menjadwalkan Script

Agar monitoring berjalan otomatis, script di atas bisa dijalankan secara berkala menggunakan scheduler.

Contoh penjadwalan:

/system scheduler add name="monitor-tunnel" interval=5m on-event=monitorTunnel

Di mana monitorTunnel adalah nama script yang sudah dibuat sebelumnya. Scheduler akan menjalankan script setiap 5 menit.

Tips Tambahan

  • Notifikasi: Selain restart interface, bisa juga mengintegrasikan script dengan fitur email atau Telegram bot untuk mengirim notifikasi saat tunnel bermasalah.
  • Multi Tunnel: Untuk jaringan dengan beberapa tunnel, script bisa dimodifikasi menjadi loop untuk memonitor semua tunnel sekaligus.
  • Threshold: Agar tidak false alarm, bisa ditambahkan threshold jumlah ping gagal berturut-turut sebelum dianggap tunnel down.

Studi Kasus: Monitoring Tunnel IPsec

Misalnya, sebuah kantor cabang memiliki tunnel IPsec yang menghubungkan kantor pusat. IP remote tunnel adalah 10.10.10.1 dan nama interface IPsec adalah ipsec1. Berikut script monitoring yang dapat diterapkan:

:local targetIP "10.10.10.1"

:local pingResult [/ping $targetIP count=4];

:if ($pingResult < 2) do={

    /interface disable [find name="ipsec1"]

    /delay 3

    /interface enable [find name="ipsec1"]

    /log warning "Tunnel IPsec ke $targetIP bermasalah, interface di-restart"

} else={

    /log info "Tunnel IPsec ke $targetIP normal"

}

Scheduler diatur menjalankan script ini setiap 10 menit agar tetap update status tunnel.

Kesimpulan

Monitoring tunnel dengan script Mikrotik merupakan cara efisien untuk memastikan kestabilan koneksi VPN. Dengan memanfaatkan fitur scripting dan scheduler di Mikrotik, administrator jaringan dapat mengotomatisasi pengecekan tunnel dan tindakan pemulihan jika terjadi masalah. Hal ini membantu menjaga layanan jaringan tetap berjalan dengan baik tanpa perlu pemantauan manual terus-menerus.

Jika Anda sedang mengelola jaringan yang mengandalkan tunnel VPN, membuat script monitoring ini sangat dianjurkan untuk menghindari downtime yang tidak diinginkan dan mempercepat respon terhadap masalah.

Baca Juga