Untuk tujuan manajemen proyek, metode Scrum merupakan salah satu framework terbaik yang dapat Anda gunakan. Cara ini sangat cocok untuk mencari solusi dengan cepat jika perusahaan sedang ada kendala dalam pengerjaan proyek.
Hal ini tentunya akan membuat kerjasama tim menjadi lebih efektif, dan sebuah permasalahan dapat di selesaikan dengan cepat sehingga tidak memakan banyak waktu. Bahkan, dengan metode Scrum, perusahaan juga bisa menciptakan ide-ide baru yang bisa di kembangkan untuk proyek-proyek mendatang.
Jadi, apa itu Scrum? Bagaimana cara kerjanya? Apasaja manfaatnya dan apa saja kelebihan dan kekurangannya? Yuk, pelajari selengkapnya di bawah ini!
Pengertian Metode Scrum
Pada umumnya, Scrum adalah cara untuk memecahkan masalah. Scrum adalah kerangka kerja yang di gunakan untuk mengimplementasikan pengembangan proyek. Scrum pertama kali di perkenalkan pada tahun 1986.
Dan pertama kali di gunakan dalam pengembangan software oleh Jeff Sutherland, pada tahun 1993 yang lalu. Dengan menggunakan metode scrum, Anda dapat mengelola semua jenis proyek mulai dari pembuatan software, situs web, hardware, hingga pemasaran. Scrum membantu tim untuk memecahkan masalah, dengan komunikasi yang kuat antar anggota tim.
Penerapan Metode Scrum
Untuk menerapkan metode Scrum di setiap proyek yang Anda lakukan, Anda harus melakukan langkah-langkah berikut.
Tentukan Tim
Dalam mengerjakan suatu proyek, tentunya membutuhkan tim. Tahapan awal untuk mulai menerapkan metode Scrum adalah menentukan anggota tim. Biasanya anggota tim tidak boleh lebih dari 10 orang. Usahakan untuk menambah jumlah anggota yang efektif dan efisien.
Tentukan Waktu Pengerjaan
Selanjutnya, dalam manajemen proyek ada yang di sebut sprint. Sprint sendiri merupakan rangkaian pekerjaan yang di lakukan untuk memecahkan suatu masalah, terutama untuk menciptakan produk baru. Setelah menemukan tim, langkah selanjutnya dalam penerapan metode Scrum adalah menentukan waktu kerja atau sprint. Biasanya, sprint berlangsung kurang lebih 7 hingga 30 hari.
Tentukan Peran Dalam Tim
Agar dapat bekerja secara maksimal, tim harus memiliki struktur dan peran masing-masing. Dalam manajemen proyek, biasanya ada peran penting yang di miliki anggota tim. Peran ini adalah master Scrum, atau yang di sebut manajer proyek.Scrum Master memastikan proyek berjalan lancar dan sesuai.
Peran selanjutnya dalam penerapan metode Scrum adalah product owner, peran yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk yang di hasilkan memiliki kualitas yang di inginkan.
Kumpulkan Berbagai Permasalahan
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai item yang di peroleh di lapangan. Dalam manajemen proyek, ini disebut backlog. Berbagai masalah atau backlog ini kemudian di kumpulkan dan di prioritaskan untuk di kerjakan.
Mulai Sprint
Setelah semua langkah telah di terapkan, Anda dapat langsung memulai sprint. Saat melakukan sprint, masalah atau backlog lain dapat di temukan.
Cara Kerja Metode Scrum
Cara kerja metode scrum terbagi menjadi 3 peran yaitu
- Product owner, memiliki tugas terkait dengan Stakeholders
- Scrum Master, bertugas mengurus bagian internal
- Development Team, bertugas mengelola proyek secara detail
Dan cara kerja Scrum pada awalnya tampak rumit, namun sangat berguna bagi Perusahaan untuk di implementasikan. Lalu bagaimana cara kerja metode scrum di bawah ini adalah penjelasannya!
Sprint Planning
Sprint Planning adalah tahapan awal pada metode Scrum, dimana Tim akan bersama-sama menentukan tujuan dan membahas mengenai detail tugas mulai dari prioritas tugas, rincian, dan juga waktu sprint yang ada dalam Sprint Backlog.
Pada saat Sprint Planning, pembagian tugas terbagi sebagai berikut:
- Product Owner memiliki tugas untuk menjelaskan value pada product backlog
- Sedangkan development team memiliki tugas untuk mendetailkan tugas yang ada dalam product backlog
Sprint Review
Sprint Review adalah pertemuan yang berlangsung saat sprint selesai. Tinjauan Sprint juga dapat di definisikan sebagai tinjauan hasil yang telah di selesaikan. Pada saat proses sprint review pembagian tugas adalah sebagai berikut:
- Development Team bertugas untuk menjelaskan rencana dan hasil aktual yang terjadi di lapangan setelah sprint
- Product Owner dan Stakeholder memiliki tugas mereview hasil Development Team dan memberikan feedback atas hasil yang telah di lakukan
Sprint Retrospektif
Sprint Retrospective adalah pertemuan penutup untuk akhir dari product backlog. Dalam Sprint Retrospective membahas performa dan performa tim selama product backlog. Cara kerja Sprint Retrospective membahas 3 hal penting dalam product backlog yaitu sebagai berikut:
- Done Well itu artinya hal tersebut telah berjalan dengan baik
- Went Wrong, merupakan hal yang di bahas tidak sesuai dengan permasalahan
- Commit, yaitu segala sesuatu yang perlu di perbaiki dan masukan yang konstruktif
Daily Stand-Up Meeting
Daily Stand-Up Meeting merupakan kegiatan untuk mereview semua tugas yang di lakukan sehari-hari. Pertemuan ini cukup sederhana dan sangat berguna untuk memahami kemajuan dalam sprint. Hanya membutuhkan waktu 15 menit sehari, dan kebanyakan di lakukan pada pagi hari sebelum bekerja. Dalam Rapat Siaga Harian, terdapat 3 agenda yang menjadi fokus rapat siaga harian, yaitu:
- Apa yang di lakukan kemarin?
- Hambatan apa yang di hadapi
- Apa yang ingin di lakukan hari ini?
Kelebihan Metode Scrum
Dalam setiap metode penggunaan untuk menyelesaikan masalah, terdapat berbagai keuntungan yang di tawarkan kepada pengguna. Selain itu, saat mengimplementasikan Scrum, hal ini akan memudahkan pekerjaan pengembangan software Anda. Berikut adalah beberapa kelebihan metode scrum
Membantu Menghemat Biaya
Metode scrum mampu menghemat biaya anggaran. Penyelesaian suatu proyek tidak perlu terlalu banyak menghabiskan dana yang telah di berikan perusahaan. Bukan hanya itu, metode scrum juga membantu perusahaan yang telah menerapkan teknik ini untuk menghemat waktu pengerjaan.
Membantu Memantau Aktivitas Dan Meningkatkan Produktivitas
Saat menggunakan Scrum, setiap perusahaan di beri kesempatan untuk memantau dan mengontrol aktivitas kerja yang mungkin mengalami peningkatan dan penurunan. Bukan hanya itu, di dalam Scrum juga terdapat fitur daily scrum meeting yang dapat di gunakan untuk mengukur produktivitas setiap kinerja karyawan.
Kekurangan Scrum
Nah, setelah memahami penjelasan tentang kelebihan dari alat pengembangan ini. Sekarang, kami akan menjelaskan secara singkat kekurangan Scrum. Berikut pembahasannya:
Proses Mengidentifikasi Tugas Cukup Sulit
Secara umum, setiap perusahaan di harapkan membagi tugas dan tanggung jawab dengan baik di antara karyawan. Agar tidak terjadi miskomunikasi yang sebagian anggota tidak mengetahui pekerjaannya. Selain itu, tujuan pembagian atau identifikasi tugas akan membantu perusahaan untuk memperkirakan jumlah dana (biaya) dan waktu yang di butuhkan untuk menyelesaikan proyek.
Ada Peluang Gagal Karena Diatur Secara Ketat
Hal ini hampir sama dengan pembahasan sebelumnya tentang pembagian kerja. Menyelesaikan proyek dengan scrum dapat berjalan efektif jika atasan memberikan keyakinan bahwa anggotanya dapat menyelesaikan tugas. Begitu pula sebaliknya, jika anggota sering di ragukan oleh scrum master karena terlalu banyak mengontrol. Sehingga akan membuat pekerja tidak nyaman karena berada dalam tekanan yang berujung pada kegagalan.
Nah itulah beberapa informasi terkait dengan metode scrum, yang bisa membantu Anda dalam menyelesaikan permasalahan proyek.